Yayan Ruhian (kanan) hadir dalam pemutaran film yang dibintanginya, Yakuza Vampire: The Great War of The Underworld, pada Cannes International Film Festival 2015 di Cannes, Perancis, Kamis (21/5/2015) waktu setempat.
Yayan Ruhian (46), pesilat yang menjadi artis peran terkenal berkat permainannya dalam film-film
The Raid, mengaku harus meninggalkan gerak-gerak laga pencak silatnya ketika bermain dalam film terbarunya,
Yakuza Apocalypse: The Great War of The Underworld.
Film
Yakuza Apocalypse, garapan sutradara ternama Jepang, Takashi Miike, bercerita mengenai Akira Kageyama, yang mengagumi Genyo Kamiura. Karena kekagumannya itu, Kageyama masuk ke kelompok
yakuza yang dipimpin oleh Kamiura. Kamiura adalah
yakuza yang merupakan vampir. Kamiura kejam, tetapi ia dan kelompoknya melindungi para warga setempat.
Perebutan kekuasaan antarkelompok
yakuza menimbulkan pertumpahan darah. Kamiura tewas di tangan Kyouken alias Mad Dog, yang dimainkan oleh Yayan. Sebelum tewas, Kamiura sempat menggigit Kageyama. Jadilah Kageyama
yakuza vampir sekaligus sasaran baru Mad Dog.
Yayan mengaku, ia harus meninggalkan gerak-gerak laga pencak silat untuk berperan sebagai Mad Dog.
"Dalam peran yang saya mainkan, jurus-jurusnya lebih keras dibandingkan pencak silat yang memiliki kehalusan. Saya wajib untuk mencoba melupakan ilmu dan jurus pencak silat saya karena kan di sini saya harus bermain secara keras dan kejam sebagai seorang penjahat, meskipun mungkin ya ilmu pencak silat saya tidak bisa seratus persen saya tinggalkan dalam berakting," papar Yayan kepada kontributor
Kompas.com yang meliput Cannes International Film Festival 2015, Dini Kusmana Massabuau, Kamis (21/5/2015) malam waktu setempat, sesudah pemutaran film tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Yayan mengaku pula sangat menghargai kerja samanya dengan Miike selaku sutradara, para produser, dan distributor film tersebut. Ia mendapati kedisiplinan tinggi dalam kerja sama tersebut.
"Ini mungkin yang membedakannya dengan kerja sama dalam pembuatan film di indonesia. Tidak ada istilah jam karet. Semuanya sangat disiplin dan tepat waktu, begitu terorganisasi dengan baik, tak ada waktu yang terbuang. Bagi saya, ini luar biasa," ujarnya.
Yayan mendapat sambutan meriah pada Cannes International Film Festival 2015 di Cannes, Perancis. Sambutan itu diperolehnya ketika hadir dalam pemutaran
Yakuza Apocalypse pada Kamis malam lalu waktu setempat.
Kira-kira dua setengah jam sebelum pemutaran perdana film itu dimulai, publik dan para wartawan sudah mengantre untuk menonton. Mereka sudah mengenal Yayan sebagai pemain film-film
The Raid dan ingin bertemu dengan Yayan.
Sebelum film itu diputar, pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, ini naik ke panggung dan menunjukkan aksi bela diri pencak silat di hadapan mereka yang hadir. Aksinya mendapat sambutan tepuk tangan meriah.
Seusai pemutaran
Yakuza Apocalypse di Cannes, para penonton bertepuk tangan lagi untuk Yayan, sebagaimana diberikan bagi artis-artis peran besar.
Film
Yakuza Apocalypse akan diputar di Eropa, Asia, dan Amerika pada tahun ini. Yayan berharap, film tersebut juga bisa dipertontonkan di Tanah Air.