Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 25th December 2010
GodFather's Avatar
GodFather GodFather is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 30
GodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important person
Default Gunung-Gunung di Indonesia- Thread Mengulas Semua Gunung yang Ada di Indonesia

Kali ini saya coba bahas semua gunung yang saya ketahui di indonesia.Jadi,silakan kalau ada temen2 yang mau menambahkan artikelnya disini

Ok.Pertama kita bahas tentang Gunung Berapi Bawah Laut di Indonesia :

Pemberitaan mengenai ditemukannya gunung berapi bawah laut terbesar di indonesia akhir-akhir banyak menarik perhatian masyarakat.

Dengan Judul Ditemukan Gunung Api Raksasa Bawah Laut Sumatera, segenap rasa takjub sekaligus cemas mewarnai pembahasnya, lebih-lebih masyarakat Bengkulu yang berada lebih dekat dengan lokasi gunung berapi tersebut. Namun beberapa waktu berikutnya muncul informasi dari Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) yang menuturkan bahwa Info Gunung Berapi bawah laut tidak benar, yang memperkirakan bahwa bagian tersebut adalah bagian lempengan yang berada di Wilayah Samudra Indonesia.

Tidak bermaksud menambah ruwet permasalahan tentang benar atau tidaknya informasi tersebut, tidak ada salahnya jika kita menilik lebih dalam lagi tentang Gunung Berapi di bawah laut indonesia.

Gunung Laut atau Sea Mount
Quote
Menurut terjemahan bebas dari wikipedia, Sea Mount atau Gunung Laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut yang tidak sampai naik hingga permukaan air (permukaa laut), dan dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut. Setidaknya terdapat sebanyak 30.000 gunung laut yang tersebar di seluruh dunia, dan hanya beberapa saja yang telah dipelajari.




Umumnya Gunung Laut terisolasi dan berbentuk kerucut dan berasal dari proses vulkanik. Mempelajari secara khusus gunung laut sangatlah menarik, karena memuat beberapa alasan:
  • Tingkat keanekaragaman hayati pada gunung laut (sea mount) sangat bervariasi dan beranekaragam, juga sebagai batu loncatan untuk penyebaran spesies pesisir.
  • Bisa juga disebut sebagai lokasi yang sedang berproduksi tinggi yang sangan penting dalam mendukung aktifitas komersial dibidang pertambangan dan karang perikanan.
  • Tetapi juga termasuk ekosistem yang rapuh, sehingga perlu dijaga dengan ketat terhadap upaya-upaya perusakan habitat.


Jenis Gunung Laut
Terdat pembagian beberapa jenis gunung laut, adalah:
  • Gunung Laut (seamount), dengan ciri ketinggian lebih dari 1000 meter (1km) dari dasar laut.
  • Bukit - dengan ketinggian kurang dari 1000 meter dari dasar laut
  • Pinnacle - berbentuk pilar yang lebih kecil.


Sebaran dan Kelimpahan Gunung Laut di Dunia

Gunung laut, didunia dapat ditemukan pada semua cekungan di laut, dengan distribusi yang cukup bervariasi dalam ruang dan waktu, dan dapat ditemukan pada bagian kerak samudra. Hampir setengah dari gunung laut di dunia ditemukan pada Samudra Pasifik dan sisanya tersebar pada bagian Atlantik dan Samudera India.

Menurut Encyclopedia of Earth, memperkirakan sebaran gunung laut di dunia berkisar 100.000 gunung laut yang memiliki ketinggian diatas 1000 meter, dan ribuan lainnya jika dihitung di bawah ketinggian 1000 meter. Perkiraan ini didasarkan dengan penggunaan satelit dengan memeriksa altimetry anomali gravitasi di bawah permukaan laut. Namun keterbatasan cara ini untuk memperkirakan yang kecil dan di kedalaman laut, sehingga masih terbatas untuk memperkirakan jumlah yang sebenarnya.

Gunung Berapi Bawah Laut di Indonesia

Belum banyak memang informasi dan data yang menyebutkan secara lengkap tentang gunung bawah laut di indonesia, menjadi prioritas menjadi pengamatan secara khusus adalah gunung berapinya, mengingat dampak yang disebabkan jika meletus. Lebih-lebih pada tahun-tahun ini Indonesia mengalami begitu banyak musibah yang disebabkan oleh bencana geologi.

Harian Kompas, melalui liputannya mencatat bahwa Indonesia Memiliki 5 Gunung Api Bawah Laut, seperti yang dituturkan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Di perairan Sulawesi Utara yang dinyatakan masih aktif adalah Gunung Submarine yang berada di bawah laut sebelah barat Pulau Marore yang pernah meletus pada tahun 1922, juga Gunung Mahangetang (BanuaWalu) yang tidak jauh dari Pulau Mahangetang.

Selain itu, diperairan Banda ada Gunung Niuwewerker (1927) dan Emperor of China. Gunung Api bawah laut lainnya adalah Gunung Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur, secara administratif gunung Hobal berada di Kecamatan Atedai, Kabupaten Flores bagian Timur, Nusa Tenggara Timur, Pulau Lembata (nama lain Pulau Lomblem)

Lebih Dekat dengan Gunung Api Bawah Laut
Dari beberapa penelitian dan survei kelautan, sebagian besar gunung api yang telah terdeteksi berada di kedalaman puluhan hingga ribuan kilometer sehingga hanya dapat diselami dengan bantuan alat berteknologi khusus. Di antara banyak gunung berapi terdapat dua gunung yang berada di perairan cukup dangkal.

Salah satunya di Pulau Mahengetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Banua Wuhu, demikian masyarakat setempat menyebut gunung itu, berada hanya 300 meter dari sisi barat daya Pulau Mahengetang. Titik kepundan gunung ditandai oleh keluarnya gelembung di antara bebatuan di kedalaman 8 meter. Suhu air rata-rata di sana 37-38 derajat celsius.

Di sejumlah lubang, keluar air panas yang tampaknya mampu membuat tangan telanjang melepuh bila coba-coba merogoh ke dalamnya. Saya hanya sempat menyelam dua kali di sini. Pertama, karena terlalu sore, pasang telah naik dan arus cukup kuat. Keesokan harinya kami turun tepat saat arus mati, yaitu masa antara pergantian arus pasang dan surut. Saat itu kami dapat menjelajahi topografi Banua Wuhu berupa bukit dan lembah tumpukan bebatuan berukuran besar.

Kehidupan biota laut juga tak kalah menarik, koloni terumbu karang yang rapat dan sehat terhampar di kedalaman 10 meter hingga 20 meter. Konon terdapat lorong bawah laut yang tembus dua arah. Masyarakat setempat menyelenggarakan upacara tulude setiap akhir Januari. Dua minggu sebelum ritual tersebut, seorang tetua adat akan menyelam dengan membawa piring putih berisi emas ke lorong tersebut sebagai persembahan agar Banua Wuhu tidak murka.

Bahan Bacaan :



Reply With Quote
  #2  
Old 25th December 2010
GodFather's Avatar
GodFather GodFather is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 30
GodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important person
Default

Tambora 1815, Mengguncang Peradaban Manusia
Kebanyakan dari kita lebih mengenal Gunung Krakatau dengan sejarah letusan kolosalnya, padahal jika dibandingkan dengan sejarah Gunung Tambora (2.850 m dpl), energi letusan yang dikeluarkan sebanyak 4 kali lebih besar dari Gunung Krakatau. Kehebatan dampak letusannya kepada Manusia dan lingkungan, Dunia barat bahkan menjulukinya sebagai Pompeii dari Timur dan digolongkan sebagai Gunung Berapi yang mempunyai kekuatan ledakan super (Supervulcano) yang artinya proses letusan gunung berapi ini memuntahkan isi perutnya lebih dari 1.000 kubik kilometer atau 240 mil kubik.

Gunung Tambora yang saat itu berbentuk stratovulcano, gunung yang berbentuk runcing pada ujungnya sebagaimana penggambaran awam kita tentang sebuah gunung. Meletus pada tahun 1815 dengan kekuatan peringkat ke tujuh menurut Volcanic Explosivity Index, dan termasuk sebagai ukuran letusan gunung berapi terbesar sepanjang sejarah. Penggambaran kehebatan letusan Tambora 1815 bahwa suara ledakannya terdengar hingga di Pulau Sumatera (lebih dari 2.000 km jauhnya). Abu Vulkanik yang keluar dari gunung diamati juga jatuh di Kalimantan, Jawa, Maluku dan Sulawesi. Korban yang tewas setidaknya terhitung sekitar 71.000 jiwa (mungkin catatan yang paling mematikan dalam sejarah letusan), yang langsung tewas karena letusan terhitung berkisar 11.000 - 12.000 jiwa, dan selebihnya tewas karena dampak lanjutan dari letusan gunung mulai dari wabah penyakit, kelaparan karena kegagalan panen dan dampak perubahan iklim global yang disebabkan oleh letusan gunung Tambora.

Pompeii


Quote:
adalah kota modern pada masa kejayaan kekaisaran Romawi, dekat napoli di wilayah Italia. Pompeii hancur dan benar-benar terkubur karena sekian lama dan panjangnya dampak letusan dari gunung berapi Vesuvius yang terjadi pada 79 M. Runtuhnya gunung tersebut sehingga mengubur Pompeii dibawah 60 kaki dengan abu dan batu apung. Letusan yang berlangsung selama 19 jam dan mengeluarkan sekitar 1 kubik mil (4 kubik kilometer) abu dan batu sehingga juga mengakibatkan kerusakan yang berarti kota tetangganya, Herculaneum. Korban jiwa dari bencana ini diperhitungkan antara 10.000-25.000 jiwa.

Pada masa tersebut, masyarakat Romawi sudah sangat terbiasa dengan getaran-getaran kecil pada buminya. Pada tulisan sejarah yang ditemukan, menjelaskan bahwa "mereka tidak cukup kuatir dengan situasi ini karena cukup sering terjadi di daerahnya". Tujuh belas tahun sebelum letusan Venusius terjadi, Pompeii dan kota terdekat lainnya sudah merasakan gempa tektonik yang cukup kuat yang terjadi pada 5 Februari 92 yang dampaknya juga menyebabkan kerusakan yang cukup luas, khususnya di sekitar daerah teluk Naples.

Setelah bermula dengan gempa kecil pada 20 Agustus 79, mulai sore hari pada 24 Agustus yang secara kebetulan bertepatan dengan festival Vulcanalia - upacara rakyat terkait dengan Dewa Api Romawi, sebuah bencana yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi baru memulai, dan berdampak menghancurkan wilayah Pompeii serta kota disekitarnya.

Catatan sejarah yang ditemukan dalam bentuk dua surat yang ditulis oleh saksi mata Plinius muda, yang menggambarkan secara rinci proses meletusnya gunung dan dampak yang diakibatkan, termasuk juga menceritakan kematian pamannya yang mencoba melakukan evakuasi korban dengan menggunakan kapalnya.


Letusan yang Bersejarah
Sebelum mengalami letusan puncak gunung Tambora mencapai 4.300 m dpl, ketinggian ini berarti gunung tersebut menempati daftar gunung tertinggi di Indonesia pada masanya. Beberapa abad sebelum letusan, gunung Tambora mengalami masa dormansi atau disebut sebagai masa istirahat. Penggambaran dormansi sesungguhnya adalah seperti biji tanaman sebelum muncul tunas, sebelum mencapai waktu dan tempat yang optimal situasi biji tanaman tersebut melakukan istirahat sementara, tentu saja tidak bisa dikatakan sebagai biji yang mati, meskipun cukup lama tidak bertunas.
Resized to 88% (was 800 x 358) - Click image to enlarge

Memulai tingkat aktifitasnya dari tahun 1812, kaldera mulai bergemuruh dan menyebabkan awan hitam. Pada 5 April 1815, sebuah letusan ukuran sedang mulai terjadi, dan diikuti oleh gemuruh suara ledakan sehingga terdengar sampai di Makasar, Sulawesi (jarak 380 kilometer), Jakarta dan beberapa bagian di Jawa lainnya, dan pada paginya tanggal 6 April abu vulkanik yang dikeluarkan mulai jatuh di Jawa Timur, suara ledakan beruntun terjadi hingga 10 April (11 April) semakin keras sehingga terdengar sampai di Sumatera dan Kalimantan.

Dari serangkaian letusan yang terjadi dalam waktu beberapa hari, meledakkan dan memotong gunung dengan lebar hampir satu mil. Kolom vulkanik yang keluar dari perut bumi terbang ke angkasa sejauh 40 km dan kembali ke tanah membuat aliran abu besar piroklastik, batu apung dan puing-puing. Aliran piroklastik sudah berdampak menewaskan orang-orang di jalan-jalan, dan melakukan perjalanan sejauh 1.300 km. Ketika aliran ini mencapai laut, menciptakan sebuah perpindahan yang sangat besar sehingga menyebabkan tsunami setinggi 5 meter yang memancar keluar dari pulau. Dan Tsunami ini juga menyebabkan dampak banjir, kehancuran dan kematian pada pulau-pulau lainnya di Indonesia.


Tahun tanpa Musim Panas dan Fenomena Pendinginan Global
Tahun 1816 mengalami sebuah kondisi cuaca sangat ekstrim dan terjadi perubahan iklim global anomali, sehingga mendapat julukan sebagai Tahun tanpa musim panas. Pada musim semi dan musim panas yang terjadi di tahun yang sama, kabut kering terlihat di timur laut Amerika Selatan sehingga membuat redup matahari, sebagai gambaran saat itu mata telanjang pun sanggup menatap langsung ke arah matahari pada siang hari. Rata-rata suhu global turun beberapa derajat dari yang semestinya. Perubahan iklim global pada 1816 tercatat juga sebagai dekade terdingin kedua di belahan bumi utara sejak 1400 Masehi.

Pola iklim anomali ini juga dituding sebagai penyebab epidemi tifus di bagian tenggara eropa, banyak ternak mati di New England selama musim dingin 1816-1817. Suhu terlalu dingin juga menyebabkan kegagalan panen sehingga menyebabkan menipisnya bahan makanan. Kelaparan terjadi merata di bagian barat daya dan utara Irlandia dikarenakan kegagalan panen gandum, dan kentang. Krisis ini juga terjadi sangat parah di Jerman, harga bahan pokok pangan melambung sangat tingg, karena banyak yang tidak paham dengan masalah terjadi demo dimana-mana diikuti dengan kerusuhan dan penjarahan di pasar dan toko-toko. Ini adalah gambaran kelaparan terburuk yang terjadi pada kurun abad ke 19 di belahan bumi.

Tahun 1816 juga dikenal sebagai tahun Kemiskinan, karena terjadi perubahan suhu bumi khususnya di belahan utara bumi. Cuaca terganggu di segala penjuru, terlihat di belahan Eropa Barat, Amerika Serikat dan Asia. Epidemi Kolera dan Tipus juga terjadi mewabah menjangkiti masyarakat. Di tempat-tempat seperti New England dan Kanada, embun beku tercatat pada setiap bulan di tahun yang sama serta salju turun pada bulan Juni. Fenomena ini juga di kenal sebagai Pendinginan Global.

Mengapa ini bisa terjadi?, 200 ton juta Sulfur dioksida ditembakkan oleh Gunung Tambora ke Stratosfer. dan cukup berdampak langsung untuk mencegah sinar matahari mencapai permukaan bumi, sehingga menghasilkan penurunan suhu secara keseluruhan. Proses ini secara langsung atau tidak langsung akan mematikan tanaman serta makhluk lain sebagai ujung akhirnya. Lanjutannya adalah kegagalan panen sehingga menyebabkan kelaparan massal serta terjadi peningkatan angka kematian yang cukup tinggi.

Peradaban dan Kebudayaan yang hilang
Hujan abu selama dua hari tiga malam disusul bunyi meriam yang rupanya menandai keruntuhan kawah, disusul lagi hujan pasir dan emboh laut (gelombang pasang,pen). Sebabnya disangka akibat tindakan jahat Sultan Tambora Abdul Gafur. Kerajaan Pekat dan Tambora binasa. Malapetaka itu berakhir berkat orang bersembahyang, tetapi kemelaratan, kelaparan, dan penyakit tidak tertolong. Banyak orang mati karena makan daun ubi beracun. Orang mati bergelatakan di jalan, tidak dikubur, tidak disembahyangkan, mayatnya menjadi mangsa burung, babi, dan anjing. Andai tidak datang pedagang dari luar, penduduk habis mati kelaparan: pedagang itu datang dari pulau – pulau sekitar dan dari Maluku, bahkan orang Arab, Cina, dan Belanda. Mereka membawa beras, gula, susu, jagung, dan kacang kedelai yang ditukarnya dengan piring mangkok, kain tenunan, senjata, barang mas dan perak, sereh, gambir, dan budak.

Begitulah keadaannya ketika Gunung Tambora meletus tahun 1815 dalam naskah Bo’Sangaji Kai, yang disunting oleh Chambert-Loir, dalam buku Kerajaan Bima dalam Sastra dan Sejarah.


Bahan Bacaan
Reply With Quote
  #3  
Old 25th December 2010
GodFather's Avatar
GodFather GodFather is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 30
GodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important person
Default

Gunung Tambora, Kawah Gunung Berapi Terbesar dari Sumbawa
unung Tambora (Tomboro) 2851 m dpl, adalah gunung berapi aktif yang berdiri tegak di Pulau Sumbawa, yang juga bagian dari kepulauan Nusa Tenggara. Karena bentukan Tambora oleh Zona Subduksi dibawahnya, sehingga bisa meningkatkan ketinggian puncaknya mencapai 4.300 m dpl, dan dipastikan sebagaii salah satu puncak gunung tertinggi di seluruh nusantara setelah Puncak Jaya (Carstensz Piramid 4884 m dpl), namun ini terjadi sebelum bulan April 1815 sebagai puncak meletusnya gunung Tambora dengan skala letusan mencapai angka tujuh, sebuah ukuran dengan diskripsi super kolosal menurut Volcanic Explosivity Index (VEI).

Secara administratif Gunung Tambora terletak diantara dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut), dan Kabupaten Bima (bagian gunung berapi tamboralereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara) Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan garis koordinat tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. Disamping kalangan wisatawan dan pendaki gunung yang menikmati panorama dan pesona alam unik, Gunung Tambora juga masih dipantau aktifitasnya secara rutin oleh ahli gempa dan Vulcanologist, Gunung Tambora juga menarik minat untuk studi Arkeologi dan Biologi.

Kata Tambora menurut cerita rakyat nusantara secara turun menurun ada dua versi, yang pertama yang berasal dari kata Lakambore - Bahasa Bima yang artinya "Mau Kemana?", kalimat pertanyaan kepada seseorang yang hendak bepergian. Versi kedua berasal dari dua kata Ta dan Mbora, juga dari bahasa Bima, "ta" yang berarti mengajak dan "mbora" yang artinya menghilang, sehingga secara keseluruhan berarti mengajak menghilang.

Pesona Alam Gunung Tambora
Dengan sejarah letusannya yang cukup panjang, letusan Tambora terbesar terjadi pada April 1815, lebih awal dari meletusnya Gunung Krakatau (1883) yang ditulis oleh anak negri dalam bentuk Syair Lampung Karam. Gunung Tambora menyisakan panorama unik dan pesona alam yang menawan bagi para wisatawan, lebih-lebih bagi kalangan pencinta alam dan pendaki gunung. Di kalangan internasional, Tambora memiliki julukan sebagai The Greatest Crater in Indonesia atau gunung yang memiliki kawah terbesar di Indonesia. Lebar kawah Gunung Tambora sepanjang 7 Kilometer dengan keliling kawahnya sepanjang 16 Km dan memiliki jarak antara puncak dengan dasar kawah sedalam 800 meter. Kawasan Gunung Tambora terbagi menjadi dua lokasi konservasi yaitu: Tambora Utara Wildlife Reserve dengan luas 80.000 hektar dan Tambora Selatan Hunting Park dengan luas 30.000 hektar.

Dari puncak Gunung Tambora, anda akan dapat memandang lebih leluasa pemandangan kawah, padang pasir, samudra lautan, dan Pulau Satonda. Pulau Satonda sangat indah dengan pemandangannya yang masih alami, di tengah-tengah pulau tersebut terdapat danau yang jernih dan dikelilingi oleh tebing-tebing dari perbukitan yang masih alami. Pulau Satonda dengan ketinggian antara 0 sampai 300 mdpl merupakan taman rekreasi (recreation park) dengan wilayah seluas 1.000 Ha mempunyai ciri-cirinya yang unik.

Sekarang pulau tersebut telah menjadi kawasan yang dilindungi (strict nature reserve). Pulau Satonda sangat baik untuk menjadi tempat untuk mempelajari hutan, karena hutan di pulau tersebut hancur akibat letusan Gunung Tambora pada tahun 1815. Juga banyak ditemukan jenis-jenis ikan yang baru dan hanya ditemukan di Danau Satonda saja. Pulau tersebut menjadi habitat sejumlah besar jenis-jenis burung yang dilindungi. Kesemua keindahan alam yang menjadi satu kesatuan menciptakan suatu fenomena indah, unik.

Menuju ke Gunung Tambora



Pesona Gunung dan Kawah Tambora
Ada tiga titik konsentrasi desa-desa yang berada di sekitar lereng Gunung Tambora. Disebelah timur adalah desa Sanggar, ke arah laut adalah desa Doro Peti dan desa Pesanggrahan, dan di barat adalah desa Calabai. Ada dua jalur pendakian untuk mencapai kaldera. Rute pertama dimulai dari desa Doro Mboha di tenggara gunung. Rute ini mengikuti jalan beraspal melalui mete perkebunan hingga mencapai 1.150 meter (3,800 kaki) di atas permukaan laut. Akhir dari rute ini adalah bagian selatan kaldera pada 1.950 meter (6.400 kaki), dapat dicapai melalui jalur hiking. Lokasi ini biasanya digunakan sebagai base camp untuk memantau aktivitas gunung berapi, karena hanya dalam waktu satu jam untuk mencapai kaldera. Rute kedua dimulai dari desa Pancasila di barat laut gunung. Dengan menggunakan rute kedua, maka kaldera hanya dapat diakses dengan berjalan kaki.

Lihat gunung tambora di peta yang lebih besar

Jika ingin melakukan pendakian ke Gunung Tambora kami sarankan melalui jalur resmi, yaitu jalur yang kedua melewati Dusun Pancasila yang relatif lebih aman dari jalur lainnya, untuk menuju ke Dusun Pancasila dapat menggunakan kendaraan dari Cabang Banggo (baca: cabang Mbanggo) Kabupaten Sanggar dengan jarak tempuh kurang lebih dua jam 15 menit. Para pendaki sebaiknya menginap di basecamp Bapak Lewah, Kepala Dusun Pancasila, atau menginap di rumah Bapak M Yusuf (babe), seorang guide pendakian Gunung Tambora yang sangat berpengalaman mengenai seluk-beluk dan sejarahnya Gunung Tambora.

Dari Dusun Pancasila menuju ke Pos I dapat ditempuh selama satu jam, di Pos I tersebut terdapat sebuah pondok dan sekitar 20 meter terdapat mata air berbentuk sumur dengan airnya yang jernih, Kemudian dari Pos I menuju ke Pos II dapat di tempuh selama satu jam, di pos tersebut terdapat tempat datar untuk beristirahat dan sekitar lima meter dari tempat tersebut terdapat sungai kecil yang mengalirkan air jernih. Dari Pos II melanjutkan perjalanan kembali menuju ke Pos III dengan melalui hutan yang lebat dapat ditempuh selama tiga jam. Di Pos III tersebut ada tanah datar luas, terdapat pula pondok untuk tempat berteduh para pemburu rusa timor, adapun cara berburunya yaitu dengan menggunakan anjing sebagai pelacak dan menggunakan senapan laras panjang. Di Pos III tersebut merupakan mata air terakhir untuk mengambil air.

Dari Pos III menuju ke Pos IV melalui medan hutan lebat dan ditempuh selama satu jam, kemudian dari Pos IV menuju ke Pos V dapat ditempuh selama 30 menit, kemudian dari Pos V menuju ke Bibir Kawah dapat ditempuh selama dua jam, dengan melalui vegetasi yang beralih dari vegetasi hutan ke vegetasi Edelweiss dan dari vegetasi Edelweiss menuju padang pasir. Selama perjalanan kita akan menikmati keindahan alam yang menakjubkan dengan melalui jalur berpasir di kanan-kirinya melihat keunikan bunga Edelweiss yang berbeda dengan di gunung-gunung lain yaitu bunga tersebut sangat pendek sekitar 0,5 meter sampai 1,5 meter dengan letaknya masing-masing berjauhan sekitar dua meter sampai 100 meter. Juga adanya jenis rerumputan dengan tinggi sekitar satu meter sampai 1,5 meter membentuk barisan-barisan.
Lama Perjalanan

Perjalanan pendakian menuju Gunung Tambora, bisa di rancang selama 2 (dua) hari perjalanan, konsekuensinya anda dan team tidak bisa leluasa dengan trek kebut jalur.
Hari 1. Dusun Pancasila – Pos 3
Hari 2. Pos 3 – Summit – Dusun Pancasila

Namun jika waktu memungkinkan, anda dan team bisa merancang waktu lebih optimal untuk 4 hari 3 Malam

Hari 1 [Dusun Pancasila - Pos 2]
Hari 2 [Pos 2 - Pos 5]
Hari 3 [Pos 5 - Puncak - Pos 2]
Hari 4 [Pos 2 - Dusun Pancasila]


Refrensi :
http://khatulistiwa....ra-sumbawa.html
Reply With Quote
  #4  
Old 25th December 2010
GodFather's Avatar
GodFather GodFather is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 30
GodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important person
Default Gunung Krakatau


Krakatau (813 mdpl), -english Krakatoa adalah sebuah kepulauan vulkanik yang masih aktif hingga saat ini. Sejarah letusan yang pernah terjadi pada tahun 1883 tercatat dalam Guinees Book of Record sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam sejarah, dan menurut catatan para peneliti, bersama ledakan Gunung Tambora (1815), Krakatau mencatatkan Nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. Berada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, Krakatau sudah menjadi milik dunia karena setidaknya terdapat tiga judul filem yang diciptakan oleh para sineas dunia barat untuk menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi pada Gunung berapi itu.

Sekilas Sejarah Gunung Krakatau
Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Rakata yang terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau.

  • Satu-satunya kesaksian tentang kedahsyatan dan dampak dari letusan Gunung Krakatau ditulis dengan Judul Syair Lampung Karam. Tetapi pada edisi-edisi berikutnya terdapat variasi pada judul tersebut. Dan syair itu ditulis oleh seorang pribumi dengan nama Mohammad Saleh.

Musim Kemarau, adalah saat yang tepat untuk menikmatinya
Krakatau menempati jajaran Tujuh Keajaiban dari Banten (Seven Wonders of Banten), bersama dengan Ujung Kulon, Sunset di Selat Sunda, P. Sanghyang, P. Sebesi, Suku Baduy, dan Situs Arkeologi Banten Lama. Menuju Gunung Krakatau sangat tepat jika memilih musim kemarau untuk menikmati keindahan gunung dan pesonanya.
Resized to 100% (was 702 x 370) - Click image to enlarge


Memilih bulan antara Mei hingga September, saat matahari jauh dari awan mendung, cuaca bersih cemerlang dan yang lebih penting lagi gelombang serta arus laut tidak begitu bergelora. Situasi gelombang menjadi perhitungan utama karena menuju lokasi ini harus menyewa kapal, sehingga sebaiknya anda juga bisa berenang. Kemampuan berenang bukan saja untuk menghadapi situasi darurat tapi juga memungkinkan untuk melakukan aktifitas dan berbagai kegiatan rekreasi alam lainnya. Selam, renang, snorkling bisa dilakukan sambil menikmati matahari terbenam.

Petualangan di Gunung Berapi ini bisa Anda mulai dengan mendirikan tenda di kaki gunung Anak Krakatau atau biasa pula dikenal dan disebut pulau Rakata. Dari titik ini Anda bisa mulai dengan beraktifitas dengan Air Laut seperti berenang, menyelam atau snorkeling. Sedangkan untuk aktifitas kering (darat), Anda bisa melakukan tracking mengelilingi pulau Rakata, atau juga jika menyempatkan untuk repot membawa sepeda gunung, aktifitas darat anda akan lebih ceria dengan keringat.

Untuk aktifitas tracking, sebaiknya tidak dilakukan sampai melewati matahari terbenam. Ini semata untuk menghindari air pasang sehingga Anda tidak terjebak di suatu tempat dan tidak bisa kembali ke tempat Anda mendirikan tenda. Karena sangat berbahaya, bila Anda memilih acara pendakian menuju puncak Krakatau, Anda perlu mengantongi Ijin Khusus dari Dirjen Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA), Departemen Kehutanan, supaya bisa mendapatkan pendamping (guide) dan penunjuk jalan yang bisa diandalkan dan mengenal medan.

Menuju Gunung Krakatau


Secara administratif, pulau bergunung api di Selat Sunda ini sebenarnya masuk dalam wilayah Provinsi Lampung. Sekarang, Anak Krakatau telah mencapai ketinggian 200 meter di atas permukaan laut dengan diameter 2 km. Untuk mengunjunginya Anda bisa berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priuk dengan naik Jet-Foil atau Kapal Phinisi Nusantara. Jalur kedua adalah dari Pelabuhan Labuan, Banten. Dari sini Anda dapat menyewa kapal motor atau kapal nelayan yang berkapasitas antara 5 sampai 20 orang.

Jalur ketiga bisa ditempuh melalui Pelabuhan Canti, Kalianda-Lampung. Di pelabuhan ini Anda juga dapat menyewa kapal motor atau kapal nelayan yang akan menempuh Krakatau melalui P. Sebuku dan P. Sebesi. Pada bulan Juli saat Pemda Provinsi Lampung menggelar Festival Krakatau, Anda bahkan bisa ikut menyeberang ke pulau itu.

Sedang dari kawasan Anyer dan Carita, sejumlah hotel juga punya paket mengunjungi Krakatau. Silakan pilih cara sesuai kemampuan.

Referensi :
Reply With Quote
  #5  
Old 25th December 2010
GodFather's Avatar
GodFather GodFather is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 30
GodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important person
Default Gunung Agung Bali

Resized to 100% (was 704 x 528) - Click image to enlarge

  • Dari selatan adalah dari selat lewat sangkan kuasa.
  • Dari tenggara ialah dari Budakeling lewat nangka
  • Dari Barat daya yang merupakan jalur pendakian yang umum digunakan oleh para pendaki yaitu dari Pura Besakih.

Gunung Agung bagi masyarakat setempat merupakan tempat suci yang juga sekaligus sebagai tempat beribadah mengagungkan para Dewa sesembahannya, terdapat beberapa sikap dan perilaku yang harus dijaga kuat oleh masyarakat maupun para pendaki. Perempuan yang sedang datang bulan (tidak suci) sangat tidak diperkenankan untuk melakukan pendakian ke gunung ini.

Jalur Pendakian Pura Besakih
Jalur pendakian melalui Pura Besakih adalah jalur umum/normal yang kebanyakan dipilih oleh para pendaki. Melalui jalur ini anda akan mendapat suguhan pemandangan Gunung Agung yang mengesankan dari sepanjang perjalanan. Juga akan menyaksikan masyarakat setempat yang melakukan peribadatan rutin di Pura Besakih, mengagungkan nama Tuhannya di tempat peribadatan yang cukup terkenal ini.

Melewati jalur Pura Besakih, para pendaki diharapkan mempersiapkan persediaan air yang cukup banyak, karena di sepanjang perjalanan tidak tersedia sumber air yang memadai. Meski di batas hutan terakhir terdapat sumber mata air, namun tidak diperkenankan untuk diambil karena mata air tersebut di sucikan oleh masyarakat setempat sebagai tempat yang suci untuk ritual peribadatan.

Sangat disarankan, ketika memutuskan untuk melakukan pendakian menuju Gunung Agung agar sebelumnya berkomunikasi dengan masyarakat setempat tentang hal-hal penting yang terkait dengan kebiasaan dan adat istiadat setempat. Misalnya membawa perbekalan dalam bentuk daging sapi juga sangat tidak disarankan untuk dibawa, bisa digantikan dengan lainnya yang tidak bertentangan dengan kepercayaan dan keyakinan masyarakat setempat.

Melewati jalur pendakian Pura Besakih, anda akan melewati jalan-jalan setapak yang relatif sempit, jika berpapasan dengan pendaki lain atau masyarakat terasa sedikit berhimpit sehingga salah satu perlu mengalah agar tidak bertabrakan. Lebih-lebih jika berpapasan dengan masyarakat yang sedang beriring-iringan membawa berbagai macam sesajian untuk upacara peribadatan keagamaan mereka. Sebelum melakukan pendakian anda perlu tahu tentang jadwal-jadwal penting upacara keagamaan mereka, lebih baik menunda jadwal sehari-dua hari dari pada harus memaksakan diri. Disamping menghormati ritual dan adat setempat, proses perjalanan anda tidak akan banyak terganggu karena harus sering mengalah oleh iring-iringan.

Salah satu upacara yang terkenal di Pura Besakih adalah Ritual Ekadasa Rudra (perayaan setiap seratus tahun Pura Besakih), masih banyak lagi jenis upacara rutin lainnya yang dilakukan oleh masyarakat, salah satunya adalah upacara Air Suci.

Perjalanan diawali dari Pura Puseh lewat Pura Plawangan ke Pura Telaga mas kemudian perjalanan dilanjutkan ke Tirta dasar sampai di batas hutan terakhir atau dinamakan Hutan Pengubengan. Melewati kompleks Pura, jalanan tertata rapi, kemudian kita memasuki kawasan hutan yang agak landai sekitar 1/2 jam, selebihnya jalur terus menanjak.

Jalur yang dilewati sempit dengan sisi kiri kanan jurang, jalur ini terdiri dari tanah bercampur pasir dan kerikil sehingga sangat licin, bila hujan jalur akan semakin parah. Terdapat banyak tanjakan terjal melalui akar-akar pohon dengan berpegangan menggunakan akar.

Quote
Salah satu Pura terbesar yang juga dianggap oleh masyarakat Bali sebagai induk dari Pura-pura yang ada (the mother of temple) adalah Pura Besakih. Pura Besakih terletak di kaki Gunung Agung yang juga oleh masyarakat setempat dianggap sebagai Gunung Suci. Dalam bahasa Jawa Kuno, Besakih, Wasuki, atau Basuki memiliki arti "Selamat". Selain itu juga Besakih di kaitkan dengan Naga Basuki, yaitu sosok yang berbentuk Naga yang menjadi bagian keyakinan masyarakat yang tinggal di Lereng Gunung Agung.



Perkemahan dapat dilakukan pada ketinggian 2500 meter atau setelah 5 jam pendakian melalui kawasan hutan. Di sini menjadi batas akhir hutan dan jalur agak lega dan terdapat tempat yang sedikit terbuka. Menjadi penarik bagi para pendaki karena dilokasi ini juga terdapat beberapa kelompok monyet yang cukup aktif mengawasi kita dari kejauhan, mereka tampak malu untuk mendekat dan bergerombol dengan kawanannya di antara tebing terjal.

Jalur berikutnya berupa tebing curam dengan batu-batu besar, pendaki harus merangkak dan memanjat tebing ini, pendaki harus mencari sendiri sisi tebing yang mana yang nyaman dipanjat. Selain sangat curam juga sangat berbahaya karena dibawahnya batu-batu besar siap menyambut kita bila sampai tergelincir kebawah, bisa-bisa pendaki akan menggelinding ke jurang yang lebih dalam lagi.

Setelah berhasil memanjat tebing, meskipun tanpa peralatan panjat tebing, kita akan disambut oleh lereng terjal dan tandus. Disini pendaki harus merangkak mendaki ke atas karena keterjalannya yang sangat curam. Pendaki akan tertipu seolah-olah disinilah puncak gunung agung, setelah bersusah payah memanjat tebing ini pendaki akan kecewa karena setelah sampai di puncak tebing tampak menjulang tinggi bukit pasir dan batuan yang jauh lebih tinggi dan lebih berbahaya.

Referensi :
Reply With Quote
  #6  
Old 25th December 2010
GodFather's Avatar
GodFather GodFather is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 30
GodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important person
Default


Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.

Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Topografi
Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara.

Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur anda barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut.

Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari) yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl. Gunung kecil ini terakhir aktif/meletus sejak tanggal 2 Mei 2009 dan sepanjang Mei, setelah sebelumnya meletus pula tahun 2004.Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak.Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994.

Selain Gunung Barujari terdapat pula kawah lain yang pernah meletus,disebut Gunung Rombongan.


Pendakian

Gunung Rinjani Terletak di pulau Lombok, Untuk menuju Gunung Rinjani, anda dapat menggunakan bus langsung Jakarta-Mataram, setelah sampai di mataram anda menuju ke desa sembalun atau bisa juga ke desa senaru menggunakan kendaraan setempat.atau menggunakan penerbangan dari Jakarta, Surabaya, dan Denpasar menuju ke bandara selaparang mataram - Lombok.

Rinjani memiliki panaroma paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta alam.

Suhu udara rata-rata sekitar 20 °C; terendah 12 °C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus.

Selain puncak, tempat yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau terletak di ketinggian 2.000m dpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua entry point terdekat di ketinggian 600m dpl dan 1.150m dpl).

Kebanyakan pendaki memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengakhiri pendakian di senaru, karena bisa menghemat 700m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat dianjurkan.

Dari Rute Senaru tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir punggungan di ketinggian 2.641m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan utk berendam di kolam air panas dan mancing.

Untuk mencapai puncak (dari arah danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi 700m dan menaiki punggungan setinggi 1.000m yang ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari untuk mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju Puncak tergolong lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander - ini tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yang indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan "passion".

Keseluruhan perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau jika hendak melihat dua objek lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan, tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. Tenda, sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa saja yang diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay-homestay yang menjamur di desa Senaru.

alur Senaru (Utara)

Merupakan jalur pendakian yang paling ramai dilalui terutama oleh pendaki asing, hal ini berkaitan dengan mudahnya akses ke lokasi ini dan berada dalam satu jalur wisata dengan Pantai Senggigi. Desa Senaru sebagai pintu masuk kawasan, melewati jalur ini anda akan dapat pula menyaksikan tempat wisata lainnya seperti Masjid tertua di Pulau Lombok, Desa Adat Bayan, dan Air Terjun Sendang Gile, di lokasi ini juga telah tersedia penginapan-penginapan sederhana dan pelayanan jasa pendakian yang cukup memadai.

Jalur ini di dominasi oleh hutan hujan tropis dengan kerapatan vegetasi yang cukup bagus, anda akan melewati beberapa bagian tergelap dari hutan. Dan beberapa sajian khas hutan seperti kicau burung, suara canda satwa-satwa lainnya. Perjalanan dari Jebak Gawah, sampai Pelawangan Senaru (2.641 mdpl) akam melewati empat tempat peristirahatan, namun pendakian ini merupakan pendakian tanpa henti selama 6-8 jam karena jalur menanjak terus dan hanya sedikit memiliki "bonus" buat para pendaki, namun jangan gusar dulu, karena ketika sampai di pelawangan Senaru anda bisa menikmati pemandangan terindah pesona Rinjani

Quote
Dari tempat tersebut kita bisa melihat secara lengkap Danau Segara Anak, Puncak Rinjani dan Gunung Baru Jari dalam satu frame. Pendakian berikutnya adalah menyusuri jalur yang menempel di tebing-tebing kaldera menuju danau segara anak, jalur tempuh normail antara 2 sampai 3 jam. dan di salah satu titik anda bisa mengaso sejenak di ladang batu-batu pipih "Batu Ceper" sembari menikmati kopi atau coklat hangat yang anda bawa.



Jalur Sembalun (Timur)
Jalur ini menjadi pilihan utama bila tujuan pertama anda adalah Puncak Rinjani, jalur didominasi oleh padang savana luas, pohon-pohon cemara gunung seperti malu-malu bergerombol di tengah-tengah ilalang, dari pintu gerbang sampai pos Padabalang anda bisa lalui antara 4-6 jam perjalanan, diantara ilalang bisa anda temukan jejak-jejak letusan berupa sungai-sungai dalam berisi pasir dan batu hitam, anda juga kemungkinan akan bertemu dengan api-sapi yang jumlahnya dapat diperkirakan lebih dari seribu ekor di padang ilalang ini.

Melewati jalur ini terasa lebih santai karena jarang terdapat bukit-bukit curam, bisa dibilang landai-landai saja sampai di Padabalang. Dari Padabalang menuju Pelawangan Sembalun (2.902 mdpl) baru akan terasa melewati pendakian sesungguhnya selama 2-3 jam perjalanan, para pendaki biasa menyebut bagian ini sebagai "Bukit Penyiksaan" walaupun sebenarnya jika kita bisa lebih santai maka kita bisa menikmati paduan padang savana dengan kumpulan hutan cemara dan padang edelweis.

Tiba di Pelawangan Sembalun sebaiknya menginap di Camping Ground yang terletak di bibik kaldera bagian timur. dari sini anda bisa melihat Gunung Agung di Bali, dari dalam tendapun anda bisa melihat Danau Segara Anak dan Gunung Baru Jari di bawah anda. Pelawangan Sembalun bisa diumpamakan sebagai erminal, dari sini anda bisa memilih akan ke puncak Rinjani atau ke Danau Segara Anak.

Perjalanan ke Puncak biasanya dilakukan sekitar pukup 02.00-03.00 WITA, sebingga ketika matahari akan terbit anda sudah tiba di Puncak dan bisa menikmati keindahan proses lahirnya matahari pada waktu tersebut, dan lebih dari setengah perjalanan didominasi oleh pasir-pasir lepas. Bisa berada di puncaknya sekitar jam 09.00 WITA, setelah itu sebaiknya turun kembali ke Pelawangan karena angin akan sangat kencang bersamaan dengan semakin tingginya matahari. Sesampai di pelawangan Sembalun selanjutnya anda dapat mempersiapkan diri menuju Danau Segara Anak (perjalanan 2-3 jam) melalui jalur menyusuri tebing Kaldera Timur dan beberapa hamparan ilalang sampai Danau Segara Anak.

Jalur Timbanuh (Selatan)
Menentukan pendakian melalui jalur selatan merupakan perpaduan dari kedua jalur diatas atau paduan antara hutan hujan tropis dan padang savana, dengan jarak tempuh dari Dusun Jati dampai pelawangan Timbanuh sekitar 8-10 jam. Merupakan jalur baru yang dibuka oleh BINGR, dibanding kedua jalur lainnya, sarana dan prasarana masih belum memadai namum kelebihan dari jalur ini adalah ketersediaan ari yang cukup banyak di sepanjang jalur pendakian, pendakian Timbanuh saat ini hanya dibatasi sampai Pelawangan Selatan dan Puncak Selatan Rinjani, sedangkan perjalanan ke danau tidak direkomendasikan karena kondisi jalur yang sangat curam dan belum ditata sehinggga tingkat bahaya sangat tinggi.

Dari Pelawangan Selatan anda bisa melihat kawah Gunung Baru Jari dengan jelas, karena dibandingkan dengan dua Pelawangan lainnya, Pelawangan Selatan berada paling dekat dengan Gunung Baru Jari. Pada jalur ini anda kana melewati beberapa padang edelweis, dan anda bisa menuju puncak selatan Rinjani, dari puncak ini anda hanya bisa melihat puncak Rinjani dari jarak yang tidak terllau jauh namun anda tidak bisa menuju ke sana karena dihalangiengan -+ 230 m serta taksiran isi air sebanyak 1.375 juta m3, pembuangan air yang berlebihan terdapat di pantai sebelah timur laut danau yaitu Kokok Puteq anda akan menemukan kolam perendaman air panas yang biasa disebut Aik Kalak.
Resized to 88% (was 799 x 204) - Click image to enlarge

Danau Segara Anak dipenuhi oleh ikan-ikan jenis Karper dan Mujaer yang cukup besar, jadi bila anda akan ke Danau, kami sarankan membawa pancing agar liburan anda lebih mengesankan, mengenai umpannya anda bisa pesan di masyarakat Senaru dan Sembalun. Masih di sekitar Danau anda bisa melihat beberapa buah gua dengan sumber-sumber air belerang yang biasanya digunakan masyarakat untuk mencuci senjata-senjata pusaka seperti keris, tombak dan kelewang.

Menuju Gunung Rinjani

Jakarta Mataram
Dari jakarta menuju mataram dapat ditempuh melalui perjalanan darat maupun udara, Setiap hari ada penerbangan menuju Bandara Selaporang (Mataram) dari Bandara Sukarno Hatta dan juga ada pemberangkatan Bus ke Mataram melalui Terminal Pulo Gadung.

Mataram-Senaru
Mataram-Senaru dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan baik itu kendaraan carteran maupun kendaraan umum dari Terminal Mandalika, waktu tempuh sekitar dua jam dengan kondisi jalan baik (beraspal hotmix). di Senaru anda bisa menikmati beberapa atraksi wisata dan bisa menginap di home stay yang banyak ditemui di Desa Senaru, dilokasi ini juga anda bisa melakukan pemesanan paket-paket perjalanan ke Gunung Rinjani yang ditawarkan oleh beberapa Trek Organizer. Atau bila anda ingin melakukan perjalanan sendiri sebaiknya anda memesan jasa guide atau porter untuk memudahkan perjalanan anda, untuk informasi lebih lanjut anda bisa menghubungi petugas Taman Nasional di Pos Jaga Senaru atau Koperasi Wisata Rinjani Treking Center (RIC) di pintu masuk Senaru.

Mataram-Sembalun
Mataram-Sembalun bisa ditempuh dalam 2-3 jam perjalanan darat, bila menggunakan kendaraan carter anda bisa langsung menuju Sembalun, namun jika anda menggunakan kendaraan umum dari Mataram, anda harus turun di Aikmel untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Sembalun dengan kendaraan umum lainnya. Jika anda menggunakan kendaraan umum kami sarankan anda berangkat dari Mataram lebih pagi, karena kendaraan yang melayani jalur Aikmel - Sembalun hanya sampai jam 12 siang saja. Di Sembalun anda juga bisa memesan paket-paket perjalanan dan mencari jasa Guide dan Porter, Informasi lebih lanjut anda bisa menghubungi petugas Taman Nasional di pos jaga Sembalun atau Koperasi Wisata Rinjani Information center (RIC) di pintu masuk Sembalun.

Mataram Timbanuh
Mataram-Timbanuh bisa ditempun 2-3 jam perjalanan darat, bila menggunakan kendaraan carter anda bisa langsung menuju Timbanuh, desa Pengadangan, namun jika menggunakan kendaraan umum dari Mataram anda harus turun di Masbagik untuk kemudian menggunakan angkutan lain atau ojek menuju Timbanuh. Di Timbanuh belum ada layanan paket perjalanan namun terlah tersedia jasa guide dan porter yang telah terlatih.

Refrensi : http://khatulistiwa....ani-lombok.html , http://id.wikipedia..../Gunung_Rinjani
Reply With Quote
  #7  
Old 25th December 2010
GodFather's Avatar
GodFather GodFather is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 30
GodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important person
Default Gunung Slamet

Gunung Slamet (3,432 ) adalah gunung tertinggi di Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur, berbentuk kerucut/Strato serta memiliki kawah yang masih aktif dan luas. Letusan besar terakhir terjadi pada tanggal 13 juli 1988, yang menimbulkan lidah api dan semburan lava pijar setinggi 300 meter. Gunung Slamet terletak di perbatasan Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, dan Brebes. Dengan posisi geografis 7°14,30' LS dan 109°12,30' BT.

Pada awal bulan September 1995, hutan di Gunung Slamet ini mengalami kebakaran hebat, diperkirakan karena kesalahan manusia, yang mengakibatkan lenyapnya berbagai tumbuhan dan fauna khas yang masih tersisa di gunung ini, termasuk tanaman langka Edelwis Jawa yang merupakan tanaman khas Gunung Slamet. Edelweis Jawa disini, bunganya putih kekuningan dan tangkai bunganya serupa dengan daun kering yang panjang, berbeda dengan Edelweis di Gunung Gede-Pangrango yang bunganya keputih-putihan dan tangkai bunganya berbulu-bulu.



Hutan di kawasan Gunung Slamet, sebagian terdiri dari hutan alam, hutan alam produksi dan hutan produksi yang dikelola oleh PERHUTANI KPH Pekalongan Barat dan KPH Banyumas Timur. Pendakian ke Gunung Slamet cukup berbahaya, karena hutannya masih lebat dan jarang didaki, selama tahun 1975 - 1994 tercatat 17 orang meninggal di gunung ini, 10 orang diantaranya meninggal karena hujan salju pada bulan Februari 1992. Suhu dipuncak Gunung Slamet seringkali mencapai 0°C, karenanya kita harus menyiapkan fisik, logistik dan perlengkapan untuk mendaki gunung ini.

Untuk mencapai puncak Gunung Slamet, kita bisa melalui beberapa jalur: dari Utara via Gambuhan-Jurangmangu, dari Selatan via Baturaden-Gunung Malang, dan Timur via Bobotsari - Bambangan. Jalur yang paling dekat dan lebih aman, adalah dari Bambangan dan Jurangmangu, yang merupakan jalur yang dianjurkan, sedangkan jalur Baturaden sebaiknya dihindari karena banyak ditumbuhi rumput-rumput liar dan medannya terjal serta berbahaya.

Jalur Bambangan
Untuk menuju Bambangan (1.470 m.dpl), dari Purwokerto kita naik Bis ke jurusan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Di Bobotsari kita sebaiknya melengkapi perbekalan yang masih diperlukan, dan disini tersedia fasilitas Telpon Interlokal(WARTEL). Dari terminal Bobotsari naik Primkodes (minibus) menuju Pasar Priatin di Desa Kutabawa Kecamatan Karangrejo. Dari Priatin kita berjalan sejauh 2,5 km menuju dusun Bambangan, karena hanya sesekali saja daa truk pengangkut yang melewati jalan tanah yang lembek dan berbatu ini. Kita juga bisa turun di Dukuh Penjagan (Serang), 2 km sebelum Priatin dan berjalan ke Bambangan sejauh 2,5 km melewati perladangan. Bila kita dari arah Pemalang, kita naik Bis jurusan Purwokerto, turun di Karangrejo, pertigaan ke Goa Lawa, dan naik minibus sejauh 7 km ke Priatin.
Quote
Dusun Bambangan merupakan hunian terakhir menuju Gunung Slamet, disini kita harus mengisi persediaan air, karena sepanjang pendakian, sulit ditemui mata air, terutama dimusim kemarau. Dusun Bambangan dihuni oleh kira-kira 900 penduduk, yang mengandalkan kehidupannya dengan bercocok tanam sayuran.


Di batas Kampung Bambangan, kita akan menjumpai Pondok Pemuda, sebuah gedung yang besar dan cukup megah yang dibangun Pemerintah Daerah Purbalingga untuk para pendaki. Setelah melapor ke Pak Mucheri, pendakian dimulai dari Pondok Pemuda, dimana ada jalan bercabang, yang kekanan merupakan jalur lama, kita bisa mengambil jalan yang lurus, karena rute yang baru ini lebih pendek.

Setelah perladangan kita akan memasuki kawasan Hutan PERHUTANI, dimana kita akan jumpai sebuah tempat berlindung (Shelter). Dari sini kita mendaki selama 0,5 Km dan akan melewati tempat yang disebut Pondok Gembirung (2.250 m.dpl) yang merupakan hutan alam, yang banyak ditumbuhi Pohon Gembirung. Dari sini sejauh 0,5 Km akan dijumpai Pondok Walang (2.500 m.dpl), berjalan lagi sejauh 0,5 Km kita akan menemui Pondok Cemara yang disekitarnya banyak ditumbuhi pepohonan Cemara.

Dari Pondok Cemara kita terus mendaki sejauh 1,5 Km menuju Pondok Samanrantu (2.900 m.dpl) disini ada pondok peristirahatan sederhana. Diperlukan waktu 4-5 jam untuk mencapai Samarantu dari Bambangan, dan 2 jam lagi untuk mencapai Puncak. Dari Samanrantu perjalanan diteruskan sejauh 0,3 km menuju Samyang Rangkah yang dimusim hujan ada mata air, berjalan sejauh 0,6 km lagi melewati Samyang Kendit dan Samyang Jampang (2.950 m.dpl) kita akan sampai di Samyang Ketebonan (3.000 m.dpl). Di Samyang Jampang banyak ditumbuhi bunga Edelweis yang sekarang nyaris punah, dan kita bisa menyaksikan matahari terbit dari tempat ini. Kita terus naik ke Plawangan (3.250 m.dpl) yang merupakan perbatasan hutan dan daerah berbatu. Menuju puncak Gunung Slamet masih dibutuhkan waktu 1 jam lagi, melewati batu-batu lahar yang amat sukar, berupa batu lepas dan tajam, kita harus lebih waspada di daerah ini.

Setelah tiba di puncak akan terlihat hamparan padang lahar yang luas dan menakjubkan. Kita juga dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan ke arah kawah-kawah yang masih aktif, yang dinamakan Segoro Warian dan Segoro Wedi. Di puncak Gunung Slamet kita juga dapat menyaksikan panorama yang indah kearah puncak-puncak Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Ciremai juga kearah kota Tegal, Purwokerto, Brebes, dan di kaki langit membentang Samudra Hindia dan Laut Jawa. Untuk memantau kondisi vulkanisnya, Puncak Gunung Slamet dilengkapi pemantau gempa yang datanya ditransmisikan lewat pemancar radio dengan menara antena setinggi 18 meter.

Pendakian dari Bambangan menuju puncak Gunung Slamet ini memerlukan waktu sekitar 8 jam, sedangkan untuk turun dibutuhkan waktu sekitar 4 jam. Setelah pendakian kita bisa pergi ke Baturaden yang merupakan kawasan wisata, dimana tersedia banyak hotel dan penginapan dan fasilitas wisata lainnya. Di Baturaden kita dapat menikmati panorama lereng Gunung Slamet dengan amat indah, mandi air pnas dan berenang dengan biaya murah.

Jalur Utara via Gambuhan

Jalur utara ini kurang populer dibandingkan jalur Bambangan tetapi jalur ini sering di gunakan oleh petugas Vulkanologi untuk menuju kawah Gunung Slamet. Desa Gambuhan (1.000 m.dpl) lebih mudah dicapai dari arah Tegal. Dari Tegal kita naik Bus jurusan Moga (540 m.dpl) sejauh 64 Km lewat Pemalang. Dari Moga kita naik minibus ke Desa Gambuhan. Gambuhan dapat juga dicapai lewat Toewel. Dari Tegal dengan minibus kita menuju Toewel (850 m.dpl) lewat Bojong. Dari Toewel kita ganti minibus lagi ke Gambuhan.

Sebaiknya logistik telah dipersiapkan di Toewel atau di Moga. Fasilitas Telpon Interlokal (Wartel) tersedia di Moga dan di Toewel. Dari Desa Gambuhan kita berjalan atau naik ojek ke Pos Vulkanologi yang jaraknya 700 meter, untuk mencatatkan diri dan meminta informasi tentang kondisi Gunung Slamet dan jalur pendakiannya. Disini kita bisa menemui Kepala Pos Vulkanologi, yang dapat membantu kita pemanduan dan penginapan. Dari Pos Vulkanologi kita meneruskan perjalanan ke Dusun Karang Sari, Desa Jurangmangu melintasi jalan desa selama 0,5 jam perjalanan atau dengan ojek selama 10 menit saja. Mobil hanya bisa mencapai Pos Vulkanologi saja, dan sementara kita mendaki mobil dapat diparkir di sini.

Pendakian kita mulai dari Dusun Karang Sari (1.050 m. dpl) ini, melewati Hutan Pinus menuju Pondok Buncis selama 0,5 jam, disini kita bisa beristirahat dan mengambil air. Dari Pondok Buncis perjalanan memasuki hutan alam dan Cemara, melewati Pondok Gribig (1.750 m.dpl), selama 1 jam perjalanan. Selanjutnya perjalanan diteruskan selama 1,5 jam ke Pondok Pakis (2.200 m.dpl). Jalan semakin menanjak, dan kita akan sampai di Penatus (2.350 m.dpl), setelah perjalanan selama 1 jam dan diperlukan 1,5 jam lagi untuk mencapai Pondok Gua (3.000 m.dpl).

Perjalanan 1 jam dari Pondok Gua kita sampai di batas pasir sisa letusan yang dinamakan Samyang Wenang (3.200 m.dpl), melalui rerumputan dan vegetasi bunga Edelweis Jawa. Perjalanan akan melintasi medan yang semakin curam, berpasir dan berbatu lepas, yang mengharuskan kita berhati-hati. Setelah perjalanan 1,5 jam kita sampai di gigir Kawah (3.400 m.dpl). Diperlukan 0,5 jam lagi untuk menuju Puncak Gunung Slamet yang terletak diakhir jalur Bambangan, sedangkan total perjalanan ke puncak 7-8 jam. Untuk kembali ke Gambuhan diperlukan waktu 4-5 jam.


Perijinan, Pemanduan & Keadaan Darurat
Jika ingin mendaki Gunung Slamet terlebih dahulu kita meminta ijin di Perum PERHUTANI Banyumas Timur, Jl. Gatot Subroto 92, Purwokerto (Telp. 0281-96108) dan Polisi setempat (Polsek Serang). Kita juga harus mendapat Rekomendasi dari Dinas Sosial Politik (Ditsospol) Kabupaten Banyumas. Dan di Bambangan kita harus laporkan pendakian kita ke Kepala Dusun, Pak Mucheri, yang juga seorang pemandu gunung yang tangguh.

Beliau juga akan memberi banyak informasi tentang Gunung Slamet, mencarikan pemandu atau porter dan menyediakan tempat bermalam bila diperlukan, juga membantu kita dalam keadaan darurat. Dan di jalur Gambuhan, kita harus melaporkan perjalanan kita kepada Kepala Desa setempat dan Petugas Vulkanologi.

Untuk kenyamanan dan keselamatan dapat digunakan Pemandu yang tarifnya bisa dirundingkan untuk dua hari perjalanan, atau Porter yang merangkap Pemandu yang tarifnya sama. Di Purwokerto kita bisa menghubungi Organisasi Pencinta Alam UPL (Unit Pandu Lingkungan) dan JAGRAWESA (Fak.Ekonomi) Universitas Jendral Sudirman (UNSUD) yang bersekretariat di Kampus UNSUD Gerendeng Purwokerto dan PPA Mayapada, Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto, yang akan membantu kita keterangan, perijinan dan pemanduan ke Gunung Slamet.


Refrensi : http://id.wikipedia....i/Gunung_Slamet , http://khatulistiwa....ung-slamet.html
Reply With Quote
  #8  
Old 25th December 2010
GodFather's Avatar
GodFather GodFather is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 30
GodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important person
Default Gunung Ciremai


Gunung Ciremai (3.078 mdpl) merupakan gunung berapi yang masih aktif dan bertipe Strato. Secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Kini G. Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare. Gunung Ciremai memiliki dua kawah utama, Kawah barat dan Kawah Timur, serta kawah letusan kecil Gua Walet.

Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT. Gunung ini memiliki keistimewaan tersendiri bila dibandingkan dengan gunung-gunung lainnya di pulau Jawa, seperti juga Gunung Slamet, gunung ini terpisah dari gunung-gunung tinggi lainnya, tetapi Gunung Ciremai ini lebih dekat dengan Laut Jawa. Kegiatannya yang terakhir tercatat pada tahun 1973, berupa gempa tektonik yang cukup kuat.

KONDISI FISIK KAWASAN

LUAS KAWASAN :
Berdasarkan SK Menhut No. SK. 424/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004 seluas + 15.500 Ha, yang terdiri 6.800,13 Ha di Kabupaten Majalengka dan 8.699,87 Ha di Kabupaten Kuningan
TOPOGRAFI :
Berombak, Berbukit, sampai bergunung, Puncak tertinggi mencapai : 3078 M dpl.
IKLIM :
Iklim B dan C, Curah hujan : 2000 – 4000 mm/thn.
GEOLOGI :
Batuan endapan vulkanik tua dan vulkanik muda.
TANAH :
Regosol , latosol, andosol.

BIOFISIK KAWASAN
Taman Nasional Gunung Ciremai termasuk dalam wilayah administratif Kab. Kuningan dan Majalengka dengan luas +15.500 Ha, yang berbatasan langsung dengan 25 desa di Kab. Kuningan dan 20 desa di Kab. Majalengka Hutan di kawasan TNGC sebagian besar merupakan hutan alam primer (virgin forest) yang dikelompokkan ke dalam hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan dan hutan pegunungan sub alpin. Gunung Ciremai merupakan gunung api soliter dengan kawah ganda ( barat dan timur) dengan radius 600 meter dan kedalaman 250 meter.

FUNGSI EKOLOGIS

Habitat Flora Fauna Langka
Ketinggian Gunung Ciremai mencapai 3.078 m dpl merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Kelompok hutan dataran rendah ini merupakan habitat flora fauna unik dan langka, seperti Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan Macan Kumbang/Tutul (Panthera pardus).

Potensi Hidrologis Kawasan
Berdasarkan inventarisasi BKSDA JABAR II tahun 2006, di dalam kawasn :
- Wilayah Kuningan 156 mata air, 147 titik mengalir sepanjang tahun
- Wilayah Majalengka terdapat 36 mata air produktif dan 7 sungai yang mengalir sepanjang tahun

FLORA
Hutan Gunung Ciremai memiliki + 119 koleksi tumbuhan terdiri dari 40 koleksi anggrek dan 79 koleksi non-anggrek termasuk koleksi tanaman hias yang menarik seperti Kantong semar (Nepenthaceae) dan Dadap Jingga (Erythrina sp). Jenis-jenis anggrek yang mendominasi adalah jenis anggrek Vanda tricolor dan Eria sp, sedangkan jenis anggrek terestial yang mendominasi adalah Calenthe triplicata, Macodes sp, Cymbidium sp dan Malaxis iridifolia.

Secara umum vegetasi hutan Gunung Ciremai didominasi keluarga Huru (Litsea spp), Mareme (Glochidion sp), Mara (Macaranga tanarius), Saninten (Castonopsis argentea.), Sereh Gunung(Cymbophogon sp), Hedychium sp. Ariasema sp. Dan Edelweis (Anaphalissp)(LIPI, 2001).

FAUNA
Satwa langka di kawasan Gunung Ciremai, antara lain: Macan Kumbang (Panthera pardus), Surili (Presbytis comata), dan Elang Jawa (Spyzaetus bartelsi). Jenis satwa lainnya adalah Lutung (Presbytis cristata), Kijang (Muntiacus muntjak), Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Ular Sanca (Phyton molurus), Meong Congkok (Felis bengalensis), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Ekek Kiling (Cissa thalassina), Sepah Madu (Perictorus miniatus), Walik (Ptilinopuscinctus), Anis (Zoothera citrina) dan berbagai jenis burung berkicau lainnya.

Di kawasan TNGC juga terdapat ± 20 jenis burung sebaran terbatas yang di dalamnya terdapat 2 jenis burung terancam punah yaitu Cica Matahari (Crocias albonotatus) dan Poksai Kuda (Garrulax rufrifons) serta 2 jenis burung status rentan yaitu Ciung Mungkal Jawa (Cochoa azurea) dan Celepuk Jawa (Otus angelinae) sehingga kawasan TNGC menjadi daerah penting untuk burung ( Important Bird Area ) dengan kode JID024 (Bird Life International Indonesia tahun 1998).

Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat, dapat didaki dari arah timur melalui Linggarjati (580 m.dpl), dari arah selatan melalui Palutungan (1.227 m.dpl) dan dari arah barat melalui Maja (lewat Apui dan lewat Argalingga). Jalur Linggarjati dan jalur Palutungan adalah jalur yang paling banyak dilalui, dan merupakan jalur yang dianjurkan oleh pihak PERHUTANI pengelola kawasan hutan di sekitar Gunung Ciremai.Desa Linggarjati merupakan gerbang utama pendakian ke Gunung Ciremai. Untuk mencapainya, dari terminal Cirebon atau dari Jakarta, kita naik bus jurusan Kuningan dan turun di Terminal Cilimus atau di pertigaan menuju pusat Desa Linggarjati, dan meneruskan perjalanan ke Desa Linggarjati dengan minibus.

Di Desa Linggarjati ini terdapat penginapan, salah satunya adalah Pesanggrahan di kawasan Taman Wisata Linggarjati Indah dan Siliwangi Park Resort. Walau begitu kita bisa dengan mudah mendapatkan tempat bermalam di Balai Desa atau dirumah-rumah, dengan biaya sukarela saja. Walaupun warung-warung juga tersedia, bila bermalam di rumah-rumah penduduk ini, kita bisa memasak sendiri.

Fasilitas telepon kartu dapat kita jumpai di Taman Wisata Linggarjati Indah, dan WARTEL hanya tersedia di Cilimus, dimana kita bisa menerima dan mengirim facsimile (Telp/Fax No. 0232-63***). Desa Linggarjati merupakan desa yang bersejarah, dimana kita bisa mengunjungi Gedung Linggarjati, yang dijadikan museum untuk mengenang perjanjian Linggarjati yang dilaksanakan tahun 1946. Setelah pendakian, bila ingin menikmati mandi air panas yang alami, kita bisa menuju ke Desa Sangkan Hurip, ± 4 km ke arah timur Linggarjati, dimana terdapat permandian air panas yang mengandung yodium, berbeda dengan tempat lain yang biasanya mengandung belerang. Kita juga bisa berwisata di Taman Wisata Linggarjati Indah, dimana tersedia fasilitas kolam renang.

Jalur Linggarjati
Jalur pendakian dari Linggarjati ini sangat jelas, karenanya menjadi pilihan utama para pendaki. Dibandingkan dengan jalur lain, jalur Palutungan misalnya, jalur Linggarjati ini lebih curam dan sulit, dengan kemiringan sampai 70 derajat. Di jalur ini air hanya terdapat di Cibunar.

Dari Desa Linggarjati berjalan lurus, kurang lebih 1/2 jam, mengikuti jalan desa melewati hutan pinus, kita akan sampai di Cibunar (750 m.dpl). Disini kita menjumpai jalan bercabang, ke arah kiri menuju sumber air dan lurus ke arah puncak. Kalau tidak bermalam di Desa Linggarjati, kita bisa berkemah di Cibunar ini.


Persediaan air hendaknya dipersiapkan disini untuk perjalanan pulang pergi, karena setelah ini tidak ada lagi mata air. Dari Cibunar, kita mulai mendaki melewati perladangan dan hutan Pinus, dan kita akan melewati Leuweung Datar (1.285 m.dpl), Condang Amis (1.350 m.dpl), dan Blok Kuburan Kuda (1.580 m.dpl), disini kita dapat mendirikan tenda. Dari Cibunar sampai ke Blok Kuburan Kuda dibutuhkan waktu kira-kira 3 jam.

Jalur akan semakin curam dan kita akan melewati Pengalap (1.790 m.dpl) dan Tanjakan Binbin (1.920 m.dpl) dimana kita bisa temui pohon-pohon palem merah. Selanjutnya kita lewati Tanjakan Seruni (2.080 m.dpl), dan Bapa Tere (2.200 m.dpl), kemudian kita sampai di Batu Lingga (2.400m.dpl), dimana terdapat sebuah batu cukup besar ditengah jalur. Menurut cerita rakyat, dasar kawah Gunung Ciremai sama tingginya dengan Batu Lingga ini. Perjalanan dari Kuburan Kuda sampai ke Batu Lingga ini memakan waktu sekitar 3 - 4 jam. Di beberapa pos, kita dapat jumpai nama tempat tersebut, walaupun kadang kurang jelas karena dirusak.

Dari Batu Lingga kita akan melewati Sangga Buana Bawah (2.545 m.dpl) dan Sangga Buana Atas (2.665 m.dpl), mulai di jalur ini kita bisa memandang kearah pantai Cirebon. Burungburung juga akan lebih mudah kita jumpai di daerah ini, dan selanjutnya kita akan sampai di Pengasinan (2.860 m dpl), yang dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Batu Lingga. Di sekitar Pengasinan ini akan dijumpai Edelweis Jawa (Bunga Salju) yang langka itu, namun dari waktu ke waktu semakin berkurang populasinya. Dari Pengasinan menuju puncak Sunan Telaga atau Sunan Cirebon (3.078 m.dpl) masih dibutuhkan waktu sekitar 0,5 jam lagi, dengan melewati jalur yang berbatu-batu.


Quote:
Dari puncak, akan kita saksikan pemandangan kawah-kawah Gunung Ciremai yang fantastis. Bila cuaca cerah kita juga dapat menikmati panorama yang menarik ke arah kota Cirebon, Majalengka, Bandung, Laut Jawa, Gunung Slamet dan gunung-gunung di Jawa Barat. Pemandangan lebih menarik akan kita jumpai pada waktu matahari terbit dari arah Laut Jawa. Suhu di puncak bisa mencapai 8 -13 C. Dari puncak ke arah kanan kita bisa menuju ke kawah belerang yang ditempuh dalam 1,5 jam perjalanan. Untuk mengitari puncak dan kawah-kawahnya, diperlukan waktu 2,5 jam.


Dari Puncak kearah kiri 15 - 20 menit perjalanan, kita akan jumpai 3 buah cerukan, yang posisinya lebih rendah dari puncak dinding kawah, tempat yang cukup nyaman untuk bermalam dan berlindung dari tiupan angin kencang dari arah kawah.

Perjalanan mendaki puncak Gunung Ciremai rata-rata membutuhkan waktu 8-11 jam dan 5-6 jam untuk turun, dengan demikian kita harus mendirikan tenda di perjalanan. Karena itu perlengkapan tidur (sleeping bag, tenda dsb.), dan perlengkapan masa adalah suatu keharusan.
  • Pendakian pada musim kemarau cukup menyenangkan karena cuaca lebih bersahabat, dan kondisi medan tidak terlalu licin, serta pemandangan lebih cerah.


Jalur Palutungan
Jalur Palutungan tidak terlalu curam seperti jalur Linggarjati, tetapi kita harus menambah waktu tempuh 2-3 jam. Dari Terminal Kuningan kita bisa langsung menuju Desa Palutungan yang jaraknya 9 km dengan Angkutan Pedesaan. Fasilitas telepon Interlokal terakhir tersedia di Kuningan. Di Palutungan hanya ada toko-toko kecil, maka sebaiknya keperluan logistik untuk bekal pendakian dipenuhi di Kuningan. Di Desa Palutungan terdapat areal perkemahan yang bernama Bumi Perkemahan Erpah, perjalanan hanya membutuhkan waktu 10 menit, dan setiap hari libur banyak pengunjung berwisata di tempat ini. Persedian air untuk pendakian sebaiknya disiapkan di desa ini dan untuk menginap.

Dari Palutungan pendakian kita teruskan melalui Cigowong Girang (1.450 m.dpl), selama 3 jam perjalanan, dimana terdapat sebuah sungai kecil yang lebarnya ± 1 - 1,5 m. Disini kita bisa menambah persediaan air dan mendirikan tenda di tempat ini, walaupun tempatnya kurang memadai dan suhu sudah cukup dingin. Selanjutnya kita akan memasuki hutan dan melalui Blok Kuta (1.690 m.dpl) dan Blok Pangguyungan Badak (1.790 m.dpl).

Perjalanan kita teruskan dengan melewati Blok Arban (2.030 m.dpl), kemudian Tanjakan Assoy (2.108 m.dpl). Di tempat ini kita bisa beristirahat sebelum melewati tanjakan yang cukup curam. Dari Cigowong Girang diperlukan waktu 4-5 jam menuju tempat ini. Selanjutnya kita akan melewati Blok Pesanggrahan (2.450 m.dpl) dan Blok Sanghyang Ropoh (2.590 m.dpl), kemudian kita akan sampai pada pertigaan (2.700 m.dpl) yang menuju ke Apui dan ke Kawah Gua Walet. Kira-kira 2 jam waktu tempuh dari Tanjakan Assoy ke pertigaan ini. Dari pertigaan kita menuju Kawah Gua Walet (2.925 m.dpl) dan ke puncak Sunan Cirebon, yang diperlukan waktu 1,5 jam perjalanan.

Jalur Maja (via Apui, Cipanas )
Untuk mencapai kampung Apui, Cipanas. Dari arah kota Cirebon naik bus menuju ke Majalengka, lalu dilanjutkan dengan naik minibus menuju ke Maja (556 m dpl). Setelah sampai di Maja kita turun dan naik lagi Angkutan Pedesaan menuju ke Desa Cipanas. Di Desa Cipanas kita akan menemui lahan bekas perkebunan Teh Argalingga yang sangat luas tapi sekrang telah berubah menjadi lahan sayur-sayuran. Di sini saat matahari tenggelam di ufuk barat pemndangannya sangat indah.

Dari desa Cipanas, perjalanan kita teruskan menuju ke kampung Apui (1.100 m dpl) dengan angkutan pedesaan. Setiba di kampung Apui kita mempersipakan kebutuhan air karena sepanjang jalur pendakian tidak terdapat mata air. Kampung Apui, Mayoritas penduduknya Sunda dan bermata pencaharian sebagai petani sayur-sayuran. Jalan masuk ke kampung ini banyak terdapat tanjakan - tanjakan dengan kemiringan hampir 70 derajat.

Awal pendakian dimulai melewati perladangan dan hutang produksi selam 3-4 jam kita akan sampai di Berod. Disini kita akan menemui pertigaan, kita ambil yang ke arah puncak). Setiba di Berod perjalanan kita teruskan menuju ke Simpang Lima (Perempatan Alur), perjalanan memakan waktu sekitar 0,5 jam dari Berod, lalu di teruskan menuju Tegal Mersawah. Di Tegal Mersawah perjalanan langsung kita teruskan menuju ke Pangguyangan Badak. Disini kita bisa beristirahat. Perjalanan kita teruskan 2 jam lagi kita akan sampai di Tegal Jumuju (2.520 m dpl).

Dari Tegal Jumuju perjalanan kita teruskan menuju ke Sanghyang Rangkah, Selama 2 jam perjalanan. Di Sanghyang Rangkah menuju terdapat lokasi pemujaan yang sering di pergunakan oleh penduduk di sekitar lereng untuk upacara memohon keselamatan. Dari sini perjalanan kita teruskan menuju ke Gua Walet (2.925 m dpl), selama 4 jam perjalanan.

Gua walet merupakan bekas letusan yang berbentuk terowongan. Disini kita juga bisa mendirikan tenda untuk bermalam. Esok harinya kita bisa menuju ke Tepi Kawah (3.056 m dpl) dan Langsung ke puncak, selam 3 jam perjalanan.

Bila kita mendaki lewat Desa Linggarjati, kita harus melapor ke petugas PERHUTANI, Pak Juned untuk perbaikan pondok pendaki. Pak Juned dapat memberi informasi tentang jalur pendakian Gunung Ciremai, juga bisa membantu mencarikan pemandu atau porter. Bila kita lewat jalur Apui kita melapor dahulu kepada PERHUTANI unit Apui.Untuk mencari Pemandu gunung dapat di cari di Apui. Bila terjadi keadaan darurat saat melakukan pendakian di Gunung Ciremai selain menghubungi aparat desa setempat,bisa juga menghubungi Organisasi Pencinta Alam, AKAR di Kuningan dan WANADRI di Bandung.

Refrensi :
Reply With Quote
  #9  
Old 25th December 2010
GodFather's Avatar
GodFather GodFather is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 30
GodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important personGodFather is very very important person
Default Gunung Kelud


Gunung Kelud (1113,9 mdpl) merupakan salah satu gunung api yang aktif yang terletak di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Kediri, dengan ketinggian 1.791 meter dari permukaan laut. Gunung Kelud termasuk Gunung Api tipe strato dengan danau kawah yang tingginya 1113,9 meter. Gunung ini tercatat pernah meletus sebanyak 24 kali. Pada tahun 1815 Gunung Kelud meletus dengan dahsyat sehingga menelan korban jiwa sebanyak 10.000 jiwa.

Letusan dahsyat terjadi lagi pada tanggal 20 Mei 1919, korban yang tewas sebanyak 5.160 orang. Pada tahun 1951, tanggal 31 Agustus kembali meletus dengan korban jiwa sebanyak 7 orang. Meskipun tidak menimbulkan banyak korban jiwa tapi letusan ini menimbulkan kerusakan hebat dan menyemburkan materi vulkanis dalam jumlah besar. Hujan abu melanda hampir merata di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta lahar panas yang dimuntahkannya membakar kawasan dalam radius 6,5 kilometer dari danau kawah. Letusan ini mengakibatkan turunnya kawah lebih kurang 79 meter.

Tahun 1966, gunung ini meletus lagi dengan korban meninggal sebanyak 210 orang, juga pada bulan Februari 1990 tercatat terjadi letusan. Karena hal inilah Gunung Kelud termasuk gunung api dengan tipe A yaitu gunung api yang masih aktif melakukan aktifitas letusan.
Spoiler for klik:
Spoiler for klik:
Spoiler for klik:


Akibat aktifitas letusan yang terjadi sekarang ini Kawah Kelud berbentuk danau kawah yang luas di puncaknya. Danau kawah yang berwarna kebiru-biruan merupakan keindahan alam yang disajikan oleh Gunung Kelud. Danau kawah di kelilingi oleh tebingtebing yang menjulang antara lain Tebing Gajah Mungkur dengan ketinggian 150 meter, Gunung Lirang dan Gunung Kumbang.

Tebing-tebing ini sering digunakan untuk lokasi pemanjatan tetapi kondisi batuannya mudah lepas. Untuk mencapai Kawah Gunung Kelud paling mudah, lewat Desa Margomulyo. Dari Malang, naik Bus menuju Kediri dan turun di terminal Pare sekitar 2,5 jam perjalanan. Dari Pare perjalanan diteruskan menuju Wates, dengan Minibus, menempuh jarak 24 Km (45 Menit). Untuk menuju Wates bisa juga di kota Kediri atau Kota Blitar dengan minibus.

Dari Wates, naik Angkot menuju Desa Sugih Waras (30 menit) dan turun di Pos Penjagaan Perkebunan Margomulyo. Disini kita harus melapor sebelum melakukan perjalanan ke Gunung Kelud hanya meninggalkan identitas. Satu kilometer dari Pos penjagaan terdapat Pos Vulkanologi pada ketinggian 668 m dpl. Disini kita bisa minta informasi lebih lanjut tentang kegiatan Vulkanis Gunung Kelud.

Menjelang puncak kita bisa menyaksikan pemandangan yang sangat menarik, berupa hamparan lereng-lereng gunung yang tertimbun pasir vulkanis bekas letusan yang mulai di tumbuhi vegetasi baru. Diujung jalan aspal perjalanan diteruskan melewati jalan berbatu sepanjang 700 meter dan memasuki terowongan Ganesha sepanjang 200 meter, kita akan sampai di Danau Kawah Gunung Kelud.
  • Menurut, Pak Miko-dari Reindra, seorang kawan di IAGI menuliskan bahwa Wilayah G. Kelud dibagi atas beberapa daerah yaitu Daerah Terlarang ( radius 5 km dari kawah dengan luas 91 km2 ) dengan ancaman hujan bom dan rempah-rempah batuan, awan panas, lahar letusan dan lahar hujan. Data tahun 1972 menunjukkan hunian 50 orang. Kemudian Daerah Bahaya I ( radius 10 km dari kawah dengan luas 223 km2 ) dengan ancaman hujan bom dan rempah-rempah batuan. Daerah ini dihuni oleh 136.500 orang ( data tahun 1972 ). Selanjutnya Daerah Bahaya II yang ancamannya lahar sekunder. Daerah ini meliputi bantaran sungai-sungai lahar yang luasnya 56 km2 dan dihuni oleh 178.000 orang.


Danau kawah terisi oleh air yang bewarna kebiru- biruan, dapat digunakan untuk mandi dan berenang, tetapi harus waspada dan memperhatikan aktifitas Danau Kawah serta perubahan suhunya. Suhu rata-rata air danau 38 derajat sehingga terasa hangat dan mengandung belerang. Disekitar danau kawah ini terdapat terowongan pembuangan air yang dinamakan Terowongan Ampera dengan panjang 1200 m yang merupakn saluran pembuangan air kawah. Sekitar danau kawah gunung Kelud merupakan dataran berpasir yang luas dan ditumbuhi bunga Edelweis. Di dataran pasir ini terdapat beberapa tempat yang mengeluarkan asap belerang. Uap Belerang yang keluar dapat digunakan untuk mandi uap.

Danau Kawah Kelud yang kebiru-biruan dan dikelilingi bukit-bukit bertebing batu curam yang diselimuti kabut tipis merupakan panorama yang sangat menakjubkan.
  • Untuk melakukan pendakian ke Kawah Gunung Kelud, usahakan membawa kendaraan jenis jeep karena jalan menuju lokasi agak menanjak. Walaupun kondisi jalan sudah beraspal tetapi memerlukan kondisi mobil yang bagus.
    kelud


Bila membawa kendaraan pribadi dan pada musim kemarau, kita bisa lewat jalur alternatif yang lebih cepat. Dari Malang, kita menuju Blitar, di Garum (7,5 Km sebelum Blitar) diteruskan menuju ke arah utara (ke kanan) kearah Candi Panataran. Dari Desa Kedawung, 2 Km dari Candi Panataran, kita menuju Desa Sugihwaras melintasi bekas padang lahar dan jalan tanah, melewati Desa Sumber Asri, Perkebunan "Gambar" serta Desa Sempu dimana kita menemui lagi jalan beraspal.

  • Kalau kita berwisata ke Gunung Kelud, sebaiknya kita juga mengunjungi Makam Bung Karno di Desa Sentul, 2 Km di sebelah utara kota Blitar dan Musium Bung Karno di Jalan Sultan Agung 59, yang mengoleksi berbagai kenangan tentang Presiden pertama Indonesia, Bapak Ir.Soekarno.
  • Kita juga bisa mengunjungi Candi Panataran, Yang terletak 16 km dari pusat kota. Candi Panataran merupakan komplek candi terbesar di Jawa Timur, sekaligus kita bisa mengunjungi Musium Blitar yang terletak di Utara Alun-alun Blitar, yang memamerkan berbagai koleksi arca dari Candi Panataran. Untuk sarana emergensi bisa minta bantuan ke pos Vulkanologi dan Pos jaga perkebunan.




Source : http://khatulistiwa....nung-kelud.html

Last edited by GodFather; 25th December 2010 at 10:18 AM.
Reply With Quote
  #10  
Old 25th December 2010
biggun's Avatar
biggun biggun is offline
Moderator
 
Join Date: Dec 2010
Location: Bandung
Posts: 5,635
Rep Power: 38
biggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Gurubiggun is Ceriwis Guru
Default

semakin banya gunung d daerah tu,,semakin subur juga tanah2 yg d deket gunung..
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:36 AM.