Kota Bandung menjadi daerah terbanyak kasus AIDS dan HIV positif di Jawa Barat. Salah satu penyebabnya masih banyak pengguna narkotika dan obat terlarang menggunakan jarum suntik secara bergantian.
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan Kota Bandung tertinggi dalam AIDS dengan 929 kasus dan HIV positif dengan 534 kasus. Dari 929 kasus AIDS sebanyak 773 kasus diantaranya disebabkan penggunaan alat suntik.
Selanjutnya Kota Bekasi dengan 298 kasus AIDS dan 143 kasus HIV postif. Dari 298 kasus AIDS sebanyak 260 kasus disebabkan penggunaan alat suntik. Ada pula Kota Sukabumi dengan 109 kasus AIDS dan 148 kasus HIV Positif. Dari 109 kasus AIDS sebanyak 52 kasus diantaranya disebabkan jarum suntik.
Menurut Koordinator Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dr Teddy Hidayat SpKJ, peningkatan kasus AIDS dan HIV positif diakui meningkat cukup tajam, Rabu (20/8) kemarin.
Menurutnya, tidak heran Kota Bandung menjadi yang tertinggi dalam kasus HIV positif dan AIDS. Bandung adalah daerah yang paling banyak dikunjungi.
Akan tetapi, ia mengatakan masalah ini bukan tidak bisa diatasi. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain deteksi dini terhadap pecandu jarum suntik atau orang lain yang kemungkinan tertular. Bahkan bagi pecandu ada salah satu cara guna memutus penyebaran AIDS, HIV positif, atau hepatitis C, dengan menjalankan program susbtitusi metadon dan buprenorphin.
Dengan cara ini, pecandu yang biasanya menggunakan media jarum suntik akan mengurangi ketergantungannya sedikit demi sedikit. Dari mulai menghilangkan adiktif terhadap narkotika hingga bebas dari narkotika.
"Pengobatan dengan cara ini memang menggunakan narkotika golongan II dan III. Namun, dengan semakin kecilnya kebutuhan adiktif, maka semakin kecil juga keinginannya mengonsumsi narkotika," katanya.
----------sumber: surya
Bisa gak ya IMZers jadi pionir untuk menghadang HIV/AIDS ??
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan Kota Bandung tertinggi dalam AIDS dengan 929 kasus dan HIV positif dengan 534 kasus. Dari 929 kasus AIDS sebanyak 773 kasus diantaranya disebabkan penggunaan alat suntik.
Selanjutnya Kota Bekasi dengan 298 kasus AIDS dan 143 kasus HIV postif. Dari 298 kasus AIDS sebanyak 260 kasus disebabkan penggunaan alat suntik. Ada pula Kota Sukabumi dengan 109 kasus AIDS dan 148 kasus HIV Positif. Dari 109 kasus AIDS sebanyak 52 kasus diantaranya disebabkan jarum suntik.
Menurut Koordinator Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dr Teddy Hidayat SpKJ, peningkatan kasus AIDS dan HIV positif diakui meningkat cukup tajam, Rabu (20/8) kemarin.
Menurutnya, tidak heran Kota Bandung menjadi yang tertinggi dalam kasus HIV positif dan AIDS. Bandung adalah daerah yang paling banyak dikunjungi.
Akan tetapi, ia mengatakan masalah ini bukan tidak bisa diatasi. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain deteksi dini terhadap pecandu jarum suntik atau orang lain yang kemungkinan tertular. Bahkan bagi pecandu ada salah satu cara guna memutus penyebaran AIDS, HIV positif, atau hepatitis C, dengan menjalankan program susbtitusi metadon dan buprenorphin.
Dengan cara ini, pecandu yang biasanya menggunakan media jarum suntik akan mengurangi ketergantungannya sedikit demi sedikit. Dari mulai menghilangkan adiktif terhadap narkotika hingga bebas dari narkotika.
"Pengobatan dengan cara ini memang menggunakan narkotika golongan II dan III. Namun, dengan semakin kecilnya kebutuhan adiktif, maka semakin kecil juga keinginannya mengonsumsi narkotika," katanya.
----------sumber: surya
Bisa gak ya IMZers jadi pionir untuk menghadang HIV/AIDS ??