http://pramekers.com/wp-content/uplo...1/05/Kudac.jpg
[/quote]
[/quote]
Quote:
Kereta Rel Diesel adalah unit kereta api yang terdiri dari beberapa gerbong didukung oleh satu atau lebih mesin diesel on-board (terpasang). Mereka juga disebut sebagai railcar atau railmotor, di beberapa negara.
Pada KRD yang menggunakan konstruksi hidraulik, mesin diesel (yang terletak di bagian bawah chasis) berhubungan langsung dengan penggerak roda secara mekanik. Sistem ini memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah dapat menerobos rel yang tergenang banjir yang tidak dapat dilewati KRL, dan tidak membutuhkan perawatan secara elektris; namun kereta ini memiliki kekurangan, yaitu getaran lebih besar dan lebih bising dari KRL atau KRDE, karena pada KRD satu mesin hanya dapat digunakan untuk satu gerbong.
Pada KRD yang menggunakan konstruksi hidraulik, mesin diesel (yang terletak di bagian bawah chasis) berhubungan langsung dengan penggerak roda secara mekanik. Sistem ini memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah dapat menerobos rel yang tergenang banjir yang tidak dapat dilewati KRL, dan tidak membutuhkan perawatan secara elektris; namun kereta ini memiliki kekurangan, yaitu getaran lebih besar dan lebih bising dari KRL atau KRDE, karena pada KRD satu mesin hanya dapat digunakan untuk satu gerbong.
Quote:
1. KRD MCW 300 (Kuda Putih)
http://indonesianheritagerailway.com...uda_putih1.jpg
KRD (Kereta Rel Diesel) MCW 300 atau yang akrab KRD Kuda Putih merupakan KRD yang pertama kali dioperasikan di Indonesia. KRD MCW 300 Kuda Putih didatangkan pada tahun 1963 dari pabrik Glossing und Schlorer GmbH (Jerman) sejumlah 7 unit dengan formasi 1 set terdiri dari 2 unit dan 1 unit yang tersisa sebagai cadangan. KRD ini dioperasikan pada jalur Solo � Yogyakarta.
KRD ini menggunakan dinding dari bahan stainless steel dan memiliki bentuk khas mirip dengan bus sehingga dapat dikategorikan sebagai bus rel (railbus). Dengan karakteristik transmisi hidrolik dari Voith dan motor diesel sebesar 215 HP (horse power), KRD ini hanya sesuai untuk angkutan penumpang di lintas datar. KRD ini memiliki berat 32 ton dan panjang 18690 mm. KRD ini mampu melaju hingga kecepatan maksimum 90 km/jam.
KRD yang mendapat julukan "Turangga Seta" yang berarti Kuda Putih ini hanya beroperasi sampai periode tahun 1980, karena terbatasnya suku cadang dan perawatan, maka mulai saat itu berakhirlah sudah penggunaan KRD MCDW 300 Kuda Putih, dan digantikan dengan KRD Nippon Sharyo yang didatangkan dari Jepang dan masih beroperasi hingga saat ini.
[/spoiler]
http://indonesianheritagerailway.com...uda_putih1.jpg
KRD (Kereta Rel Diesel) MCW 300 atau yang akrab KRD Kuda Putih merupakan KRD yang pertama kali dioperasikan di Indonesia. KRD MCW 300 Kuda Putih didatangkan pada tahun 1963 dari pabrik Glossing und Schlorer GmbH (Jerman) sejumlah 7 unit dengan formasi 1 set terdiri dari 2 unit dan 1 unit yang tersisa sebagai cadangan. KRD ini dioperasikan pada jalur Solo � Yogyakarta.
KRD ini menggunakan dinding dari bahan stainless steel dan memiliki bentuk khas mirip dengan bus sehingga dapat dikategorikan sebagai bus rel (railbus). Dengan karakteristik transmisi hidrolik dari Voith dan motor diesel sebesar 215 HP (horse power), KRD ini hanya sesuai untuk angkutan penumpang di lintas datar. KRD ini memiliki berat 32 ton dan panjang 18690 mm. KRD ini mampu melaju hingga kecepatan maksimum 90 km/jam.
KRD yang mendapat julukan "Turangga Seta" yang berarti Kuda Putih ini hanya beroperasi sampai periode tahun 1980, karena terbatasnya suku cadang dan perawatan, maka mulai saat itu berakhirlah sudah penggunaan KRD MCDW 300 Kuda Putih, dan digantikan dengan KRD Nippon Sharyo yang didatangkan dari Jepang dan masih beroperasi hingga saat ini.
[/spoiler]
Spoiler for open this: