http://cdn3.astaga.com/sites/default...t_europics.jpg
Seorang skydiver asal Austria melakukan aksi di udara yang sangat menegangkan. Ia jungkir balik dari satu sayap glider ke bagian sayap lainnya dari ketinggian 6,000 kaki di atas permukaan tanah dengan kecepatan mencapai 100 mil per jam.
Pertama, Paul Steiner merangkak dari kokpit salah satu glider di atas pegunungan Alpen, Austria kemudian ia membalikkan tubuhnya ke bagian bawah sayap untuk mendarat di pesawat kedua yang terbang di bawah pesawat pertama yang ditumpanginya. Ia kemudian berjalan kembali ke badan utama pesawat dan mengulurkan tangan untuk meraih glider kedua pada sirip ekor yang saat ini terbang dengan posisi terbalik untuk membentuk 'jembatan hidup' antara kedua pesawat.
"Atraksi itu adalah prestasi yang mengagumkan dan bahkan dengan parasut, bisa saja terjadi sesuatu yang sangat buruk bila ia tergelincir selama jungkir balik," tutur salah satu penggemar setelah menyaksikan rekaman atraksi menegangkan tersebut.
Steiner mengungkapkan, "Saya rasa atraksi itu kelihatannya berjalan mulus tapi tak pernah selalu berjalan sesuai dengan rencana, sebetulnya saya harus menunggu beberapa menit melihat ke bagian luat pesawat hingga pesawat kedua berada pada posisi yang tepat. Sebetulnya ini sangat sulit."
Seluruh atraksi itu membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk perencanaan dan pelaksanaannya, dengan pelatihan yang intensif bukan hanya untuk penerjun tapi juga untuk kedua pilot yang harus berlatih keras karena sedikit perubahan dalam kondisi berangin berarti berpotensi kedua pesawat itu saling bertabrakan.
Selain itu jika Steiner tergelincir saat ia memanjat dari kokpit, ia bisa remuk terkena sirip ekor pesawat.
Steiner yang sudah melakukan lebih dari 3,000 lompatan dan olahraga ekstrim mengatakan, "Saya tak akan merekomendasikan aksi ini pada para pemula."
Pria penggila olahraga berbahaya itu rutin berlatih bersama kekasihnya, Heidrun Prosch, yang menyukai terbang dengan balon udara. Mereka biasanya lepas landas bersama, namun saat mendarat ia sendirian.
Ia menambahkan, "Sepanjang saya mampu, saya akan terus bertahan melakukan olahraga berbahaya seperti ini. Rasanya saya sudah kecanduan olahraga ekstrim." (Web Orange)
:melon: jangan lupa yah Ndan2 semua
Seorang skydiver asal Austria melakukan aksi di udara yang sangat menegangkan. Ia jungkir balik dari satu sayap glider ke bagian sayap lainnya dari ketinggian 6,000 kaki di atas permukaan tanah dengan kecepatan mencapai 100 mil per jam.
Pertama, Paul Steiner merangkak dari kokpit salah satu glider di atas pegunungan Alpen, Austria kemudian ia membalikkan tubuhnya ke bagian bawah sayap untuk mendarat di pesawat kedua yang terbang di bawah pesawat pertama yang ditumpanginya. Ia kemudian berjalan kembali ke badan utama pesawat dan mengulurkan tangan untuk meraih glider kedua pada sirip ekor yang saat ini terbang dengan posisi terbalik untuk membentuk 'jembatan hidup' antara kedua pesawat.
"Atraksi itu adalah prestasi yang mengagumkan dan bahkan dengan parasut, bisa saja terjadi sesuatu yang sangat buruk bila ia tergelincir selama jungkir balik," tutur salah satu penggemar setelah menyaksikan rekaman atraksi menegangkan tersebut.
Steiner mengungkapkan, "Saya rasa atraksi itu kelihatannya berjalan mulus tapi tak pernah selalu berjalan sesuai dengan rencana, sebetulnya saya harus menunggu beberapa menit melihat ke bagian luat pesawat hingga pesawat kedua berada pada posisi yang tepat. Sebetulnya ini sangat sulit."
Seluruh atraksi itu membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk perencanaan dan pelaksanaannya, dengan pelatihan yang intensif bukan hanya untuk penerjun tapi juga untuk kedua pilot yang harus berlatih keras karena sedikit perubahan dalam kondisi berangin berarti berpotensi kedua pesawat itu saling bertabrakan.
Selain itu jika Steiner tergelincir saat ia memanjat dari kokpit, ia bisa remuk terkena sirip ekor pesawat.
Steiner yang sudah melakukan lebih dari 3,000 lompatan dan olahraga ekstrim mengatakan, "Saya tak akan merekomendasikan aksi ini pada para pemula."
Pria penggila olahraga berbahaya itu rutin berlatih bersama kekasihnya, Heidrun Prosch, yang menyukai terbang dengan balon udara. Mereka biasanya lepas landas bersama, namun saat mendarat ia sendirian.
Ia menambahkan, "Sepanjang saya mampu, saya akan terus bertahan melakukan olahraga berbahaya seperti ini. Rasanya saya sudah kecanduan olahraga ekstrim." (Web Orange)
:melon: jangan lupa yah Ndan2 semua