VIVAnews -- Kabar baik datang dari Suaka Rhino Sumatera (SRS), penangkaran badak di Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur. Generasi baru Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) akan dilahirkan.
Salah satu dari tiga badak betina yang ada di sana,* yang diberi nama Ratu, diperkirakan akan melahirkan pada akhir Juni ini. Badak liar itu berhasil dikawinkan dengan satu-satunya badak jantan, bernama Andalas, yang ada di penangkaran tersebut.
*
Jika Ratu berhasil melahirkan dengan selamat, peristiwa ini akan menjadi sejarah baru bagi populasi badak Sumatera yang jumlahnya di alam liar atau habitat alaminya hanya tinggal sekitar 200 ekor. Sejarah, karena kelahiran tersebut akan menjadi kelahiran pertama di penangkaran secara alami di Indonesia dan keempat di dunia, selama lebih dari 120 tahun.
Humas Balai TNWK, Sukatmoko yang dihubungi VIVAnews, Kamis 21 Juni 2012 mengatakan, usia kehamilan Ratu telah mencapai 15 bulan. Berdasarkan referensi, masa kehamilan badak Sumatera berkisar 475 hari (15 hingga 16 bulan).
�Tetapi bisa maju atau mundur waktunya, karena kami minim referensi tentang kehamilan Badak Sumatera,� ujar Sukatmoko. Saat ini, lanjut Sukatmoko, yang jadi prioritas adalah kesehatan Ratu. �Saat ini kesehatannya masih baik, tidak ada masalah dengan kehamilannya. Tim medis kita juga rajin melakukan USG setiap tiga hari sekali sejak 10 Juni lalu,� tambahnya lagi.
*
Guna memantau dan membantu proses kelahiran Ratu, SRS TNWK dibantu oleh beberapa ahli badak. Antara lain dari Tarongan WPZ Australia, White Oak Conservation Centre Amerika, Cincinnati Zoo Amerika, International Rhino Fondation (IRF), IRF Asia dan Asian Rhino Specialis Group IUCN, dan Taman Safari Bogor.
Kemudian, untuk menjaga keamanan dan ketenangan Ratu yang sedang hamil tua, pengunjung sudah tidak diperbolehkan memasuki lokasi SRS sejak Mei lalu. �Kami ingin penantian sejarah ini benar-benar sempurna dengan memberikan kondisi nyaman bagi Ratu,� kata Sukatmoko. (sj)
� VIVAnews
Salah satu dari tiga badak betina yang ada di sana,* yang diberi nama Ratu, diperkirakan akan melahirkan pada akhir Juni ini. Badak liar itu berhasil dikawinkan dengan satu-satunya badak jantan, bernama Andalas, yang ada di penangkaran tersebut.
*
Jika Ratu berhasil melahirkan dengan selamat, peristiwa ini akan menjadi sejarah baru bagi populasi badak Sumatera yang jumlahnya di alam liar atau habitat alaminya hanya tinggal sekitar 200 ekor. Sejarah, karena kelahiran tersebut akan menjadi kelahiran pertama di penangkaran secara alami di Indonesia dan keempat di dunia, selama lebih dari 120 tahun.
Humas Balai TNWK, Sukatmoko yang dihubungi VIVAnews, Kamis 21 Juni 2012 mengatakan, usia kehamilan Ratu telah mencapai 15 bulan. Berdasarkan referensi, masa kehamilan badak Sumatera berkisar 475 hari (15 hingga 16 bulan).
�Tetapi bisa maju atau mundur waktunya, karena kami minim referensi tentang kehamilan Badak Sumatera,� ujar Sukatmoko. Saat ini, lanjut Sukatmoko, yang jadi prioritas adalah kesehatan Ratu. �Saat ini kesehatannya masih baik, tidak ada masalah dengan kehamilannya. Tim medis kita juga rajin melakukan USG setiap tiga hari sekali sejak 10 Juni lalu,� tambahnya lagi.
*
Guna memantau dan membantu proses kelahiran Ratu, SRS TNWK dibantu oleh beberapa ahli badak. Antara lain dari Tarongan WPZ Australia, White Oak Conservation Centre Amerika, Cincinnati Zoo Amerika, International Rhino Fondation (IRF), IRF Asia dan Asian Rhino Specialis Group IUCN, dan Taman Safari Bogor.
Kemudian, untuk menjaga keamanan dan ketenangan Ratu yang sedang hamil tua, pengunjung sudah tidak diperbolehkan memasuki lokasi SRS sejak Mei lalu. �Kami ingin penantian sejarah ini benar-benar sempurna dengan memberikan kondisi nyaman bagi Ratu,� kata Sukatmoko. (sj)
� VIVAnews