http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:i..._Terjaring.JPG
Berdasarkan survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap pelajar tentang video porno, diketahui bahwa 65 persen pelajar pria doyan menyaksikan adegan mesum, sementara pelajar perempuan mencapai 35 persen.
Karena dasar itulah, KPAI meminta pihak selebritis untuk lebih bijak dalam bersikap. Karena fansnya anak berusia 18 tahun ke bawah yang masih mencari nilai-nilai.
Terkait rencana pemerintah melakukan razia terhadap telepon genggam pelajar untuk mencegah peredaran video berisi adegan percintaan orang yang mirip artis Ariel-Luna-Cut Tari, KPAI berbeda pendapat.
"Razia adalah solusi yang tidak cerdas, karena anak adalah korban. Yang diperlukan adalah bimbingan dan bantuan untuk keluar dari kecanduan terhadap pornografi," ujar Ketua KPAI, Hadi Supeno di kantornya, Kamis (10/06/2010).
Menurutnya, solusi untuk kasus seperti ini haruslah proporsional, bukan diancam akan dihukum jika diketahui membawa video porno.
"Razia boleh saja, tapi hanya sebatas mengumpulkan dan menghapus video porno tersebut. Kemudian memberikan pengetahuan tentang pornografi kepada pelajar," ujar Hadi.
Hadi menambahkan, video mirip artis itu menyebar cepat dan dalam jumlah yang cukup banyak dan cepat. Karena materi pornografi lebih adiktif dari narkoba, sulit disembuhkan dan akan terus melekat bagi anak-anak.
Karena itulah, KPAI berharap kepada Depkominfo, agar memanfaatkan kewenangan yang dimilikinya untuk memblockir akses video sex itu.
Berdasarkan survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap pelajar tentang video porno, diketahui bahwa 65 persen pelajar pria doyan menyaksikan adegan mesum, sementara pelajar perempuan mencapai 35 persen.
Karena dasar itulah, KPAI meminta pihak selebritis untuk lebih bijak dalam bersikap. Karena fansnya anak berusia 18 tahun ke bawah yang masih mencari nilai-nilai.
Terkait rencana pemerintah melakukan razia terhadap telepon genggam pelajar untuk mencegah peredaran video berisi adegan percintaan orang yang mirip artis Ariel-Luna-Cut Tari, KPAI berbeda pendapat.
"Razia adalah solusi yang tidak cerdas, karena anak adalah korban. Yang diperlukan adalah bimbingan dan bantuan untuk keluar dari kecanduan terhadap pornografi," ujar Ketua KPAI, Hadi Supeno di kantornya, Kamis (10/06/2010).
Menurutnya, solusi untuk kasus seperti ini haruslah proporsional, bukan diancam akan dihukum jika diketahui membawa video porno.
"Razia boleh saja, tapi hanya sebatas mengumpulkan dan menghapus video porno tersebut. Kemudian memberikan pengetahuan tentang pornografi kepada pelajar," ujar Hadi.
Hadi menambahkan, video mirip artis itu menyebar cepat dan dalam jumlah yang cukup banyak dan cepat. Karena materi pornografi lebih adiktif dari narkoba, sulit disembuhkan dan akan terus melekat bagi anak-anak.
Karena itulah, KPAI berharap kepada Depkominfo, agar memanfaatkan kewenangan yang dimilikinya untuk memblockir akses video sex itu.