http://image.tempointeraktif.com/?id=47163&width=274
Presiden Meksiko Felipe Calderon. AP/Claudio Cruz
Presiden Meksiko Felipe Calderon. AP/Claudio Cruz
TEMPO Interaktif, Mexico Citu - Presiden Meksiko Felipe Calderon akan mendesak Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengambil tindakan tegas guna menghentikan penjualan senjata ilegal dan narkoba dalam pertemuannya pada Selasa depan.
Menurut Calderon, perang melawan gangster dan gembong penjualan narkoba serta senjata ilegal sejak 2006 terhambat. Penyebabnya, Washington kurang berperan mengendalikan masuknya narkoba dan senjata ilegal yang diselundupkan dari perbatasan kedua negara.
Koordinasi antara petugas Imigrasi dan Pabean (Immigration and Custom Enforcement-ICE), Central Intelligence Agency, serta petugas Administrasi Narkoba (Drug Enforcement Administration) juga lemah. Mereka tidak saling percaya satu dengan lainnya. "Mereka saling bersaing," kata Calderon.
Pekan lalu, Calderon menuding Amerika Serikat melakukan upaya merusak dengan mendukung kartel narkoba. Tepatnya sehari setelah terjadi serangan terburuk terhadap petugas pabean Amerika yang menewaskan seorang agen ICE dan lainnya terluka.
Rodolfo de la Garza, ahli politik dari Universitas Columbia, mengatakan, dalam pertemuan nanti, semuanya harus jelas tentang mengapa Obama tidak melakukan langkah yang lebih maju dalam masalah ini. "Mengapa ia (Calderon) gagal bertempur? Karena Amerika Serikat menyediakan senjata dan uang. Itu bukan kesalahannya (Calderon)," kata Garza.
Begitu menjabat presiden pada 2006, Calderon mengumumkan perang melawan kartel narkoba dan penjualan senjata ilegal. Adapun sudah lebih dari 34 ribu orang terbunuh.
REUTERS | VOA | MARIA RITA
Menurut Calderon, perang melawan gangster dan gembong penjualan narkoba serta senjata ilegal sejak 2006 terhambat. Penyebabnya, Washington kurang berperan mengendalikan masuknya narkoba dan senjata ilegal yang diselundupkan dari perbatasan kedua negara.
Koordinasi antara petugas Imigrasi dan Pabean (Immigration and Custom Enforcement-ICE), Central Intelligence Agency, serta petugas Administrasi Narkoba (Drug Enforcement Administration) juga lemah. Mereka tidak saling percaya satu dengan lainnya. "Mereka saling bersaing," kata Calderon.
Pekan lalu, Calderon menuding Amerika Serikat melakukan upaya merusak dengan mendukung kartel narkoba. Tepatnya sehari setelah terjadi serangan terburuk terhadap petugas pabean Amerika yang menewaskan seorang agen ICE dan lainnya terluka.
Rodolfo de la Garza, ahli politik dari Universitas Columbia, mengatakan, dalam pertemuan nanti, semuanya harus jelas tentang mengapa Obama tidak melakukan langkah yang lebih maju dalam masalah ini. "Mengapa ia (Calderon) gagal bertempur? Karena Amerika Serikat menyediakan senjata dan uang. Itu bukan kesalahannya (Calderon)," kata Garza.
Begitu menjabat presiden pada 2006, Calderon mengumumkan perang melawan kartel narkoba dan penjualan senjata ilegal. Adapun sudah lebih dari 34 ribu orang terbunuh.
REUTERS | VOA | MARIA RITA
4th March 2011 04:35 PM
skeletonking#2
ayo Om barrack pasti bisa :2good:
5th March 2011 05:49 AM
reiji#3
jangan sampe :rokok:
6th March 2011 05:01 PM
orekorek#4
maju maju obama:malu2:
7th March 2011 12:51 PM
sangpendekar#5
:ohno:meskipun susah tapi om obama pasti bisa deh
basmi aj tu smua bandar drug dealer :penggal::pecut:
pasti amerika jadi teduh, tentram deh :siul:
basmi aj tu smua bandar drug dealer :penggal::pecut:
pasti amerika jadi teduh, tentram deh :siul: