Sahabat bisa menjadi pelipur lara, demikian ungkapan mengatakan. Sahabat di sini tak sebatas sahabat manusia saja lho. Hewan peliharaan seperti anjing, hamster, kucing, kura-kura dan lain sebagainya ini juga bisa dikategorikan sebagai sahabat.
Suatu survey bahkan pernah mengungkapkan, bahwa 85 orang dari 100 orang yang memelihara dan memiliki kucing lebih awet muda dari orang yang tidak memelihara kucing. Tak heran bila banyak orang memilih kucing sebagai hewan peliharaan favorit mereka.
Bagi Anda yang berminat untuk memelihara anak kucing, jangan sampai membeli kucing dalam karung. Pelajarilah baik-baik tahap perkembangan anak kucing, serta ceklist daftar yang harus diperiksa dari tubuh seekor anak kucing. Apa sajakah itu?
Perkembangan anak kucing
Anak kucing adalah kucing yang masih muda. Seekor induk kucing bisa melahirkan 2-5 anak kucing sekaligus dalam satu waktu. Wah, banyak juga ya!
Selama beberapa minggu pertama, anak kucing tidak dapat buang air kecil atau buang air besar sendiri. Mereka harus dirangsang dulu oleh induknya. Karena anak kucing juga belum mampu mengatur sendiri suhu tubuh mereka, maka selama tiga minggu pertama, mereka harus tetap hangat dalam dekapan sang induk.
Dan tak hanya membantu merangsang buang air dan menghangatkan, induk kucing juga berperan penting dalam pemberian susu. Karena susu ini akan memberikan nutrisi dan antibodi yang penting bagi para anak kucing.
Setelah berusia 7-10 hari, anak kucing mulai dapat membuka mata. Lalu pada usia 2 minggu-7 minggu, anak kucing mulai belajar untuk meningkatkan koordinasi alat geraknya dengan menjelajah dunia luar sarang, mandi, berburu, serta bermain dan bertengkar dengan sesamanya. Keterampilan ini akan meningkat saat anak kucing berusia 3-5 bulan.
Ceklis sebelum membeli anak kucing
Ada banyak hal yang harus diperiksa sebelum Anda membeli anak kucing. Apa sajakah itu?
Suatu survey bahkan pernah mengungkapkan, bahwa 85 orang dari 100 orang yang memelihara dan memiliki kucing lebih awet muda dari orang yang tidak memelihara kucing. Tak heran bila banyak orang memilih kucing sebagai hewan peliharaan favorit mereka.
Bagi Anda yang berminat untuk memelihara anak kucing, jangan sampai membeli kucing dalam karung. Pelajarilah baik-baik tahap perkembangan anak kucing, serta ceklist daftar yang harus diperiksa dari tubuh seekor anak kucing. Apa sajakah itu?
Perkembangan anak kucing
Anak kucing adalah kucing yang masih muda. Seekor induk kucing bisa melahirkan 2-5 anak kucing sekaligus dalam satu waktu. Wah, banyak juga ya!
Selama beberapa minggu pertama, anak kucing tidak dapat buang air kecil atau buang air besar sendiri. Mereka harus dirangsang dulu oleh induknya. Karena anak kucing juga belum mampu mengatur sendiri suhu tubuh mereka, maka selama tiga minggu pertama, mereka harus tetap hangat dalam dekapan sang induk.
Dan tak hanya membantu merangsang buang air dan menghangatkan, induk kucing juga berperan penting dalam pemberian susu. Karena susu ini akan memberikan nutrisi dan antibodi yang penting bagi para anak kucing.
Setelah berusia 7-10 hari, anak kucing mulai dapat membuka mata. Lalu pada usia 2 minggu-7 minggu, anak kucing mulai belajar untuk meningkatkan koordinasi alat geraknya dengan menjelajah dunia luar sarang, mandi, berburu, serta bermain dan bertengkar dengan sesamanya. Keterampilan ini akan meningkat saat anak kucing berusia 3-5 bulan.
Ceklis sebelum membeli anak kucing
Ada banyak hal yang harus diperiksa sebelum Anda membeli anak kucing. Apa sajakah itu?
- Mata. Mata anak kucing harus terang dan jernih. Jika terdapat titik-titik putih atau garis yang pada permukaan mata, ada kemungkinan mata si anak kucing bermasalah.
- Bulu. Bulu anak kucing harus lembut, bersih, dan tidak kusut. Jika ada bengkak, gatal-gatal, atau kotoran di bulunya dapat menjadi penanda adanya kutu atau parasit.
- Hidung. Bagaimana kondisi hidungnya? Basah dan berair atau sekedar lembab? Hidung yang basah bisa berarti anak kucing itu sedang pilek.
- Gusi. Amati warna gusi anak kucing. Jika berwarna pucat bisa jadi anak kucing menderita anemia atau penyakit cacingan.
- Gigi. Teratur atau tidakkah gigi si anak kucing? Pilihlah anak kucing dengan susunan gigi teratur.
- Lubang telinga. Amati telinga anak kucing. Tidak boleh ada bau, ataupun kotoran yang menumpuk.
- Alat kelamin. Alat kelamin seekor anak kucing haruslah bersih dan sehat.
- Buku vaksinasi. Mintalah buku riwayat vaksinasi anak kucing tersebut pada petshop. Di sana tercantum tanggal, jenis vaksin, label vaksin, tanda tangan, dan stempel dokter hewan yang melakukan vaksinasi. Beberapa vaksinasi penting yang harus dimiliki anak kucing adalah: FVRCP inokulasi dan rabies. Pastikan anak kucing pilihan Anda telah memiliki kekebalan tersebut.
- Terakhir, jangan segan untuk bertanya pada pengelola petshop mengenai karakter dan kebiasaan anak kucing pilihan Anda.