Tak banyak ku berpikir, tak banyak ku bertindak. akan tandak tanduk sikapku
Ketika awan mulai bersembunyi, aku pun ikut memalu, akan semua tingkahku:riang:
namun mengapa sang mentari tak pernah tampakkan diri, walau tiada awan bersemayam di langit?
mungkinkah ini malam? seharusnya ada bintang kan???
akankah malam akan terus menerus dan tiada akhir???
Dadaku kembung kempis, makin lama semakin cepat... Kemelut menyatu mengaduk perut yang sengaja kusiksa
Aku hanya menunggu sesuatu yang tak pasti, dan mungkin takkan pernah pasti
:hope:
sang lagu pun hanya ironi belaka yang tak pernah mengerti arti hatiku sebenarnya
Luka itu, telah kuletakkan tepat di jantungmu... hingga kau tak sanggup lagi bernafas, lalu kucekik lehermu, hingga kau tak mampu bergerak
Ohh.. tidak... aku membunuhmu. perlahan tapi pasti, aku membuatmu gila
lalu aku membunuh diriku sendiri, yang telah menyesal membunuhmu:rokok:
Aku menyalahkan sang nasib, aku anggap ia tak pernah adil padaku, namun kini ia adil
dia pun tlah tancapkan belati tepat di jantungku, kau tarik, dan kautancapkan lagi
aku memang sudah terlalu... tp salahkah aku bila mengharap sedikit penerangan dan ketenangan
bila mengharap sedikit cahaya senja yang hanya dapat melihatku melihat dalam remang-remang
baiklah kalau begitu,
aku akan mundur perlahan... aku tak mau... dan aku tak tahu, mampukah aku
haruskah aku menyerah? walau aku ingin merengkuhmu, melindungimu dari sekian banyak angin yang menghantam
bahkan menjauhkanmu dari debu yang siapm menanarkan matamu
Salahkah aku bersikap seperti ini? merendah karena cinta? Atau memilu karena ragu?
Aku pun berjalan terseok tanpa tahu yang harus kulakukan.
kucari mentari hingga ke ufuk barat, namun merahnya pun tak terlihat....
kucari bintang hingga ke ufuk timur, cahayanya tak dapat kutemukan...
Dimana dan kapan ku dapat temukannya.... dalam semua tancapan beling yang telah melekat dalam otot2ku
Aku pun terduduk, merenung...
Kubayangkan kau terpuruk dan tersungkur.... aku tak tahu harus bagaimana...
rasa ini... membuatku mati perlahan....
jwablah wahai sang ombak, yang tak pernah dapat kudengar dan kuliat..... :blink:
Ketika awan mulai bersembunyi, aku pun ikut memalu, akan semua tingkahku:riang:
namun mengapa sang mentari tak pernah tampakkan diri, walau tiada awan bersemayam di langit?
mungkinkah ini malam? seharusnya ada bintang kan???
akankah malam akan terus menerus dan tiada akhir???
Dadaku kembung kempis, makin lama semakin cepat... Kemelut menyatu mengaduk perut yang sengaja kusiksa
Aku hanya menunggu sesuatu yang tak pasti, dan mungkin takkan pernah pasti
:hope:
sang lagu pun hanya ironi belaka yang tak pernah mengerti arti hatiku sebenarnya
Luka itu, telah kuletakkan tepat di jantungmu... hingga kau tak sanggup lagi bernafas, lalu kucekik lehermu, hingga kau tak mampu bergerak
Ohh.. tidak... aku membunuhmu. perlahan tapi pasti, aku membuatmu gila
lalu aku membunuh diriku sendiri, yang telah menyesal membunuhmu:rokok:
Aku menyalahkan sang nasib, aku anggap ia tak pernah adil padaku, namun kini ia adil
dia pun tlah tancapkan belati tepat di jantungku, kau tarik, dan kautancapkan lagi
aku memang sudah terlalu... tp salahkah aku bila mengharap sedikit penerangan dan ketenangan
bila mengharap sedikit cahaya senja yang hanya dapat melihatku melihat dalam remang-remang
baiklah kalau begitu,
aku akan mundur perlahan... aku tak mau... dan aku tak tahu, mampukah aku
haruskah aku menyerah? walau aku ingin merengkuhmu, melindungimu dari sekian banyak angin yang menghantam
bahkan menjauhkanmu dari debu yang siapm menanarkan matamu
Salahkah aku bersikap seperti ini? merendah karena cinta? Atau memilu karena ragu?
Aku pun berjalan terseok tanpa tahu yang harus kulakukan.
kucari mentari hingga ke ufuk barat, namun merahnya pun tak terlihat....
kucari bintang hingga ke ufuk timur, cahayanya tak dapat kutemukan...
Dimana dan kapan ku dapat temukannya.... dalam semua tancapan beling yang telah melekat dalam otot2ku
Aku pun terduduk, merenung...
Kubayangkan kau terpuruk dan tersungkur.... aku tak tahu harus bagaimana...
rasa ini... membuatku mati perlahan....
jwablah wahai sang ombak, yang tak pernah dapat kudengar dan kuliat..... :blink: