Juragan sekalian, apa jadinya ya kalau polisi ternyata berubah mennjadi penjahat? Polisi itu tugas dan kewajibannya mengayomi masyarakat. Namun posisi dan pengalamannya itu di kemudian hari digunakan untuk melakukan aksi yang sebaliknya. Biasanya memang ada faktor yang menyebabkan hal tersebut, ada pernikahan yang terguncang hebat justru disaat usia pernikahan mereka menginjak usia emas.
Ada orang yang hidupnya baik sekali, menjadi panutan di keluarga dan masyarakatnya, ternyata setelah diselidiki adalah seorang koruptor kelas kakap. Siapa yang menjamin manusia tidak berubah?
Manusia yang bisa berubah-ubah tersebut tidak selalu serta-merta mengalami perubahannya secara revolusioner, namun juga evolusioner. Ada proses-proses yang mengikis, kadang juga tidak terlihat, namun memang ada.
Karena jika ditelaah lebih jauh lagi secara obyektif dengan hati yang lurus ternyata ada sebuah erosi yang terjadi dan membentuk suatu kondisi dan situasi yang terus menerus berubah, namun terarah.
Kondisi ini memang tidak bisa dibiarkan begitu saja bila berlangsung secara destruktif. Perlu dibangun sebuah tenaga dan medan energi yang sifatnya natural untuk bisa mengevaluasi dan melakukan fungsi control terhadap distorsi-distorsi yang terjadi. Membangun energi ini tidak mudah, alasan utamanya adalah karena perlu dilakukan pemetaan khusus terhadap gangguang meredian energi yang juga ternyata mempengaruhi kekuatan prefrontal, sama seperti lembah yang berada diantara dua gunung kembar, kedalam lembah adalah ketinggian gunung, pemberdayaan lembah lebih efektif dibanding gunung, namun membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.
Perubahan itu kadang terasa nyata dan tidak, angin perubahan membawa kepada perubahan yang diharapkan atau justru sebaliknya, bisa dianalisa. Hasil analisa tersebut kemudian membuahkan suatu kesimpulan, entaih itu sifatnya evolusinis maupun revolusionis.
Ada kondisi alamiah yang bisa dilihat dan diprediksi sebagai akar penyebab perubahan, dengan mengenal bentuk dan petanya, maka modifikasi dan pemberdayaan yang lebih bersifat humanis bisa berlangsung secara lebih intensif.