![]() |
Penalti Firman dan Semangat Garuda Piala AFF memang sudah berakhir, tapi masih layak diperbincangkan karena ada beberapa catatan menarik. Salah satunya adalah partai pamungkas yang digelar di Jakarta. Sebagai seorang penggemar sepakbola, begitu banyak hal yang menarik bagi saya dan mendorong saya untuk mencoba membuat tulisan. Semoga tulisan saya ini bisa dinikmati. Dijamin nggak repost karena ini murni tulisan ane sendiri.
29 Desember 2010. Jam pertandingan Indonesia vs Malaysia menunjukkan angka 17. Saya menahan nafas, menanti penalti Firman Utina. Beberapa detik kemudian, nafas saya memang tidak lagi tertahan, tapi saya (dan mungkin jutaan penonton di Indonesia) langsung terduduk lemas. Penalti dengan telak digagalkan kiper lawan dan kita gagal mencetak gol cepat. Setelah pertandingan, kita semua beranda-andai. Andai penalti Firman masuk, mungkin akan lain ceritanya. Andai yang menendang bukan dia, mungkin kita akan dapat gol cepat. Andai, dan andai. Tapi, semua sudah terjadi. Dan,harus iingat, kalaupun penalti Firman masuk, belum tentu juga kita jadi juara, meskipun memang gol cepat akan memberi kita lebih banyak harapan. Mungkin Firman juga sebenarnya tidak mau mengambil penalti. Sebelum menendang, dia sempat menawarkan kepada Cristian Gonzales untuk mengambil penalti. Namun, Gonzales menolak. Padahal, dalam kariernya, Gonzales sudah puluhan kali mengeksekusi penalti. Dya juga top skorer Liga Indonesia dalam beberapa musim terakhir. Bisa dibayangkan, betapa besar tanggung jawab dan tekanan untuk mengambil penalti tersebut. Ya, tidak akan mudah menendang penalti ketika di pundak Anda ada harapan 200 juta rakyat Indonesia. Kegagalan Firman memang mengecewakan. Namun, berlebihan kalau kita serta merta menyalahkan sang kapten. Cukuplah kita berandai-andai saja seperti yang saya katakan di atas. Cerita lebih menarik terjadi sebelum dan sesudah peristiwa tersebut. Ini terjadi karena �kegilaan� suporter kita (saya menggunakan kata �gila� sebagai deskripsi atas begitu fanatiknya suporter kita). Pertama, saat tim kita pulang dengan oleh-oleh pahit dari Malaysia. Mereka tidak hanya tampil buruk, tetapi juga kalah dengan skor telak. Namun, alih-alih mendapat cacian, mereka justru mendapat sambutan dan yel-yel setibanya di Indonesia. Saya berani bertaruh dengan Anda, tidak banyak (bahkan mungkin tidak ada) tim yang seberuntung dan supporter yang sefanatik itu. Mungkin tidak ada tim yang pulang dengan oleh-oleh kekalahan 0-3 dan masih disambut hangat ketika kembali ke negaranya. Mungkin tidak ada suporter yang, walaupun sangat kecewa, masih bisa menghargai para pemainnya, tetap optimis, dan memberikan semangat. �Kegilaan� kedua berlanjut di stadion. Setelah penalti yang gagal, suporter tidak kendur dalam memberikan dukungan pada tim, tetapi justru semakin bersemangat. Pun ketika gawang kita dijebol lawan. Kita hanya sempat terdiam beberapa detik. Tapi, setelah itu, kita justru makin menggila!!! Sepuluh tahun saya mengikuti sepakbola, baru kali ini saya melihat tim yang tertinggal agregat 0-4 dan masih disemangati dengan begitu hebatnya oleh suporter. Di dalam lapangan, pemain tidak kalah bersemangatnya. Mereka tahu, sudah mustahil menjadi juara. Tapi, mereka seakan tidak peduli soal itu. Kalau gelar juara sudah pupus, setidaknya kita harus memberi kemenangan, mungkin begitu pikir mereka. Pemain terus berusaha memberikan yang terbaik!!! Suporter memberikan dukungan karena menghargai pemain, dan pemain berusaha membalasnya dengan memberikan yang terbaik. Sungguh simbiosis yang indah. Keindahan tersebut berlanjut dengan kedewasaan suporter yang semakin terlihat. Tidak ada kerusuhan yang berarti sekalipun kita gagal jadi juara. Kalaupun ada teriakan/intimidasi terhadap pemain lawan, itu masih dalam taraf yang wajar. Suporter juga makin pintar. Tahu mana yang pantas didukung (timnas), dan siapa yang pantas dihujat (PSSI). Terima kasih supporter Indonesia, kalian suporter terbaik di dunia!!! Salam Sepak Bola, Salam Fair Play Maaf kalau tulisan saya terlalu panjang atau kurang menarik. Ingat, ceriwiser yang baik selalu meninggalkan komen yang bermutu. Tidak nolak kalau dikasih :melon: tapi sangat tidak mau kalo dikasih :cabendan: Beberapa komen Agan/Aganwati yang simpati dan tetap mendukung timnas :2good: : [/quote] Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Originally Posted by edoen http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif kalau yang nendang ane mungkin kencing di celana duluan </div> |
All times are GMT +7. The time now is 04:02 PM. |