TEMPO Interaktif, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menekan Presiden Cina Hu Jintao untuk lebih peka dengan masalah hak asasi manusia (HAM). Obama juga meminta Cina agar membiarkan mata uang Yuan bebas mengambang.
Hu Jintao melakukan lawatan bersejarah dengan mengunjungi Amerika Serikat, dia mendarat pada Rabu (19/1) waktu setempat. Inilah kunjungan kenegaraan Cina pertama sejak 1997.
Setelah melakukan pembicaraan mereka menggelar konferensi pers bersama. Amerika Serikat dan Cina sepakat mempererat kerjasama di bidang ekonomi. Seperti, pembelian pesawat Boeing sebanyak 200 unit oleh Cina, serta beberapa kerjasama dengan perusahaan General Electric, Navistar dan Caterpillar.
Dalam konferensi pers, Obama juga meminta Cina mengajak dialog pemimpin umat Budha dan Tibet, Dalai Lama, yang berada di pengasingan. "Karena Amerika Serikat mengakui Tibet sebagai bagian dari Republik Rakyat Cina, maka Amerika Serikat mengusulkan dialog antara Cina dan Dalai Lama untuk memecahkan perbedaan dalam menjaga identitas keagamaan rakyat Tibet," kata Obama.
Hu Jintao mengatakan masih banyak yang perlu dibenahi terkait masalah HAM di Cina. "Cina adalah negara dengan jumlah penduduk yang besar, ini tahap reformasi yang penting, kami akan terus berusaha meningkatkan demokrasi dan hukum di negara kami," kata Hu.
