Ceriwis

Ceriwis (https://forum.ceriwis.com/forum.php)
-   Lounge (https://forum.ceriwis.com/forumdisplay.php?f=9)
-   -   Pintu Neraka, mampir gan!! (https://forum.ceriwis.com/showthread.php?t=151942)

Mooncrown 23rd January 2011 04:39 PM

Pintu Neraka, mampir gan!!
 

http://img2.pict.com/9b/80/4e/1062528/0/img2524.jpg

Fenomena itu dinamakan Darvaza atau The Burning Gate atau "Pintu Neraka".
Terletak di wilayah gurun Karakum, Turkmenistan (Asia Tengah), tepatnya di sisi
timur Laut Kaspia. Darvaza ini bukan fenomena alami, namun lebih kepada hasil
perbuatan manusia (man-made) akibat kecelakaan pengeboran yang mirip dengan
kasus Banjar Panji-1 di Porong, Sidoarjo.

Kawasan Laut Kaspia alias Danau Kapiskoye More (karena laut ini pada hakekatnya
sebenarnya adalah danau terbesar di Bumi) dikenal kaya akan kandungan
hidrokarbon yang terjebak dalam reservoir2 karbonat. Bagian selatannya menjadi
tempat cadangan hidrokarbon terbesar milik Iran. Sementara di sisi barat,
berlebihnya cadangan hidrokarbon dan kondisi sedimen setempat memunculkan banyak
sekali kantung lumpur (baca : diapir) di dalam tanah yang muncul ke permukaan
sebagai mud volcano di Azerbaijan, tepatnya di sekitar kota Baku. Sementara di
sisi timur, di kawasan Turkmenistan, cadangan hidrokarbonnya pun luar biasa.
Diperhitungkan ada 16,5 milyar ton hidrokarbon baik dalam bentuk minyak maupun
gas yang terpendam di kawasan ini.

Mengapa AS menginvasi Afghanistan dan kemudian disusul Irak dan kini juga sedang
bersiap melanjutkan petualangannya ke Iran, selain mendirikan pangkalan2 militer
dan rudal di Asia Tengah ? Salah satu tujuannya untuk "menguasai" cadangan
hidorkarbon yang melimpah di sekitar Laut Kaspia ini. Hanya, maksud itu
'dibungkus' dengan selimut anti-terorisme dan anti-nuklir yang ambigu dan sudah
usang (ingat2 saja pidato pongah Hillary Clinton usai memenangi pemilihan
pendahuluan di Pennsylvania, soal tekadnya menyerbu Iran).

Pada masa Uni Soviet, sekitar tahun 1970-1971, di tengah gurun Karakum dilakukan
pengeboran eksplorasi setelah survei menyebut di sini ada potensi cadangan
hidrokarbon yang ekonomis terjebak dalam karbonat. Namun survei itu sendiri
tidak lengkap. Sebab karbonat di sini ternyata sudah berkembang menjadi karst
yang bahkan sudah membentuk goa bawah tanah. Tanpa sadar mereka sedang mengebor
goa !

Akibat pengeboran ini muncul retakan2 radial di sekeliling sumur yang melemahkan
struktur batuan, dan mungkin karena influks air kedalamnya membuat struktur ini
gagal. Akibatnya keseluruhan lapisan sedimen di atas gua mendadak runtuh
(subsidens), membuat keseluruhan rig dan bangunan2 disekitarnya (termasuk orang2
didalamnya) terperosok ke dalam cekungan besar (kawah) bergaris tengah 100 m.
Dari kawah ini menyembur gas. Takut ada kandungan gas beracun, maka diputuskan
agar gas ini dibakar saja (seperti biasa dilakukan di sumur2 minyak). Dan selama
37 tahun kemudian apinya tetap menyala tanpa terputus..

Sedikit out of topic, kalau kita baca publikasi2 Juris Zarin dan Nicholas Clapp
tentang situs Ubar/Iram di Oman (sempat diulas dikit oleh Harun Yahya dalam The
Perished Nations-nya ketika bercerita tentang kaum Aad) sebagian besar dari
situs oasis ini juga runtuh oleh proses subsidens yang sama dengan Darvaza,
yakni kegagalan struktur di atas goa bawah tanah. So setelah menjadi pusat
pemerintahan suku Aad dan hancur oleh bencana angin topan dahsyat yang
kemungkinan dipicu oleh jatuhnya asteroid di Kawasan Teluk Persia pada 2200 BCE,
situs Iram masih bertahan (utuh) di atas permukaan Bumi untuk menjadi bahan
pelajaran dan renungan manusia hingga akhirnya runtuh ke dalam cekungan yang
mendadak terbentuk di sekitar 100 - 200 CE. Beberapa puluh km di dekat Iram juga
dijumpai Struktur Habhab, juga di Oman, yang semula dicurigasi sebagai salah
satu kawah tumbukan benda langit, namun penyelidikan lapangan menunjukkan
struktur ini juga merupakan cekungan
subsidens. So cekungan subsidens memang umum dijumpai di kawasan kaya karbonat
yang melimpah di Timur Tengah dan Asia Tengah.

Pelajaran berharga dari kasus Darvaza : berhati-hatilah bila mengebor. Memang
lubang bor yang terbentuk hanya berdiameter beberapa inci, namun retakan2 radial
yang dibentuknya bisa menjalar hingga radius puluhan meter dari lubang. So bila
sumur tak diberi pelindung dan ada "sesuatu" di bawah sana, ia bisa menjalar ke
mana2. Sayangnya, kemungkinan besar itulah yang terjadi pada Mei 2006 di sumur
Banjar Panji-1, Porong, Sidoarjo. Sudah tahu itu wilayah beresiko tinggi karena
banyaknya diapir dan berada di jalur patahan Watukosek, malah nekat ngebor
dengan melanggar prosedur. Akibatnya ya pecah formasi-lah, dan memicu salah satu
diapir memuntahkan isinya. "Beruntung" ada Gempa Yogya 27 Mei 2006, hingga
kesalahan itu bisa ditutupi dan dikambinghitamkan ke alam.



kalo berkenan silahkan kirim :thx: atau :grp: bro n sis...
:xiexie:

Kaptenjfleece 25th December 2011 02:32 PM

serem bgt yaa ndan

baru yg di dunia aja udah serem gitu, apalagi neraka yaaah :takut:


Numpang naro thread yaa ndan... maaf kalau ga sopan... ^_^



All times are GMT +7. The time now is 07:11 PM.