TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Lokasi lahar dingin Gunung Merapi terus menyedot perhatian masyarakat. Situ, 45 tahun, misalnya, beserta suami dan anak perempuannya yang masih kecil sengaja mengunjungi sungai Kali Putih, Magelang, kemarin. "Ingin lihat lahar sekalian jalan-jalan," kata dia saat ditemui di lokasi lahar dingin kemarin.
Ia rela menempuh perjalanan selama dua jam dari rumahnya di Prambanan untuk melihat lokasi lahar dingin Merapi di sungai Kali Putih.

Tidak hanya Siti yang menikmati wisata lahar dingin tersebut. Asih (36) juga turut mendapatkan rezeki dari musibah berskala nasional itu. Sejak lahar dingin meluluhlantakkan rumahnya, ia beralih pekerjaan menjadi pedagang minuman di sekitar lokasi.

"Ya, lumayan untuk makan sehari-hari," kata dia. Menurut dia, dalam sehari ia bisa mendapatkan setidaknya Rp 20 ribu. Jumlah itu akan lebih besar jika memasuki akhir pekan.

Lain lagi dengan Joko (25). Ia menjajakan gambar video dan foto-foto letusan Merapi. Kumpulan gambar itu ia jual dengan harga Rp 20 ribu per keping. "Banyak juga yang penasaran ingin beli," ujarnya.

Berdasarkan pantauan, lokasi lahar dingin di sungai Kali Putih terlihat ramai oleh ratusan warga. Mereka memenuhi sisi sungai. Jalan raya utama arah Yogyakarta-Magelang juga terpantau padat.