Ceriwis

Ceriwis (https://forum.ceriwis.com/forum.php)
-   Lounge (https://forum.ceriwis.com/forumdisplay.php?f=9)
-   -   (cerpen bikinan sendiri) bis kota cinta (https://forum.ceriwis.com/showthread.php?t=16854)

blueberrycake 1st June 2010 04:21 PM

(cerpen bikinan sendiri) bis kota cinta
 

temen2 di ceriwis,,saia nubie..cuma mau minta pendapat, saia iseng coba nulis cerpen, boleh minta pendapatnya?:tersipu::tersipu: bagus ato enggak cerpennya.. :tersipu:

�Kamu yang enggak pernah bisa ngertiin aku..!!� teriakku. �sayang, please dong..belakangan aku sibuk, tapi itu semua buat kamu..� tunanganku juga berteriak sama kerasnya denganku. �jangan bohong�!! Jangan � jangan kamu punya pacar lain diluar, ngaku..?!!� aku hampir menangis membayangkannya menggandeng wanita lain. �Enggak, sayang�aku kerja untuk persiapan pernikahan kita��. Aku sudah tidak mau kompromi lagi, aku berlari dan menghambur keluar dari apartemennya, tunanganku mengejarku dan berteriak, tapi aku sudah tidak mau dengar.

________________________

Aku berlari menaiki bis menuju pulang kerumah. Dengan perasaan kesal campur ingin menangis, aku melompati tangga � tangga bis yang terbuat dari besi tua dan kemudian mengambil tempat duduk tepat di belakang bapak supir. Aku membenci perasaan ini, tapi aku ingin menangis..dan, tumpah juga air mataku. �aku pasti terlihat sangat bodoh, menangisi orang yang ga peduli sama aku, orang yang ga perhatian sama aku.� Jeritku dalam hati, mengasihani diri sendiri.
Ternyata tangisku yang diam � diam ini menyadarkan seseorang yang duduk disampingku. Ia seorang ibu yang kutaksir umurnya sudah 50 tahunan. Dia bertanya padaku, �ada apa, kok kamu menangis..?� lalu aku yang sedari tadi membutuhkan tempat berbagi menjawab singkat, �berantem sama tunangan saya bu, saya mau putus aja.� Dengan muka masih sembab. Anehnya, ibu tersebut hanya tersenyum padaku, dan berkata, �masalah apa? Kok sampai mau putus? Kan kalau sudah tunangan, sebentar lagi mau menikah�iya kan?� aku menjawab �iya sih bu..habis dia udah ngga perhatian sama saya, dia selalu sibuk..� dan sekali lagi, ibu itu tersenyum, senyum yang membuatku penasaran sekaligus jengkel, senyumnya seperti menyiratkan bahwa aku bodoh. �saya juga sudah ngga ada yang merhatiin, tapi saya tetap semangat..� jawab beliau. Aku terkaget, bingung, �kenapa bu?� kali ini ibu itu tersenyum dan menatap mataku sedikit tajam, �orang yang paling ku cinta sudah pergi dari dunia ini..suamiku tersayang.� Aku terhenyak mendengar jawabannya yang singkat namun penuh kesedihan mendalam. Tanpa disadari, aku mengucap maaf karena membuka luka lamanya. Ibu tersebut hanya berkata, �tidak apa � apa� lalu tidak lama ia pamit turun.
Aku masih terdiam, terngiang kata � katanya. Kemudian, sesaat setelah ibu tersebut turun, naiklah seorang remaja, dari gayanya, dia seorang wanita belia, anak kuliahan. Dia duduk disebelahku, tepat di tempat si ibu tadi duduk. Sekilas ia tersenyum padaku, menandakan permisi, dan aku membalas senyum simpul seadanya. Aku masih terdiam dalam amarahku dan karena kata � kata ibu yang bahkan aku belum sempat tahu namanya. �aku masih lebih beruntung, setidaknya, tunanganku masih berada disampingku untuk menyatakan bahwa ia mencintaiku.� Pikirku.
Suara ringtone selular si wanita belia di sebelahku memecah lamunanku, agak sedikit kaget. Tanpa ku sengaja, aku mendengar percakapannya dengan seseorang diseberang teleponnya yang kukira sebagai pacarnya. �Halo..iya sayang, kenapa?� kemudian sepi sejenak, sepertinya sedang mendengarkan suara diseberang sana bergantian bicara. Hal yang selanjutnya kudengar adalah suara rintihan tangis kecil dari si wanita belia, sambil berkata, �sayang, aku masih sayang sama kamu�please..jangan tinggalin aku..aku udah rela ngelawan mama dan papaku demi kamu, sayang. Please�jangan tinggalin aku�� dan tiba � tiba suaranya jadi semakin serak, kemudian tiba � tiba telepon terputus. Seketika aku melihat wanita belia tadi menitikan air mata dan menutup mukanya agar tak tampak sedang menangis. �Percuma saja�aku masih bisa melihat wajah tangismu� pikirku dalam hati. Tak lama, di simpang depan, wanita muda tadi turun dari bis, sepertinya sambil menelepon sahabatnya untuk berbagi beban. Kejadian barusan kembali membuatku merenung, �Tunanganku tidak meninggalkanku, tapi aku meninggalkan dia..aku tidak perlu berkorban sampai meninggalkan keluargaku demi tunanganku, karena hubungan kami direstui kedua orang tua kami..� seketika aku merasa seperti orang paling egois sedunia. Namun aku masih mempertahankan ego ku, �dia pasti punya selingkuhan..� ketika aku sedang berpikir, ku dengar percakapan di kursi belakangku, seorang remaja tanggung, sepertinya masih kuliah pada semester awal, satu laki � laki, dan satu perempuan, �sepertinya sepasang kekasih�, pikirku. Percakapan yang kudengar dibelakang kemudian yang membuatku tersentak. �sayang, kira � kira kita bakalan ketawan ngga yah sama Nabila?� dan si laki � laki menjawab, �Enggak akan ketawan, kalau kamu ngga cerita. Diem � diem aja yah�walaupun kalian sahabatan, jangan ceritalah. Aku ga mau Nabila tahu.� Dan mereka tertawa mesra. Astagaaa�!! Pikirku. Apa � apaan ini? Apakah si wanita ini adalah sahabat karib dari Nabila? Aku mulai membuat perkiraan. �oh Tuhan, mengapa setega itu wanita ini pada sahabatnya sendiri? Sedangkan aku, mempunyai seorang sahabat yang amat sangat baik yang selalu membantuku��
Tiga percakapan yang membuatku amat sangat merasa bersalah. Seketika aku merindukan tunanganku, juga sahabatku.. tapi aku malu mengucap maaf kepada tunanganku, egoku membawaku pada satu kata, �gengsi dong?� kemudian ponselku berbunyi, sms. �sayang..maafin aku�aku sayang kamu. Maaf membuat kamu kesepian, tapi aku berpikir, semua aku lakukan buat kita, tapi sepertinya caraku salah�maafin aku sayang�jangan pergi� tunanganku. Oh Tuhan�.setelah pertengkaran kami dan tiga percakapan barusan, mendadak aku tidak mau kehilangan dia, barang sedetik pun. Aku berhenti di halte depan untuk kembali menyebrangi jalan, dan memanggil taksi. Aku menyuruh pak supir taksi mengemudikan lebih cepat. Aku turun dan menghambur keluar dari taksi seperti ketika aku menghambur keluar dari pintu apartemen tunanganku tadi, berlari secepatnya, dan mengetok pintu apartemennya. Tunanganku membuka pintunya, dan tanpa ada satu patah kata pun keluar dari mulutku, aku memeluknya erat. Tunanganku yang masih kebingungan membalas pelukanku dengan tangan � tangannya yang hangat. �maafkan aku atas keegoisanku, ketidak mengertianku atasmu�maafkan aku sayang�aku beruntung memiliki kamu, orang yang aku sayang yang masih bisa aku liat setiap aku butuh kamu. Maafin aku sayang�� kemudian tangisku pecah. Tunanganku tersenyum, dan hanya berkata, �maafin aku juga sayang..� dan kami kembali berpelukan. �Tapi sayang, kamu ngga selingkuh sama sahabatku kan?� tanyaku dengan selidik sambil cemberut, karena masih teringat kejadian di bis tadi, tunanganku hanya memandangku sambil tertawa lepas sambil berkata, �kamu konyol�� ..dan kami kembali berpelukan.

ditunggu saran dan kritiknya yah...:tersipu:

nurbuat 1st June 2010 04:36 PM

bagus,ndan...
jadi mengingatkan untuk bersyukur dengan apa yg kita terima.
bahwa diluar sana masih banyak yang keadaannya lebih buruk dari kita.

blueberrycake 1st June 2010 04:41 PM

Quote:

Originally Posted by nurbuat (Post 146997)
bagus,ndan...
jadi mengingatkan untuk bersyukur dengan apa yg kita terima.
bahwa diluar sana masih banyak yang keadaannya lebih buruk dari kita.

makasih ndan udah baca... :tersipu:

nurbuat 1st June 2010 05:01 PM

Quote:

Originally Posted by blueberry_cake (Post 147030)
makasih ndan udah baca... :tersipu:

bikin lagi ya ndan..
saya menanti karya2 anda,,,

blueberrycake 1st June 2010 05:19 PM

Quote:

Originally Posted by nurbuat (Post 147122)
bikin lagi ya ndan..
saya menanti karya2 anda,,,

:okelah: nanti kalo ada waktu lagi yah ndan... hehe

Royandreas 1st June 2010 06:59 PM

ane ndak berapa ngerti tentang cerpen.
Tapi ane baca-baca bagus juga komandan.
Bakat nya boleh diteruskan gan.:mwach:


All times are GMT +7. The time now is 07:20 PM.