TEMPO Interaktif, Kairo - Ribuan massa kembali berkumpul di pusat kota Kairo. Para demonstran ini kembali kumpul di Tahrir Square beberapa jam setelah Presiden Mesir Hosni Mubarak menolak mundur dan membubarkan kabinet.
Massa yang berkumpul ini sepertinya menunggu menunggu janji Mubarak yang akan segera membentuk pemerintahan baru dan Perdana Menteri yang baru. "Ya, presiden akan mengumumkan siapa yang akan menjadi perdana menteri," kata Magdy Radi, juru bicara pemerintah.
Sementara itu, tentara dan tank-tank tampak di jalan-jalan utama Kairo. Mereka juga menjaga objek-objek vital, di antaranya Museum, Bank Sentral, Universitas Kairo. Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat malam kemarin, massa mengamuk dan membakar kantor polisi dan belasan mobil polisi.
Layanan telepon seluler, yang kemarin dimatikan oleh pemerintah, sebagian besar mulai pulih dan kembali normal. Ketika aksi massa membara kemarin malam, pemerintahan Mubarak memutus seluruh komunikasi. Situs New York Times menyebut ini adalah upaya Mubarak untuk menyelamatkan kekuasaanya selama 30 tahun terakhir.
Puluhan ribu orang telah turun ke jalan lima hari ini di kota Kairo, Suez, Alexandria, hingga Al Arish dekat perbatasan Palestina. Mereka menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur. Massa juga meminta reformasi untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan standar hidup. Aksi demo puluhan ribu orang itu telah menewaskan 26 orang.
NY TIMES | PGR
