TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Sutan Bhatoegana menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menawarkan langsung kepada PDI Perjuangan untuk bergabung dalam kabinet Indonesia Bersatu jilid 2.

�Sejak awal pembentukan kabinet, SBY menyatakan tidak bisa mengurusi persoalan bangsa yang begitu banyak hanya dengan partai koalisi. Oleh sebab itu, beliau menawarkan (PDI Perjuangan) gabung,� kata Sutan ketika dihubungi Selasa (15/2).

Mengenai jatah kursi atau jabatan menteri untuk PDI Perjuangan, Sutan mengaku tidak tahu persisnya berapa. Alasannya, itu hak Presiden. �Dua atau tiga jatah menteri itu urusan SBY,� katanya.

Syaratnya yang perlu dilaksanakan PDI Perjuangan, Sutan melanjutkan, sederhana. "Apabila berada di dalam kabinet, ya, harus menjadi pendukung loyal pemerintah," katanya.

Sementara itu, anggota Dewan Penasihat Demokrat Ahmad Mubarok berpendapat SBY masih berhitung jika harus mengeset ulang perwakilan partai koalisi untuk mengakomodir PDI Perjuangan. Setiap tindakan yang mengarah ke reshuffle, kata Mubarok, presiden berhitung soal implikasi politiknya. �Sebab akan terjadi gejolak politik yag ongkosnya terlalu mahal,� katanya.

PDI Perjuangan, Mubarok melanjutkan, juga tidak bisa dijamin mampu mengawal parlemen jika masuk dalam kabinet Indonesia Bersatu jilid 2. �Kalaupun masuk tidak ada jaminan PDI Perjuagan mampu mengatasi hiruk-pikuk manuver politik yang dilakukan anggota koalisi,� katanya.

Politik yang terjadi sekarang, menurut Mubarok, bukan hitam putih. Dia menyebut koalisi bukan koalisi solid, tetapi koalisi keblinger. �Mereka tidak berani secara tegas keluar dari koalisi, tetapi menjalankan peran oposisi,� kata Mubarok.
HAMLUDDIN