TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional mengatakan polisi harus legowo menerima kembalinya Komisaris Jenderal Susno Duadji. Susno rencananya akan kembali masuk kantor di Mabes Polri pada Senin (21/2) setelah masa penahanannya habis dan ia dinyatakan bebas demi hukum.

�Sepanjang Pak Susno belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan, ya terima saja. Berikan dia ruang kerja dan dukungan ekologis bekerja,� kata anggota Kompolnas, Novel Ali, saat dihubungi Ahad (20/2).

Menurut Novel, jika sampai Polri tidak memperlakukan Susno dengan baik, itu akan balik memukul Polri. �Kalau tidak memperlakukan Susno dengan baik, itu namanya polisi blunder. Publik akan membela Susno, dan akan 'menyerang' polisi,� ujarnya.

Susno adalah terdakwa kasus gratifikasi PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2008. Ia saat ini masih menjalani sidang di PN Jaksel. Namun belum sampai tahap putusan, masa penahanan hakim habis pada Kamis (17/2).

Dinyatakan bebas demi hukum, Susno memutuskan akan kembali ngantor di Jalan Trunojoyo, mulai besok. Novel memperkirakan, kembali ngantornya Susno akan diterima sejawatnya di Mabes dengan dua pertimbangan.

Sebagian polisi, kata Novel, akan menyambut Susno sebagai pahlawan, karena Susno dianggap sebagai whistle blower atau peniup peluit kasus mafia pajak. Namun, sebagian lagi diprediksi Novel akan menerima Susno dengan �dingin� karena menganggap Susno sebagai orang yang membuka borok institusi.

�Saya menduga akan ada ketegangan psikologis dari ngantornya Pak Susno besok. Karena, bukan mustahil ada sejawatnya yang melihat dia sebagai orang yang beraninya ngomong dan ngritik di luar. Tapi saran saya, Pak Susno santai saja. Enggak perlu canggung,� ujarnya.

Isma Savitri