TEMPO Interaktif, Benghazi - Aparat keamanan Libya kembali bertindak brutal. Mereka dilaporkan menembaki sebuah pemakaman, akibatnya sebanyak 15 orang tewas. Mereka ditembak karena menentang rezim Muammar Khadafi yang berkuasa 41 tahun terakhir.
Demonstrasi menentang Khadafi telah berlangsung sepekan terakhir. Selain di Tripoli, aksi serupa juga terjadi di beberapa kota lain yakni Benghazi, al-Baida, Ar Rajban, Zintan dan sebuah kota pinggiran Tripoli.
Sebuah kelompok kampanye Human Rights Solidarity menyatakan di Al-Baida para penembak jitu mengambil posisi di atas rumah. Di kota berpenduduk 210.000 orang itu 13 orang dilaporkan tewas dan lusinan lainnya luka.
Namun jumlah korban tewas simpang siur karena jurnalis dari luar negeri dilarang masuk, internet dan telepon seluler juga diputus oleh pemerintah.
Seorang warga di Benghazi mengatakan kepada BBC, tentara menembaki demonstran dari atas gedung. Bahkan beberapa tentara menggunakan granat. "Mereka menembaki para pengunjuk rasa, kemungkinan 40 tewas, tolong kasih tahu kepada dunia, mereka membunuh warganya," kata waqrga Benghazi yang tidak disebutkan namanya.
Sedangkan dokter yang bertugas di Benghazi mengatakan kepada Al Jazeera, Rumah Sakit menerima 15 jenazah dan belasan luka-luka. "Mereka luka tembak di kepala, dada."
ABC | PGR
