TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan rencana reshuffle. "Alangkah lebih indahnya jika kebersamaan itu dirajut secara bersama-sama. Artinya pimpinan partai-partai bertemu untuk membahas konsensus ke depan," ujar Ketua Fraksi PKS, Mustafa Kamal, Selasa, 8 Maret 2011, di gedung DPR.

Mustafa mengatakan, Presiden Yudhoyono perlu mengumpulkan semua pimpinan partai koalisi untuk konsolidasi. Ia mengatakan, selama satu setengah tahun perjalanan koalisi, Yudhoyono belum pernah mendudukan semua pimpinan partai untuk melakukan penyamaan visi dan misi. "Waktu itu di Cikeas, awal-awal koalisi kan minus Golkar," ujarnya.

Ia menilai, langkah rekonsilidasi ini jauh lebih strategis untuk menghadapi tantangan-tantangan yang saat ini tengah dihadapi pemerintah ketimbang mengurusi reshuffle. "Sekarang ini kan ada masalah BBM, pajak, Century, yang sedang menghadang," ujarnya.

PKS disebut-sebut sebagai partai yang akan didepak dari koalisi. Demokrat tampak gerah dengan ulah politisi PKS yang kerap berseberangan dalam beberapa isu krusial. Beberapa Kader Demokrat di DPR mengaku tak dapat lagi sejalan dengan PKS yang dianggapnya telah menghianati koalisi.

Febriyan