![]() |
Istana Bogor Pernah Rusak Akibat Gempa Akhir pekan kemarin, kawasan Istana Bogor ramai pengunjung. Yang datang umumnya anak-anak sekolah. Mereka sangat menunjukkan ketertarikan pada keberadaan gedung bersejarah ini.
Istana Bogor terletak di pusat Kota Bogor, tepatnya di Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah. Karena banyaknya pengunjung yang datang, kemarin jalan di sepanjang tepi pagar Istana Bogor penuh dengan kendaraan. Kendati tempat wisata ini terbuka untuk umum, mereka tidak diperkenankan memasuki istana, melainkan hanya boleh menonton dari jarak 100 meter. Di depan istana, selain menyaksikan keelokan bangunan, anak-anak sekolah yang didampingi orang tua dan guru juga memperoleh hiburan satwa kijang yang bebas berlarian di halaman istana. Kawasan Istana Bogor cukup banyak memberi manfaat bagi warga Kota Bogor. Selain sebagai tempat piknik sejarah dengan suhu udara yang sejuk, tempat ini juga dijadikan tempat olah raga. Kadang-kadang, di kawasan ini, tepatnya di lapangan Sempur, ada ajang pameran yang selalu menarik perhatian pengunjung. Istana Bogor. Istana ini merupakan salah satu daerah yang keberadaannya dilestarikan pemerintah. Istana mulai dibangun pada 1744. Awalnya adalah sebuah rumah peristirahatan milik Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Gubernur memutuskan tinggal di sana karena dia sangat terkesima dengan keindahan dan kedamaian Bogor yang pada waktu itu bernama Kampoeng Baru. Sejak tempat peristirahatan ini berdiri, Bogor punya sebutan Buitenzorg. Di awal pembangunan, istana ini bertingkat tiga. Van Imhoff sendirilah yang membuat sketsa dan membangunnya. Dia menyontoh arsitektur Blehhein Palace di Inggris. Setelah pembangunan selesai. Seiring perkembangan zaman, berangsur - angsur bentuk bangunan Istana Bogor juga mengalami berbagai perubahan. Yang tadinya sebagai tempat peristirahatan, lama-lama berubah menjadi bangunan istana dengan luas halaman mencapai 28,4 hektar dan luas bangunan 14,892 m3. Pada tahun 1834 istana ini pernah rusak setelah gempa pada waktu Gunung Salak meletus. Kemudian pada 1850 istana dibangun kembali, tetapi bentuknya tidak lagi bertingkat tiga. Perubahan itu disesuaikan dengan situasi daerah yang sering mengalami gempa bumi. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer Van Wist (1851-1856), bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19. Pada 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda Van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Immamra, pada masa pendudukan Jepang pada 1950. Setelah Indonesia merdeka dari tangan penjajah, Istana Kepresidenan Bogor mulai digunakan sebagai salah satu dari Istana Presiden Indonesia. Itulah cerita singkat Istana Bogor. Anak-anak sekolah yang berkunjung ke sana sangat tertarik dengan cerita semacam ini. Mereka berharap, istana ini tetap lestari. Mereka juga berharap, bangunan sejarah lainnya juga tetap terawat. Jangan sampai kapitalisme di Indonesia menghancurkan cagar budaya. Sumber : http://metro.vivanews.com/news/read/...k_akibat_gempa |
sekalian cari gambarnya dong ndan
|
:ide:
Spoiler for jangan dibuka, pliss:
|
wah ane baru tau ndan.. padahal dah sering kosono..
|
:shine: :tanya: :mimisan:
|
namanya juga bencana alam ndaan... sayang ga ad gambarnya...:gomen:
|
kalo ada pict nya kayaknya lebih keren ni ndan..
nice share ndan.. thanks ya... |
wew....
baru tau ane.. kalo ada gambarnya lebih asooy.. rupanya istananya sudah beberapa kali di renovasi yaa. |
All times are GMT +7. The time now is 01:43 AM. |