Ceriwis

Ceriwis (https://forum.ceriwis.com/forum.php)
-   Save Our Planet (https://forum.ceriwis.com/forumdisplay.php?f=270)
-   -   Mendulang Bisnis Sampah di Rumah Perubahan (https://forum.ceriwis.com/showthread.php?t=256609)

DreamWorldJr 14th April 2011 12:37 AM

Mendulang Bisnis Sampah di Rumah Perubahan
 

Quote:

Jalanan kampung Jati Murni, Bekasi masih becek oleh hujan yang baru saja reda. Rombongan jurnalis, termasuk Green Radio, menyambangi kompleks Rumah Perubahan. Sekilas saya melihat rumah ini layaknya tempat peristirahatan saja karena bersih, luas serta teduh. Tak ada kesan di rumah inilah bisnis pengelolaan sampah yang beromset Rp 30-40 juta perbulan dihasilkan. Disinilah ide itu muncul. Pemilik usaha alat-alat pertanian CV Mitran. Di rumah seluas empat hektar ini berdiri dua bangunan utama, untuk workshop dan kantor. Kemudian ada saung-saung kecil tempat pertemuan di antara beberapa kolam ikan yang dikelola masyarakat sekitar. Ada permainan outbond juga yang melintasi kolam ikan, lumayan kalau jatuh, dibawahnya ada banyak ikan lele yang siap mematil.


Ada sekitar 3000 kepala keluarga di lingkungan Rumah Perubahanyang dibina untuk menjadi pengusaha-pengusaha kecil berprestasi. Tak cuma tentang perikanan tapi juga agribisnis sampai pada mengelola sampah. Sistem mengolah sampah terpadu atau Simaster yang dikembangkan Rumah Perubahan ini mengintegrasikan berbagai aktivitas sehingga sampah tak dibuang tapi diolah dan dioptimalkan sehingga mengarah pada kondisi zero waste.

Kegiatan mengolah sampah ini dilakukan dalam beberapa tahap. Mulanya pemilahan untuk memisahkan sampah yang masih dapat didaur ulang. Kemudian komposting melalui pencacahan sampah dengan menggunakan crusher mechine. Hasil pencacahan ini digunakan untuk produksi kompos dan briket biomass.


Tak ada sampah yang tersisa, bahkan sampah-sampah plastik bekas kemasan mie instant atau deterjen pun bisa dijual kembali ke industri semen untuk dijadikan bahan bakar. Bayangkan industri semen dalam negeri ini membutuhkan 150 ton sampah perhari untuk dijadikan bahan bakar. Sementara untuk pengembangan briket biomass, masih terus dilakukan studi untuk menghasilkan kompor murah bagi masyarakat. Briketnya sendiri dijual dengan harga terjangkau, hanya Rp 750 perkilogram dan diperkirakan satu rumah tangga hanya membutuhkan 2,5 kilogram perhari untuk memasak jauh lebih murah ketimbang gas elpiji atau minyak tanah. Sayangnya kompor briket ini belum bisa dipasarkan karena hasil terakhir eksperimen Rumah Perubahan, kompor ini masih belum benar-benar efisien. Teknologinya masih terus dikembangkan, untuk melepaskan diri dari ketergantungan elpiji dan minyak tanah.


Masih banyak peluang untuk anda apalagi Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah memberikan kesempatan tersebut. Pasal 27 membuka peluang kemitraan dengan pihak swasta dan pasal 21 menjamin adanya insentif bagi Anda yang melakukan pengurangan sampah.

Sayangnya modal untuk berbisnis serius ala rumah perubahan ini tidak murah. Butuh Rp 100 -200 juta untuk investasi awal seperti pembelian sejumlah mesin pencacah dan pengayak sampah serta tong-tong komposting. Tapi dalam jangka panjang bisa menghasilkan keuntungan yang besar mengingat sampah sebagai bahan baku masih berceceran dimana-mana serta industri semen pun masih sangat membutuhkan sampah dalam jumlah besar. Anda yang ingin belajar banyak dari Rumah Perubahan silakan klik www.rumahperubahan.com. Prinsip rumah perubahan adalah perubahan belum tentu menjadikan sesuatu lebih baik. Namun, tanpa perubahan, tidak ada pembaruan, tidak akan ada pula kemajuan!



All times are GMT +7. The time now is 11:40 AM.