oalisi Rakyat untuk Hak atas Air (KRUHA ) menilai air bersih dan sanitasi masih menjadi anak tiri dalam kebijakan pembangunan di Indonesia.
Koordinator Nasional KRUHA, Hamong Santono mengatakan, hal itu bisa dilihat dari jumlah jaringan perpipaan rumah tangga yang baru mencapai 8 juta sambungan saja. Kalau satu sambungan melayani lima orang, itu artinya baru 40 juta penduduk yang mendapatkan akses terhadap air bersih perpipaan.
KRUHA juga mencatat dalam kurun lima tahun, pemerintah hanya mampu menambah satu juta sambungan perpipaan. Ini artinya tidak ada kemajuan terkait upaya pemerintah memenuhi akses air bersih bagi masyarakat. Belum lagi air perpipaan sangat parah kondisinya, lebih dari 50 persen air PDAM di Indonesia tidak sehat.
Khusus untuk Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai hampir tidak melakukan apa pun untuk mengatasi persoalan krisis air. ��Kota ini punya masalah serius dari sisi keamanan dan layanan air bersih karena pasokan air Jakarta bergantung sepenuhnya dari luar. Sementara 13 sungai yang melintasi ibukota tak satu pun yang layak dijadikan air baku dan terkesan dibiarkan tetap tercemar,� tegas Hamong.
|
