kisah penjaga makam dan museum WR.SUPRATMAN
 

saya yakin kalian tahu sosok WR.SUPRATMAN.


ini profilnya


Sungguh ironis apabila mengetahui bahwa W.R. Soepratman adalah salah satu pahlawan pemersatu bangsa akan tetapi kita tidak pernah mengetahui siapa atau bagaimana sepak terjang dari W.R. Soepratman itu sendiri seperti kisah hidupnya yang sempat diselewengkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

ane cm mw share sm ndan orang2 yg masih care sama WR.SUPRATMAN.ini berdasar pengalaman TS sendiri ketika berkunjung d rumah wafat WR.SUPRATMAN dan makam beliau.ketika TS dateng k museum WR.SUPRATMAN saya disambut oleh bpk.X (saya lupa namanya cs dah 1 thun yg lalu)...yg buat saya kaget tiba2 beliau langsung ngmng "dah lama mas sampean tak enteni" (sudah lama mas anda saya tunggu),langsung merinding g karuan...he2,enak2 ngbrl berjam-jam TS denger2 suaranya mirip bung tomo...(bagi ndan yg pernah denger bung tomo orasi buat arek2 suroboyo pasti tau logatnya),yawdah TS iseng aja tanya "suaranya ko familiar y pak?bapak ada ikatan sama bung tomo ya?",beliau jawab "ko adik tau?iya bpk keponakan bung tomo dek"...merinding lagi dah...beliau nerusin,"bapak jaga museum ini butuh ksabaran dek,bayangin aja yah saya minta uang buat relokasi museum ini susah bgt,bahkan buat beli pigora pun harus iuran sama tetangga"...saya tanya berpa gaji perbulan,beliau jawab "Rp.150.000 dek tp saya g lihat upahnya"katanya.

yah,memang lokasi museum pahlawan ini berbeda dari pahlawan yg lain...kondisinya g karuan,malah terkesan seperti kos-kosan...
ndan lihat sendiri aja yah





sekarang kita pindah ke penjaga makam WR.SUPRATMAN yg berada di jalan KENJERAN surabaya.sama halnya dengan bpk X,nasib penjaga makam W.R. Soepratman tetap saja sengsara. Mat Tamri (klo g salah), yang sudah menjaga makam selama 41 tahun, kini hanya menerima gaji Rp 150 ribu per bulan. Ironisnya, gaji tersebut baru bisa diambil dua bulan sekali. Untuk menambah penghasilan, Mat Tamri terpaksa berjualan rokok di sekitar makam. "Pada tahun 1963, gaji saya hanya Rp 25 per bulan," kata Mat Tamri.

Menurut Mat Tamri, sebenarnya dia hanya meneruskan pekerjaan ayahnya. Saat ayahnya meninggal, dia masih berusia 22 tahun. Namun, bapak satu anak dan kakek satu cucu ini tak pernah menyesal menjaga makam W.R. Soepratman. Sebaliknya, dia merasa bangga dengan pekerjaannya ini.

nih foto makam WR.SUPRATMAN ndan








mungkin kalian g percaya tapi silahkan ndan2 mampir ke surabaya
alamat makam WR.SUPRATMAN => jl.Kenjeran,surabaya
alamat museum WR.SUPRATMAN => jl.Mangga 21,surabaya (depan Gelora 10 Nopember)

g berharap melon hanya berharap rate biar semua bisa lihat dan tahu kondisi makam dan museum pahlawan kita yang membuat lagu INDONESIA RAYA setelah wafat

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Bung Karno,Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)

kasian....
 

memang kasian pahlawan kita sekarang gak dihargai ya....:helpme:
pantes anak muda sekarang banyak yang gak jelas:dissapointed:

setuju ndan :hi:

:sengsara:parah amad kondisi museum yang pertama ndan...
btw nice inpoh... :wahaha:

pemerintah skrng2 ini kurang memperhatikan juga ndan utk pemugaran pahlawan2 kita itu!:helpme:

setuju ndan :hope:

nice post Ndan

bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya

g berharap cendol hanya berharap rate biar kas**ser

edit dong ndan heeee:hi:











iya nih tanpa dia kita ga punya lagu kebangsaan ......

miris kita ndan, seperti yg tidak menghargai orang besar yg dulu telah menaikkan harkat dan martabat bangsa kita...

kemana generasi muda kita sekarang?

jujur, gue baru tahu ndan...sedih & malu berat nih...
beruntung deh, TS kasih alamat, dua pekan lagi gue emang ada urusan ke Surabaya. mampir aah...

nice info ndan...

makasih ndan:lari2: