ddjoko |
3rd June 2011 10:21 PM |
tanpa mengurangi rasa hormat terhadap wartawan, namun sekarang para pekerja berita di indonesia sepertinya terlalu kebablasan dalam menyampaikan berita apalagi dalam hal berita infotaiment yang saya rasa tidak ada pentingnya memberitakan kehidupan artis2 yang jelas2 tidak ada pendidikannya bagi masyarakat. kebebasan pers yang keterlaluan dibuktikan dari 80% laporan yang diterima dewan pers menyatakan jika pemberitaan menyalahi kode etik. sumber : http://www.sbotivi.com/detil/1694-262.html, http://www.tempointeraktif.com/hg/ke...311590,id.html.
bayangkan saja orang yang belum terbukti kesalahannya dalam sebuah kasus tetapi sudah diberitakan seperti orang yang sangat jahat dan banyak pemberitaan yang tidak memiliki sumber yang jelas. pernah suatu kali dalam acara tv-oon yang membahas kecelakaan pesawat merpati, pihak tv-oon menayangkan ilustrasi kecelakaan pesawat namun pas di tanya oleh pihak knkt tentang sumber video ilustrasi tersebut tetapi pihak tv tidak bisa menjelaskannya. bukankah itu merupakan pembohongan publik....:shout:
apalagi banyak dari wartawan yang tidak terdaftar dalam pwi (persatuan wartawan indonesia). sehingga beritanya tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak memiliki kekuatan hukum yang jelas.
jadi jika sekarang ada orang yang marah terhadap wartawan dan melakukan tindakan kekerasan siapa yang harus dimintai pertanggungjawaban?:hammer:
ketika kebebasan dikekang banyak orang yang marah dan berdomonstrasi.
ketika kebebasan diberikan banyak orang yang kebablasan dalam memaknai kebebasan tersebut.
|