![]() |
Suhardi Alius Saat Jabat Kabareskrim: Saya Tak Bisa Diintervensi! http://newopenx.detik.com/delivery/l...&cb=af053e6690
http://images.detik.com/content/2015...areskrim3c.jpg http://news.detik.com/statics/image/...rita_title.png Calon Kapolri Tersangka Jakarta - Selain tak mau tampil di media saat menjabat Kabareskrim, Komjen Pol Suhardi Alius ternyata juga bersikap tegas. Dia pernah bercerita, begitu dipercaya menjadi Kabareskrim, Suhardi mendatangi Kapolri Jenderal Pol Sutarman. Dia mengatakan kepada Kapolri, "Saya tidak boleh diintervensi siapa pun". Kapolri mengizinkan. Cerita Suhardi ini disampaikan dalam pertemuan dengan detikcom beberapa waktu lalu. Namun saat itu, Suhardi hanya bercerita dan tak mau diberitakan. Dia hanya menjelaskan bagaimana sikap sebenarnya seorang Kabareskrim dalam melakukan penegakan hukum. Suhardi ingin mengubah Bareskrim ke arah yang lebih baik. Di masanya, Suhardi berani menolak pembiayaan dari orang yang berperkara. Saat itu, ada seorang saksi yang harus dikejar ke luar negeri untuk kepentingan penyidikan. Saksi ini merupakan saksi yang menguntungkan seseorang yang berperkara. Saksi itu hanya ingin diperiksa di luar negeri. Pemeriksaan di luar negeri, tentu memerlukan biaya yang banyak, terutama untuk akomodasi para penyidik. Akhirnya, penyidik memutuskan tidak memeriksa saksi di luar negeri, tapi saksi itu yang harus datang ke Jakarta. "Orang yang berperkara ini kemudian menawarkan biaya perjalanan untuk menuju ke negeri yang sangat jauh itu. Penyidik melakukan konsultasi kepada saya, saya bilang, tolak. Tidak boleh," kata Suhardi. Suhardi mempertanyakan independensi penyidik bila memeriksa saksi dengan dibiayai oleh orang yang berperkara. Bisa jadi, hal-hal seperti ini sudah sering terjadi di Bareskrim. Namun, Suhardi melarang praktek-praktek semacam ini, karena sama saja ini sebagai bentuk suap. Sikap tegasnya ini juga yang ia lakukan saat diminta bantuan oleh Kementerian Keuangan saat menangani para pengusaha di daerah, terutama pengusaha tambang, yang membayar pajak tidak semestinya. Dalam koordinasi Suhardi, para pengusaha itu pun akhirnya membayar pajak ke negara. "Ada yang dulu hanya bayar pajak jutaan rupiah, sekarang terpaksa bayar ratusan juta," kata Suhardi. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui kenaikan pendapatan pajak setelah Bareskrim turun tangan. Kemenkeu dan Bareskrim Polri telah berkomitmen untuk menaikkan pendapatan pajak di tahun 2015 dengan lebih baik, karena Presiden Jokowi menaikkan target pendapatan pajak hingga lebih 40 persen. Next |
All times are GMT +7. The time now is 12:58 AM. |