![]() |
150 Tahun Lalu, Peluru Itu Bersarang di Kepala Abraham Lincoln Halaman 1 dari 2
http://cat.jp.as.criteo.com/delivery...9QR1puMGh3PT18 http://beta.newopenx.detik.com/deliv...&cb=43251ba640 http://images.detik.com/customthumb/...lin2.jpg?w=460 Amerika Serikat, - Abraham Lincoln (1809-1865) barangkali adalah presiden terbesar sepanjang masa dalam sejarah Amerika Serikat. Dia bukan saja menyelamatkan negeri itu dari ancaman disintegrasi akibat Perang Sipil (1861-1865), melainkan juga membebaskannya dari belenggu perbudakan. Begitu banyak buku ditulis mengenai Lincoln sehingga menjadikannya salah tokoh dunia yang paling sering ditulis. Di Ford's Theatre Center for Education and Leadership, bersebelahan dengan gedung yang menjadi tempat Lincoln menghembuskan nafas terakhirnya, bertumpuk 15.000 buku tentang dia dengan judul berbeda-beda yang disusun menyerupai menara. Lincoln ditembak pada tanggal 14 April 1865 pukul 22.15 saat menonton pementasan Our American Cousin di Ford Theatre yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari Gedung Putih. Sebuah peluru bersarang telak di kepalanya. Adalah John Wilkes Booth, seorang aktor panggung terkenal berusia 26 tahun, yang menembaknya. Bagi Lincoln, Booth adalah oposisi biner sejati: seorang pendukung Konfederasi yang ingin memisahkan diri dari AS sekaligus penentang sengit dihapuskannya perbudakan. Maka bisa dibilang Lincoln adalah korban dari kesuksesannya. Booth bukan satu-satunya yang mencoba membunuh Lincoln, tapi dia lah satu-satunya yang berhasil. Memanfaatkan statusnya sebagai aktor tenar dan kedekatannya dengan pemilik teater, Booth mampu menerobos masuk ke ruang petak tempat Lincoln menonton pentas dan memuntahkan sebutir peluru dari pistol Deringer ke bagian belakang kepalanya. Dua belas hari kemudian, Booth mengalami nasib serupa dengan Lincoln: menjadi korban dari kesuksesannya. Dia dikirim ke alam baka oleh peluru tentara yang mengubernya sampai ke sebuah desa di bagian utara Virginia. Charles A. Leale, ahli bedah militer yang juga menonton pentas dan tiba pertama kali di lokasi kejadian, segera menyadari gawatnya kondisi Lincoln. “Lukanya mematikan. Mustahil dia bisa selamat,” ujarnya pedih.Next Halaman 1 2 Next |
All times are GMT +7. The time now is 05:43 PM. |