![]() |
I not stupid too (Singapore Movie) Menyentuh, kejadian sehari2, cermin kehidupan masyarakat, dll.
Apakah yg para komandan rasakan setelah melihat hal tersebut? Spoiler for english version:
Spoiler for indonesian version:
|
sepertinya ada ceriwiser
yg jd artis mbak :pede: :ngakak: |
Quote:
baidewei, gimana tuh komentarnya setelah liat filmnya? minimal liat yg touching partnya? bisa nangkep ga perbicangannya? banyak singlishnya juga tuh. buat orang tua --> pelajaran biar ga terulang buat anak --> jangan berpikir orang tua ga sayang, tapi ga tau cara nunjukinnya gimana. |
Quote:
"Time Have Changed" jd keinget kata2 ortu :hope: btw nie film taiwan pa chinese mbak?:tanya: |
Quote:
titlenya aja singapore movie... masih nanya pulak.. cem gimana pulak kauw... |
Quote:
|
Quote:
emang ada orang malaynya, tapi banyakan yg ngomong pake chinese. itu asli film bikinan singapore sendiri, ditayangin di bioskop sekitar tahun 2006. |
Lapor ndan, setelah ane lihat ini film kalau mutu film sih, yah just like that lah. Tapi kalau isinya sih lumayan. Kisah Tom, Jerry, Chengcai sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana orang tua tidak bisa menghargai anaknya, bagaimana perlakuan orang tua terhadap anak mereka sendiri. Dan hal itu terjadi juga karena orang tua itu dididik seperti itu juga. Cuma saya kepingin tanya nih sama kumandan Chandra Dewi, apakah di Singapura memang ada hukuman di sekolah pakai cambuk rotan seperti itu?
|
Disamping asuhan dari orang tua, guru juga berperan penting membesarkan generasi muda. Kadang-kadang ada juga sih guru seperti guru Fu itu. Saya setuju kalau guru itu seharusnya bukan hanya mengajar tapi juga mendidik. Kalau mengajar hanya mentransfer ilmu sedang mendidik mempunyai arti yang luas, bisa membimbing, sebagai motivator, membina moral, berperan sebagai orang tua sekaligus kawan.
|
Saya ingat dengan Puisi dari Dorothy Law Nolte
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA Jika anak dibesarkan dengan celaan ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan ia belajar berkelahi Jika anak dibesarkan dengan cemoohan ia belajar rendah diri Jika anak dibesarkan dengan penghinaan ia belajar menyesali diri Jika anak dibesarkan dengan toleransi ia belajar menahan diri Jika anak dibesarkan dengan dorongan ia belajar percaya diri Jika anak dibesarkan dengan pujian ia belajar menghargai Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan ia belajar keadilan Jika anak dibesarkan dengan dukungan ia belajar memahami dirinya Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan. Ane tambahkan lagi semboyan dari Ki Hadjar Dewantara tokoh pendidikan di negeri ane "ing ngarso sung tuladha ing madya mangun karsa tut wuri handayani" Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik). :ceriwislove::loveindonesia:ceriwislove::loveindon esia |
All times are GMT +7. The time now is 09:02 PM. |