![]() |
Sedikit sharing tentang pengalaman belajar bermeditasi Siang tadi saya lewatkan dengan pikiran yang tumpul. rasa ngantuk, dan bosan merajalela, mereka seperti menyerap seluruh cadangan energi dari otak saya. saya sudah pernah mengalami ini sebelumnya, saya mengira tidur bisa mengobati semua itu, tapi ternyata resep tidur tidak selalu manjur bagi saya. Sebab seringkali yang terjadi, tidur malah membuat badan semakin lemas. saya mencari solusi lain, saya tahu pikiran ini tumpul karena ia perlu istirahat, tapi tidak dengan tidur, maka saya lalu mencoba bermeditasi.
Saya sering mencoba bermeditasi. ada tiga jenis meditasi yang saya baca dari buku dan kemudian saya praktikan. suatu waktu saya bermeditasi memfokuskan pikiran pada suatu obyek, nafas adalah obyek yang sering saya gunakan, saya berfokus dan mengamati aliran nafas, tidaklah mudah bagi saya dan saya sering gagal, penyebabnya adalah saya sering tergoda pada bayangan dan dialog batin yang lalu lalang di dalam sini. pertama perhatian saya teralihkan dari nafas ke mereka, lalu saya mengikuti mereka, berhenti kembali ke nafas, kembali lagi ke mereka, begitu berulang-ulang dalam tempo yang sangat singkat. perlu ketekunan untuk berlatih meditasi fokus, yakni ketekunan untuk tidak tergoda atau tidak terpalingkan oleh lalu lintas dalam pikiran sendiri. saya pun pernah merasa berhasil berfokus, yakni ketika saya mampu mengamati nafas dalam jangka waktu yang lumayan tanpa terpalingkan. Saat itu bayangan dan dialog batin reda dengan sendirinya, rasanya seperti peralihan dari jalan raya di siang yang sibuk menjadi jalan raya di malam yang sunyi, dimana hanya sesekali bayangan dan dialog melintas lalu pudar begitu saja. saat jeda kosong antara pikiran-pikiran yang melintas, saat itu terasa ada rasa damai dan bahagia. rasa damai dan bahagia itu membuat ketagihan, dan saat saya bangun dari meditasi, pikiran terasa lebih tajam. konon jika bisa mempertahankan dan berfokus pada rasa damai dan bahagia itu, seorang meditator akan masuk ke keadaan samadhi yang dalam, dimana ia kehilangan segala persepsi indrawi kecuali pikiran, tapi saya belum pernah sampai kesana, terus terang saya merasa belum siap dan takut untuk mengalaminya. Meditasi lain yang saya praktikan adalah meditasi kasih, meditasi ini bertujuan untuk membangkitkan dan menyebarkan pikiran penuh kasih kepada semua mahluk. dalam meditasi ini saya perlu melakukan visualisasi untuk membangkitan pikiran kasih, visualisasi yang sering saya lakukan adalah membayangkan bayi yatim piatu yang sendirian dalam buaiannya, tanpa kehadiran orangtua. saya juga memvisualisasikan tentang anak-anak yatim piatu dengan tatapan mereka yang kosong menerawang, saya merasakan bahwa mereka seperti berusaha merenungi seperti apa kasih orang tua itu. Saat memvisualisasikan ini maka akan muncul kasih dalam pikiran saya, dengan pikiran itu saya mengucapkan kehendak saya semoga anak-anak tersebut diberkahi pelipuran, kedamaian, dan budi pekerti yang luhur, saya pun memvisualisasikan mereka tersenyum tertawa, bermain bersama teman-teman, kemudian disambut oleh orangtua asuh mengasihi mereka sebagaimana putra putri kandung mereka sendiri, saya membayangkan muncul sinar dari dalam diri saya yang menerangi anak-anak itu, menambah binar dan pendar pelipuran dalam hidup mereka. saya membayangkan sinar ini menyala makin kuat dan luas, menyelimuti teman-teman saya, guru-guru saya, keluarga saya, ibu dan bapak saya, saya menyatakan kehendak saya agar mereka semua merasa tentram, damai dan bahagia, saya menyatakan kehendak saya jika ada diantara mereka yang berada dalam kesulitan maka semoga kesulitan itu segera dapat berlalu, jika ada diantara mereka yang tengah mengalami masalah maka semoga mereka dapat menemukan jalan keluar terbaik, saya menyatakan kehendak saya agar semoga mereka selalu dalam hidup bajik, semoga mereka terdorong untuk berbuat bajik, dan tidak tertarik untuk berbuat jahat. sinar saya makin meluas hingga sejauh-jauh mungkin, saya membayangkan sinar itu menyebar seperti gelombang di permukaan air, menerangi pulau pulau, benua benua, hingga menyelimuti bumi ini, saya menyatakan kehendak saya untuk semua penduduk bumi, semua mahluk di dalamnya, yang tidak saya kenal maupun saya kenal, kehendak yang sama. saya membayangkan sinar itu terus meluas, meluber dari bumi ke seluruh penjuru semesta, ke alam-alam lain yang jauh hingga menyelimuti seluruh galaksi, saya ulangi pernyataan kehendak saya agar seluruh penghuni jagat raya ini merasa tenteram dan damai. setelah meluas hingga ke takberhinggaan, saya bayangkan semesta yang telah diselimuti sinar kasih saya menjadi berpendar bahagia. kemudian saya visualisasikan sinar itu terpantul kembali, kepada saya, dari kejauhan itu kembali seperti terserap, hingga menyelimuti diri saya, dan saya nyatakan kehendak saya, semoga saya dalam keadaan damai tentram dan bahagia, semoga saya terdorong untuk berbuat bajik, dan menjalani hidup bajik, jika saya memiliki kesalahan kepada mahluk apapun semoga saya dimaafkan, karena saya juga sudah memaafkan kesalahan apapun yang pernah dibuat kepada dirinya saya, semoga semuanya berdamai dan berbahagia, terimakasih pada semua mahluk di seluruh semesta, semoga semuanya berdamai dan berbahagia. kemudian saya visualisasikan sinar itu, terserap masuk ke dalam dada saya dan menyala disana. setelah bangun dari meditasi kasih saya merasakan damai, tidak ada rasa takut dan marah, dan sering mendapatkan air mata di sudut-sudut mata saya. setelah bangun dari meditasi kasih, pikiran juga menjadi tajam dan jernih. jika mau meditasi ini bisa dilanjutkan ke meditasi fokus, dan disinilah saya lebih sering merasa berhasil fokus. meditas ketiga adalah meditasi membiarkan, saya akan bahas jenis meditasi ini lain waktu, karena jenis yang ini baru saja saya praktikan sebelum membuat tulisan ini, dimana tadi siangnya pikiran saya tumpul dan sekarang terasa lebih jernih dan tajam. saya coba mengalami lebih lanjut, sebelum saya menceritakan kepada kawan-kawan. semoga curhat saya ini bermanfaat, terimakasih :) </div> |
All times are GMT +7. The time now is 07:01 PM. |