Jaksa penuntut umum (JPU) Fachrizal, mengakui kesulitan menghadirkan anak dan istri terdakwa Bahasyim Assifie, Sri Purwati dan Winda Arum Hapsari, sebagai saksi. Alhasil, sidang lanjutan terdakwa kasus korupsi dan pencucian uang mantan Kepala Kantor Pemeriksaan Jakarta VII Direktorat Jenderal Pajak, yang seharusnya digelar pada Kamis (2/12) petang, dibatalkan. Fachrizal mengaku telah tiga kali memanggil keduanya untuk dijadikan saksi fakta dalam persidangan, namun hasilnya nihil. "Karena ada hubungan keluarga dengan terdakwa, mereka tidak hadir, itu hak yang dimiliki mereka," kata Fachrizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ketika ditanya mengenai pemanggilan paksa kedua saksi oleh jaksa, Fachrizal tampak pasrah. "Ya mau bagaimana lagi, kami sudah cukup berupaya," ujarnya. Kendati keluarga terdakwa mangkir untuk hadir sebagai saksi atas ayanya itu, namun jaksa akan menghadirkan saksi tambahan dari pegawai Bank Negara Indonesia. Serta, saksi ahli money laundring atau pencucian uan g pada persidangan pekan depan. Pada persidangan perdana, 30 September silam, jaksa mendakwa mantan kepala kantor pemeriksaan pajak itu meraup ribuan miliaran rupiah dari wajib pajak hasil temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atas rekening mencurigakan. Bahkan, menurut jaksa, terdakwa memiliki transaksi aliran dana ke rekening Sri Purwanti yang tak lain adalah istrinya, sebesar Rp 885 miliar lebih

Bermanfaat? gunakan http://www.ceriwis.us/images/smilies...iwis/melon.png sebagai bentuk apresiasi.
Thread sampah? skip aja ndan...tidak perlu mandan memberikan komen di thread sampah.
Repost/Salkam? silahkan dimoderasi
mohon partisipasinya untuk menambahkan tag di ni thread
:gomen: