for Garuda dalam mitologi dan simbol bangsa:






Garuda adalah salah satu dari tiga dewa hewan utama dalam Mitologi Hindu yang telah berkembang setelah Periode Veda dalam sejarah kepercayaan Hindu.



Dua lainnya adalah Ganesha, dewa berkepala gajah anak dan dewa berbentuk Monyet Hanuman. Garuda disebutkan sebagai raja langit dan panglima para burung. Garuda banyak dipuja oleh umat Hindu sebagai lambang pencapaian tingkat spiritual tertinggi dalam etika berperilaku. serta sebagai lambang kekuatan yang teguh untuk menegakkan kebenaran dalam menyadarkan orang-orang yang lalim agar bertaubat. Dan Dan lambang welas asih serta menjadi pelindung bagi orang-orang yang teraniyaya. Garuda menempati tingkat pertama di ikuti oleh Ganesha dan Hanuman.



Karena itulah akhirnya Garuda di berikan kehormatan oleh dewa Wisnu untuk mengawalnya kemanapun ia pergi.





Sebagai pengawal kehidupan yang ditunjuk oleh Wisnu dia dihormati oleh semua, termasuk manusia. Garuda adalah anak dari dewa pertapa Kashyap, seorang bijak besar, dan begawan Vinata, putri dari Daksha, seorang raja terkenal.



Garuda memiliki wajah seputih mutiara, kepala burung dan paruh elang, bermata api dan bersayap keemasan, cakar, serta tubuh dan anggota badan manusia berwarna kemerahan. Dalam literatur kebudayaan Bali, Garuda memiliki istana yang terletak tepat di belakang singgasana dewa Wisnu yang bernama Padmasana.

for Garuda sebagai lambang Negara:








Sebelum kedatangan islam, nusantara kuno banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Budha yang bercampur dengan kepercayaan masyarakat pribumi yang mempercayai adanya banyak dewa. Garuda adalah pengawal Dewa Wisnu saat berpergian, maka itulah sebab Relief Wisnu kencana (Wisnu mengendarai Garuda) banyak terdapat pada patung seni serta pahatan dinding candi dan kuil.







Sebagai akar budaya bangsa, Garuda tidak saja disebut sebagai lambang negara dari bangsa kita. Akan tetapi filosofi yang terkandung pada diri Garuda itu sendirilah yang terpenting, yaitu : pencapaian puncak rohani tertinggi, contoh etika berprilaku baik seperti keteguhan menegakan kebenaran, tekad untuk menyadarkan orang yang berbuat salah dan welas asih serta melindungi kaum teraniyaya haruslah di miliki oleh kita sebagai orang Indonesia.



Penghargaan terhadap sejarah dengan mengamalkan falsafah budaya akan menjadikan kita sebagai bangsa yang seutuhnya.



Suatu bangsa tidak bisa disebut bangsa jika telah kehilangan jati diri dari budaya yang di tinggalkan oleh nenek moyang kita.



Jepang telah menanamkan sejak kecil kepada rakyatnya untuk memiliki "semangat bushido" yang diwarisi oleh para samurai. Semangat ini mempunyai arti sebagai "Jalan Prajurit"



Semangat Bushido tempo dulu bagi para samurai adalah mencari kematian yang terhormat dalam rangka mewujudkan kesetiaan tertinggi pada sang tuan sebagai cita-cita tertinggi. Ketekunan, Kesetiaan dan harga diri adalah tema utama dari semangat bushido.