Penyu telah mendiami bumi kita ini lebih dari 250 juta tahun. Mereka termasuk hewan purba. Penyu adalah hewan yang selalu bermigrasi bahkan mereka terkadang melintasi batas negara sehingga akan melibatkan banyak pihak mulai dari individu, kelompok masyarakat, instansi pemerintah hingga negara akan terlibat di dalamnya. Seluruh jenis penyu tercantum dalam Appendix I CITES sehingga tidak dapat diperdagangkan. Indonesia termasuk penanda tangan konvensi ini dan di dalam negeri sejak 1999 seluruh jenis penyu dilindungi undang-undang.
Walaupun termasuk reptilia laut namun penyu bernafas dengan paru-paru, mereka hidup di laut lepas dan naik ke permukaan air untuk bernafas dan mencari makan, selain itu penyu betina yang sedang mengandung akan mendekati perairan dangkal. Penyu sepanjang hidupnya akan tetap tinggal di laut, dan bagi penyu betina hanya naik ke daratan untuk bertelur.
Quote:
Penyu satu ordo (Testudinata) dengan kura-kura dan bulus (labi-labi). Di dunia, saat ini hanya terdapat 7 jenis (spisies) dari 2 famili penyu, yaitu:
Penyu Hijau atau dikenal dengan nama green turtle (Chelonia mydas)
Penyu Sisik atau dikenal dengan nama Hawksbill turtle (Eretmochelys imbricata)
Penyu Lekang atau dikenal dengan nama Olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea)
Penyu Belimbing atau dikenal dengan nama Leatherback turtle (Dermochelys olivacea),
Penyu Pipih atau dikenal dengan nama Flatback turtle (Natator depressus)
Penyu Tempayan atau dikenal dengan nama Loggerhead turtle (Caretta caretta)
Penyu Kemp�s ridley (Lepidochelys kempi)
Dari ketujuh jenis penyu tersebut, hanya penyu Kemp�s Ridley yang tidak ditemukan di perairan Indonesia. Dari semua jenis ini,Penyu belimbing adalah Penyu yang terbesar dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter dan bobot 600 - 900 kilogram. Penyu lekang adalah yang terkecil, dengan bobot sekitar 50 kilogram. Namun demikin, jenis yang paling sering ditemukan adalah penyu hijau.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Sauropsida
Order : Testudines
Suborder : Cryptodira
Superfamily : Chelonioidea (Bauer, 1893)
Family : Dermochelyidae
Spesies : Dermochelys coriacea
Penyu pada umumnya bertelur di pantai pada petang hari atau dalam keadaan gelap. Proses peneluran penyu berlangsung pada pukul 18:00-06:00 hari berikutnya . Lama proses peneluran berkisar antara 1- 3 jam. Ada kalanya penyu menuju ke pantai tidak untuk bertelur akan tetapi hanya mensurvei tempat sebelum induk penyu meletakkan telurnya, kondisi ini disebut non-nesting emergence (memeti).
Pada tahapan ke 1 sampai 4, penyu rentan terhadap gangguan. Apabila penyu merasa ada gangguan dan ancaman yang dapat membahayakn telur-telurnya, dia akan segera kembali ke laut. Tahapan 5, penyu akan menggunakan keempat ekstremitasnya menggali pasir untuk menanam tubuhnya.
Tahapan 6, lubang vertikal sedalam sekitar 60 cm dan selebar sejengkal orang dewasa akan digali oleh penyu dengan ekstremitas belakang. Pada tahap ini penyu masih mudah terganggu oleh pergerakan dan sinar.
Tahapan 7, sejumlah 80 hingga 150 butir telur akan dikeluarkan melalui kloaka.
Tahapan 8 dan 9, menunjukkan periode saat sensitifitas penyu relatif rendah; sinar, pergerakan dan sinar terang bisa ditolerir. Pada tahapan ini, akan ditandai penutupan lubang telur yang dilakukan dengan ekstremitas belakang dan lubang tubuh yang dilakukan dengan keempat ekstremitas.
Tahapan 10 dan 11, saat penyu bergerak ke arah laut, sinar akan cenderung membuatnya dis-orientasi. Sepanjang pada waktu dan arah yang sama tidak ada penyu yang naik ke pantai, kita masih bisa mengikuti gerakan penyu hingga batas air dengan berendap-endap.
Sedangkan mereka yang gagal akan menjadi santapan burung-burung,Itulah mengapa dari ratusan bayi penyu yang lahir, hanya beberapa saja yang selamat dan menjadi dewasa