Ipotnews � Bayi mungil ini lahir dengan kondisi yang unik dan langka. Pasalnya, dia mengalami kelainan yang disebut sindrom bayi menggelembung, sehingga membuatnya rentan terserang penyakit. Bahkan, ciuman kasih sayang dari orangtua bisa merenggut hidupnya.
Bayi perempuan pasangan Graeme Warnell, 42 tahun, dan Aga, 37 tahun, yang belum diberi nama itu, diprediksi dokter hanya mampu bertahan hidup hingga usia sepuluh pekan. Namun, pasangan itu bisa berharap sedikit jika segera menemukan pendonor sumsum tulang belakang yang cocok bagi si bayi.
Graeme tak pernah menyangka putrinya lahir dalam kondisi bahaya seperti ini. �Anak kami tampak sangat sehat. Tetapi, saat umur dua minggu, dia mulai enggan makan dan tubuhnya terus saja membengkak,� ungkap Graeme seperti dilansir laman Dailymail, Senin (7/5).
Hasil pemeriksaan dokter terungkap bahwa bayi malang asal Maidenhead, Berkshire, Inggris itu, menderita sindrom mematikan. Rekam jejak medis mencatat, bayi menggelembung (baby bubble syndrome) hanya menimpa 300 ribu anak di seluruh dunia.
Mendengar penjelasan dokter, pasangan Graeme dan Aga langsung lemas. Sebab, bayi menggelembung biasanya berumur pendek, hanya hidup beberapa bulan. Dengan berat hati, mereka harus berpisah dengan sang bayi yang kini masuk ruang isolasi di Children�s University Hospital, Krakow, Polandia. �Saya amat ingin menyentuh dan mencium putri kecil saya, tetapi itu tak bisa. Semua itu bisa membunuhnya,� ucap si ibu dengan lirih.
Bayi menggelembung pada dasarnya sangat rentan terserang virus, misal, dia mudah flu. Kekebalan tubuh mereka sangat lemah. Hingga kini para ilmuwan belum menemukan obatnya. Satu-satunya cara yang kemungkinan bisa mempertahankan jatah hidup si bayi ialah donor sumsum tulang belakang.
Pendonor harus dari silsilah keluarga yang sehat. Sayang, Graeme dan Aga tak menemukan pendonor yang cocok bayi putrinya sendiri, sekalipun dari garis keturunan keluarga. Hingga kini, keluarga itu masih menanti keajaiban datang lewat pendonor yang tepat.
Menurut Pituch Noworolska, dokter yang menangani bayi itu, peluang hidup penderita sindrom bayi menggelembung amat kecil. Namun, jika menemukan pendonor yang cocok, kesempatan hidup si bayi hanya 60-90 persen.
�Ini kondisi yang sangat sulit, penyakit ini sulit diobati. Saat ini tugas kami menjaganya supaya tidak tersentuh virus dan infeksi,� tukas Noworolska.
Sekilas tentang sindrom bayi menggelembung, biasanya ditandai dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun drastis. Meski cukup kompleks, orangtua bisa mengecek sel T pada bayi. Selain itu, cek pula apakah bayi memunyai kemampuan melawan zat asing, seperti virus dan bakteri. Sebab, kemampuan ini merupakan pertahanan diri yang naluriah. (Vina)
|