Quote:
Originally Posted by me_R
kesetaraan gender itu yang salah........ wanita tidak bisa memikul tanggung jawab pria, demikian juga sebaliknya......
wanita tetap wanita, kalo pipis harus jongkok, ga bisa seperti pria yang pipis berdiri...... kalo wanita maksain untuk pipis berdiri maka bakal ngewer2 kemana tuh pipisnya ....... (ini permisalannya loh)
yang di inginkan kartini adalah kesetaraan gender di dalam pendidikan doang, bukan kesetaraan di dalam aspek kehidupan.....
bayangkan kalo di aspek kehidupan karena kesetaraan gender maka cuma 1 toilet yang di sediakan...... apa wanita ga repot??? jadi jangan menuntut yang bukan haknya, dan melakukan kewajiban yang juga bukan kewajibannya ..... lakukan sesuai dengan yang udah di kodratkan
bersukurlah di indonesia tidak sempurna masalah kesetaraan gender ini, sehingga wanita di sini masih bisa pipis jongkok, masih bisa protes kalo payudaranya di pegang di jalan raya (ingat pria ga akan marah loh kalo hal ini dilakukan). Bayangkan kalo pria dan wanita dianggap setara, tentu wanita ga boleh merasa dilecehkan kalo payudaranya di pegang2 di jalan kan??? ....... artinya pria dan wanita butuh pembedaan hukuman, hak dan kewajiban..... karena hal ini maka tidak akan pernah ada kesetaraan gender yang sempurna........
Karena Wanita bukan Pria ........ jadi memang perbedaan perlakuan terhadap gender itu perlu
|
waduh, ya pasti beda wanita dengan pria secara fisik, tapi kesetaraan gender yg dimaksud bukan itu.
sekarang sudah melebar dan meluas makna dr emansipasi wanita, tidak hanya pendidikan, dimana wanita bisa mengerjakan tugas2 pria, cth: menjadi direktur perusahaan, presiden, (ada juga yg jadi supir taksi n tukang ojek; dimana penumpangnya khusus n harus wanita) dll.
misalnya dulu waktu megawati mau diangkat jdi presiden RI, banyak komentar2 seperti: "kok perempuan, kan perempuan urusannya didapur".
nah kalo sekarang kan, perempuan menjadi pemimpin perusahaan, pemimpin negara, menjadi walikota/gubernur. jika mampu n kompeten kenapa ga?
untuk masalah pelecehan terhadap perempuan di Indonesia, memang hukum di Indonesia kurang tegas. saya n temen2 komnas perempuan masih berjuang untuk itu. sudah ada beberapa yg sukses seprti gerbong kereta khusuh wanita n shelter transjakarta khusus wanita, untuk menghindari pelecehan2 terhadap wanita.
Indonesia blum berani menerapkan hukum pelecehan seksual, seperti di US,
cth: jika ada seorang wanita merasa tidak nyaman dilirik/dilhat oleh pria. itu bisa diadukan/dituntut ke pihak yg berwajib dengan alasan pelecehan seksual. kalo negara kita berani menerapkan itu pasti penjara nya penuh deh.
*makin seneng ogut sama miss, trims tanggapan/komentar/kritik nya yaa...
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌