View Single Post
  #2  
Old 17th July 2011
DodoLLipeT's Avatar
DodoLLipeT DodoLLipeT is offline
Prob. Moderator
 
Join Date: May 2011
Location: Jakarta,ID
Posts: 3,334
Rep Power: 36
DodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis GuruDodoLLipeT is Ceriwis Guru
Default

Itaewon

Itaewon adalah sebuah permukiman (dong) yang terletak di distrik Yongsan-gu, kota Seoul, Korea Selatan. Sekitar 22 ribu orang tinggal di Itaewon.

Itaewon sangat terkenal bagi kalangan turis dan personel tentara AS yang bertugas di Korea Selatan. Terdapat banyak restoran mancanegara yang dibuka oleh imigran asing di Itaewon seperti dari India, Thailand, Timur Tengah dan Mexico. Di Itaewon juga terdapat Masjid Pusat Seoul, masjid terbesar di Korea Selatan.

Apgujeong-dong Street


Beverly Hills-nya Korea dan fashion center! Mungkin salahsatu yang terbaik di dunia. Tempat lainnya adalah Myung-Dong Street.

Istana Gyeongbok



Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh mata-mata Jepang di tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.


Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal Korea di depan Ruangan Tahta.

Bangunan utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 buah tonggak granit.

Istana Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum of Korea) berdiri di dalamnya.

Changdeokgung




Changdeokgung (Istana Changdeok) adalah kompleks istana Dinasti Joseon di Seoul, Korea Selatan. Istana Changdeok adalah salah satu dari Lima Istana Besar yang dibangun sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan. Istana Changdeok terletak di sebelah timur Gyeongbokgungsehingga sering disebut dengan Donggung atau Istana Timur. Makna dari Changdeokgung (昌德宮) adalah Istana Kemakmuran

Changdeokgung pernah didiami banyak raja Dinasti Joseon dan mewarisi elemen-elemen dari masa Tiga Kerajaan yang tidak dimasukkan dalam pembangunan arsitektur Gyeongbokgung. Salah satu elemen tersebut adalah menyatunya Istana Changdeok dengan topografi alam sehingga terlihat sangat harmonis.

Kimchi Museum


Di Korea, kata Hwang Moo, kimchi sebagai salah satu masakan tradisional kebanggaan Korea. Warga Korea mengenal kimchi dengan sebutan �banchan�. Kuliner yang kaya bumbu ini disajikan berbarengan dengan nasi putih dan lauk utama. Fungsinya tergolong unik, yakni sebagai �teman masakan utama�. Sebab Kimchi bisa menetralisir rasa makanan utama yang dominan atau justru memperkaya rasa menu utama yang tawar.

Saat ini, kata Hwang Moo, kimchi merupakan menu harian penduduk Korea. Makanan itu melengkapi cita rasa sajian utama Korea, seperti bibimbap dan bulgogi. Kimchi telah menjadi bagian budaya kuliner yang dinikmati oleh seluruh masyarakat Korea.

�Kimchi adalah makanan sehari-hari yang disajikan di rumah, jadi anak muda Korea juga menikmati Kimchi sebagai makanan sehari- hari,� kata Hwang Moo.

Masyarakat Korea menikmati kimchi dalam beberapa jenis antara lain tongbaechu kimchi (kimchi kol putih), chonggak kimchi (kimchi lobak putih), kimchi daun wijen, dongchimi (kimchi buah bit), kimchi bawang, oisobagi kimchi (kimchi mentimun), dan nabak kimchi (kimchi kol dan buah bit).

63 Buildings

63 Bangunan, secara resmi 63 Kota, merupakan sebuah pencakar langit landmark di pulau Yeouido, yang menghadap ke Sungai Han di Seoul, Korea Selatan. Di 249 meter (817 kaki) tinggi, itu bangunan tertinggi di dunia di luar Amerika Utara dan Asia bangunan tertinggi ketika menyelesaikan pembangunan pada tahun 1985, siap untuk Olimpiade 1988. Ia menjabat sebagai bangunan Korea Selatan tertinggi sampai Hyperion Tower melampaui itu pada tahun 2003 dan tetap tertinggi bangunan komersial Korea Selatan sampai Asia Timur Laut Perdagangan Tower topped-out pada tahun 2009. [1] Bangunan 63 adalah sebuah tengara ikonik dari Miracle di Han Sungai, melambangkan prestasi cepat ekonomi nasional pada akhir abad ke-20. 63 mengacu pada 63 gedung cerita resmi, yang 60 di atas permukaan tanah dan 3 lantai basement. pencakar langit adalah kantor pusat Korea Life Insurance, Industrial Bank of Korea Securities, dan perusahaan keuangan utama lainnya.


Namdaemun (The Great South Gate) & Pasar Namdaemun

Gerbang raksasa Namdaemun adalah salahsatu pusat tujuan wisata Korea. Dan pasar Namdaemun (di dekat Gerbang), adalah surga belanja dan pusatnya barang-barang suvenir Korea yang murah. Ada lebih dari 1000 toko disana. Jangan lupa nawar, boleh kok .



Blue House � Istana Presiden

Aslinya gambar ini, berada di depan Istana presiden jadi bukan istana presidennya, namun lingkungan Istana sangat indah didepan sini, yang depannya ada istana, taman dnegan bunga warna warni�. yang jelas memang selain udara mendukung, dgn suhu sejuk sekitar 6 � 14 derajat Celcius, jadi benar2 menikmati jalandi lingkungan istana ini�

Cheonggyecheon Stream Park

Cheonggyecheon (Hangul: Cheonggyecheon) adalah, hampir 6 km panjang modern rekreasi ruang publik di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Proyek pembaharuan kota besar adalah di situs sungai yang mengalir sebelum pembangunan pasca perang-cepat ekonomi yang dibutuhkan untuk dilindungi oleh infrastruktur transportasi. Proyek $ 900 juta pada awalnya menarik banyak kritik publik, tapi setelah pembukaan pada tahun 2005 telah menjadi populer di kalangan penduduk kota dan wisatawan.


Namsan Traditional Village

Namsangol Hanok Village, juga dikenal sebagai �Sebuah Desa Rumah Tradisional di Lembah Namsan�, adalah sebuah desa Korea terletak di daerah lingkungan Pil-dong di Jung-gu, distrik pusat kota Seoul, Korea Selatan di mana hanok (Hanok) atau rumah-rumah tradisional Korea yang telah dipugar untuk menjaga suasana asli daerah. [1]
The Namsangol Hanok Village menawarkan satu kesempatan untuk mengalami sebuah salib lebar bagian rakyat Joseon era dan kegiatan, dari royalti kepada rakyat jelata. Sebuah usaha besar telah dilakukan untuk secara akurat memberikan masing-masing dengan era tinggal janji yang tepat dan status sosial. [2]
Gaya taman tradisional Korea, lengkap dengan sungai yang mengalir dan paviliun dibangun di situs dalam rangka untuk menghidupkan kembali merasakan klasik era-Joseon. Lima rumah tradisional, termasuk beberapa tempat tinggal para pejabat tinggi � beberapa rumah mewah terbesar di Seoul pada waktu itu, bersama dengan rumah-rumah rakyat biasa dipindahkan ke 7.934 meter persegi / 9.489 sq Yar dasar yang berisi desa dipulihkan.
Reply With Quote