View Single Post
  #1  
Old 23rd July 2011
dionless's Avatar
dionless dionless is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Location: ~WOUM~
Posts: 7,075
Rep Power: 60
dionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophet
Angry Selamat Hari Anak Nasional

Potret Anak Jalanan


Dia terbangun dari dinginnya kolong jembatan, dengan pandangan buram dari gelapnya malam yang mencekam. Dia tak mengerti, menu apa yang akan dimakannya pagi ini. Jangankan memikirkan menunya, untuk membelinya saja dia tak punya uang. Mau makan harus ada uang. Dia rogoh saku celananya, kosong seperti perutnya.

Mentari kian meninggi, itu berarti uang harus dia cari demi sesuap nasi. Berjalan telusuri jalan-jalan, meskipun dengan sisa-sisa tenaganya. Yang ada dalam pikirannya hanya ingin makan, makan dan makan. Dia bersenandung meminta belas kasihan. Berharap orang akan mengerti akan perut kosongnya.

Ketika anak-anak lain dengan nyamannya duduk di bangku sekolah. Namun dia harus mencari uang, demi sesuap nasi. Tak peduli terik matahari yang kian menyengat. Tak peduli juga wajahnya penuh debu dan berapa tetes peluh mengucur ditubuhnya. Yang terpenting buat dia hanyalah, bagaimana menyambung nyawanya.



anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal

Miris sekali. Dia juga punya mimpi, mimpi untuk bisa jadi lebih baik dari keadaannya hari ini. Rindunya akan ayah dan ibunya yang telah tiada. Dia harus sendirian mengarungi hidup ini. Tapi dia pun tahu, tak harus menyerah akan keadaan. Dia akan berjuang untuk hidup, meskipun hanya sendirian.

Ibu...mataku kabur...
Sudah tiga hari aku tak tidur...
Perutku hanya berisi bubur...
Sakit sekali rasa di dubur...

Ibu...aku sudah tak kuat..
Tak ada uang untuk berobat...
Apakah semua orang jahat...
Hanya ibulah yang malaikat..

Ibu...aku ingin pergi...
Menyusul ibu dibalik pelangi...
Dimana tak ada lagi sedih...
Dalam pelukan ibu abadi...

Seandainya aku ada diposisi dia. Kuatkah aku?? Aku terbiasa bangun pagi melihat nasi dan susu di meja. Lalu bagaimana jika aku bangun tidur tak ada nasi dan harus kucari. Aku mengeluh ketika mentari terasa terik. Kalah, aku kalah dengannya yang tak peduli akan panasnya matahari disiang hari.

Aku tidur beralaskan kasur empuk di dalam rumah dan ditemani selimut tebal. Sedangkan dia beralas kardus, tak berselimut di bawah kolong jembatan, sedang dingin menusuk tubuhnya. Aku disini masih bisa merasakan hangatnya kasih sayang orang tuaku, sedangkan dia... harus menyimpan rindunya untuk kedua orang tuanya.

Tuhan... Aku terkadang lalai bersyukur atas nikmatmu. Kadang ku lupa, apa yang kurasakan dan kudapatkan hari ini adalah atas karunia-Mu. Terkadang ku selalu mengeluh dan ingin yang lebih. Sekarang kutahu, bahwa aku jauh lebih beruntung dari pada dia. Syukurku atas nikmat-Mu, Tuhan...








Reply With Quote