Green Project Pendidikan Berbasis Lingkungan Dalam Pembentukan Karakter Bangsa
Alam memberikan kepada kita sejmlah nikmat yang tiada terkira, baik itu matahari yang selalu menyinari kita setiap pagi. Matahari tak pandang bulu menyinarkan sinarnya kepada siapa saja. Tak terkecuali kita sebagai makluk yang berpikir maka tentu kita mampu menerjemahkan setiap kata-kata alam yang ia lampiaskan kepada kita. Yang mana kita selayaknya harus mampu membaca alam yang yang melingkupi kehidupan kita. Setiap nafas yang kita hembuskan pada siang hari akan dirup lagi oleh tumbuhan, dengan begiatu kita mendapatkan oksigen dari tumbuhan tetsebut yang mampu memperbaiki dan membersihkan nafas kita dalam tubuh.
Hanya manusia yang bisa memberikan makna kehidupan ini. Makna tersebut bukan dari orang lain yang memberikan makna bagi diri kita. Bisa saj hal terjadi. Namun hal tersebut sangat sedikit pengaruhnya bagi kehidupan kita. Jika kita lihat pada hari ini banyak sekali pemudik yang pulang ke kampong halamannya masing-masing, bukan saja kasih sayang pada keluarga saja yang terpenting hal itu memang sangat penting yang menjadi alas an mengapa harus pulang ke kampong halaman. Lebih dari itu, kampong halaman yang notabene dapat melepas lelah dan penat bagi pikiran kita yang telah lama berkarat menumpuk pekerjaan yang berat dan membuat kita seoalah-olah merasa asing pada lingkungan sekitar yang ditempati mungkin di perusaahan, perkantoran yang jarang ada tumbuhan hijau di sekiling kita.
Yang pasti bila kita merasakan keindahan alam yang sangat memukau tentu tak ada yang bisa menandidinginya walupun itu ada sebuah tempat hiburan yang menyajikan kuliner lezat namun sekali lagi keindahan alam tak dapat kita tandingi dari apapun, alam memberikan suatu inpirasi yang tak kalah dari pada inpirasi melalui buku atau film, bagi para filosof yang kadang dengan melihat alam disekilinginya dapat menemukkan inti dari sebuah ilmu dan menciptakan sesautu prepektif yang lain, dengan melihat obyek dari suatu benda dan alam dipikiran para philosof mereka dapat menemukkan makna kehidupan yang bijak untuk kedamian. Tentu kita juga bisa berpikir philosofis jika kita mau merespon dari apa yang terjadi di sekeling kita, tentu salah satunya dengan indara penghilahatan, dari kita melihat kita dapat merasakan dan perpikir dari sebuah persaan dan pikiran itu kita bisa menuliskan sesautu yang berharga dari apa yang telah kita lihat, pikiran, dan rasakn yang man akan terpadu dalam sebuah tulisan yang elok.Seelok pemandangan yang kita lihat.
Pendidikan Berbasis Lingkungan
Tak terkecuali ini dilingkungan pendidikan yaitu di sekoalah, mungkin kita sama-sama menikmati hari libur lebaran bersama keluarga sekarang. Namun tentu masih teringat pula di mana rumah ke dua khususnya siswa-siswa baik SD, SMP, dan SMA masih teringat sekolahnya untuk tempat belajar. Ketika penulis yang kini masih menjadi mahasiswa sedang melaksanakan KKN-PPL di sekolah teringat kembali akan dulu sekolah yang pernah ditempuh sekian tahun yang lalu. SMA itu terletak di kabupaten Bantul Yogyakarta memang letaknya agak jauh dari perkotaan namun sering didatangi dari pusat untuk di shoting dan di siarkan di TVRI pusat yang memang notabe adalah sekolah yang tergolong sekolah Adiwiyata yang terpilih sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional untuk mewakili Yogyakarta.
penghijuan di bukit sindet Bantul DIY/desi
Hal ini sangat membanggakan sekali kerena budaya hidup bersih sangat kentara yang dilakukan oleh para siswa-siswa nya tak terkecuali guru dan karyawan.Sungguh berbeda dari sekolah kebanyakan, tertama peraturan-pertaran yang dibuat secara tegas dan realistis yaitu contoh dengan mematikan mesin kendaraan bermotor ketika masuk parkiran sekolah, hal ini adalah hal yang kecil dilakukkan namun berdampak besar, yaitu megurangi polusi udara yang menyebabkan pernafan kita sesak. Lain lagi adapula peraturan untuk tidak menginjak rumput hijau di lapapangan sekolah, jika hal ini tidak ada rencana mau dibuat dalam peraturan sekolah yaitu dikenai denda 20 ribu rupiah. Ada pula setiap hari tertentu adanya para siswa untuk secara bergiliran sesaui dengan jadwal untuk menata, membersihkan dan merawat green house yang ada di sekolah, itu salah satunya. Hal itu secara tidak langsung sebagai upaya untuk pendidikan karakter untuk hidup besih, mempupuk saling kegotong royongan dengan bersih bersama pada hari jumat, dan kedisplinan terlihat untuk menataati aturan-aturan terkait dengan pelsetarian lingkungan.
Demikian juga jika pada jam pelajaran, guru dapat mengajak siswanya untuk ke luar kelas. Bisa dengan melakukan metode debat, atau ,diskusi, eksperiman dan sebagainya. Hal itu penulis sudah lakukkan kegiatan di atas.Hasilnya sangat memuaskan, peserta didik sangat antusias dan tidak bosan dengan mengajak di luar lapangan yang memang penulis inginkan agar menemukkan hal-hal yang baru dan inpirasi yang baru. Kebetulan penulis praktek mengajar pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang mana bukian hanya kemampuan kognitif semata namun civic of skill juga perlu dikembangkan.
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌