View Single Post
  #1  
Old 4th September 2011
Lychee's Avatar
Lychee Lychee is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Aug 2011
Location: Jakarta
Posts: 419
Rep Power: 17
Lychee tau seluk beluk forumLychee tau seluk beluk forumLychee tau seluk beluk forumLychee tau seluk beluk forumLychee tau seluk beluk forumLychee tau seluk beluk forumLychee tau seluk beluk forumLychee tau seluk beluk forum
Default Bocoran Wikileaks: Mendanai FPI adalah Tradisi Polri dan BIN

Bocoran Wikileaks: Mendanai FPI adalah Tradisi Polri dan BIN


Mantan Kapolri yang kini menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutanto, disebut oleh Wikileaks sebagai tokoh yang pernah membiayai FPI

Wikileaks kembali membocorkan sejumlah dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait dengan Indonesia. Kali ini dalam dokumen terbarunya, Wikileaks memaparkan mengenai hubungan antara polisi dengan ormas Front Pembela Islam (FPI).

Selain mengungkapkan mengenai FPI yang dijadikan ‘attack dog’ Polri, telegram rahasia itu juga mengungkapkan bahwa mantan Kapolri yang kini menjadi Kepala BIN, Jenderal (Purn) Sutanto, adalah tokoh yang telah mendanai FPI.

Pendanaan dari Sutanto itu diberikan sebelum serangan yang dilakukan FPI ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Februari 2006 silam. Namun kemudian Sutanto menghentikan aliran dananya setelah serangan terjadi.

"Yahya Asagaf, seorang pejabat senior BIN mengatakan, Sutanto yang saat itu menjadi Kapolri menganggap FPI bermanfaat sebagai ‘attack dog’,” ungkap telegram rahasia yang dipublikasikan oleh Wikileaks itu.

Saat pejabat kedutaan AS menanyakan manfaat FPI memainkan peran ‘attack dog’ itu, karena sebenarnya polisi sudah cukup menakutkan bagi masyarakat, Yahya menjelaskan bahwa FPI digunakan sebagai ‘alat’ oleh polisi, agar petugas keamanan itu tidak menerima kritik terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia. Disebutkan juga bahwa mendanai FPI adalah sudah tradisi di lingkungan Polri dan BIN.

Kawat diplomatik yang dipublikasikan Wikileaks juga mengatakan bahwa FPI mendapatkan sebagian besar dananya dari petugas keamanan, tetapi mereka harus menghadapi pemotongan dana setelah serangan dilakukan.


Nugroho Djajusman, Tokoh yang Dihormati FPI


Nugroho Djajusman - kepala BIN

Selain mengungkapkan mengenai FPI yang dijadikan ‘attack dog’ Polri, dan menyebutkan mengenai mantan Kapolri yang kini menjadi Kepala BIN, Jenderal (Purn) Sutanto sebagai tokoh yang pernah mendanai FPI, bocoran Wikileaks juga mengatakan bahwa mantan Kapolda Metro Jaya, Komjen (purn) Nugroho Djajusman, sebgai tokoh yang ‘dihormati’ di lingkungan FPI.

Bocoran Wikileaks menyebutkan bahwa FPI mempunyai kedekatan dengan Nugroho Djajusman, dan Nugroho telah mengakui hal itu kepada pejabat Kedubes AS. "Tapi Nugroho membela diri dengan mengatakan bahwa suatu hal yang lumrah ia memiliki kontak dengan semua organisasi, termasuk FPI, karena posisinya saat itu sebagai Kapolda Metro Jaya," ungkap Wikileaks.

Telegram ini kemudian membeberkan bagaimana Nugroho menggambarkan hal itu, dengan mengklaim bahwa Jenderal Sutanto saat menjadi Kapolri, kekurangan koneksi yang diperlukan dengan FPI. Dan saat terjadi demonstrasi disertai aksi kekerasan oleh massa FPI, Sutanto terpaksa harus menelepon dan meminta bantuan Nugroho sebagai tokoh yang dihormati di lingkungan FPI.

"Nugroho kemudian mengatakan kepada pejabat Kedutaan AS bahwa dia kemudian menelepon Ketua FPI, Habib Rizieq, dan mengatur penyerahan diri tiga orang anggota FPI, yang mengatur kekerasan di depan Kedubes AS," ungkap bocoran kawat diplomatik tersebut.





Last edited by Lychee; 4th September 2011 at 11:56 PM.
Reply With Quote