View Single Post
  #1  
Old 5th November 2011
batheroes's Avatar
batheroes batheroes is offline
Ceriwiser
 
Join Date: May 2010
Location: dibalik pintu
Posts: 615
Rep Power: 20
batheroes is blessedbatheroes is blessedbatheroes is blessedbatheroes is blessedbatheroes is blessedbatheroes is blessedbatheroes is blessedbatheroes is blessedbatheroes is blessedbatheroes is blessed
Default Sejarah Pesawat Kepresidenan Indonesia

Quote:
Quote:
Quote:
Sebelumnya maaf gan kalau ternyata tsnya
Quote:
Quote:
SEULAWAH
Tidak seperti Amerika Serikat yang memiliki pesawat kepresidenan tersohor Air Force One, Indonesia hanya memiliki pesawat kepresidenan yang cenderung biasa-biasa saja, tapi siapa yang mengira, pesawat kepresidenan RI menyimpan Sejarah dan kenangan unik bagi perjalanan bangsa ini.

Sewaktu indonesia berdiri dan memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, sudah ada rencana membentuk sebuah moda transportasi udara kepresidenan yang cepat dan praktis -- mengingat wilayah Indonesia sangat luas dan berbentuk kepulauan. Usaha pertama yang dilakukan adalah memodifikasi beberapa pesawat pengebom peninggalan Jepang menjadi pesawat angkut kepresidenan dan pejabat negara. Sayangnya, pesawat tersebut hancur ketika Agresi Militer Belanda I berlangsung.

Usaha berikutnya adalah membeli pesawat angkut. pada akhir tahun 1948, pemerintah Indonesia membeli Douglas DC-3 Dakota Bernama "Seulawah" yang uangnya merupakan sumbangan dari saudagar Aceh. Direktorat Penerbangan Sipil AURI memberikan registrasi RI-001 pada pesawat tersebut sebagai identitas pesawat kepresidenan. Ironisnya, RI-001 tidak pernah sekalipun mengangkut Presiden Soekarno. yang sempat diterbangkan hanya Wakil Presiden MOahmmad Hatta untuk acara kunjungan ke wilayah Sumatera selama sebulan.

Bahkan setelah Agresi Militer Belanda II, RI-001 batal menjadi pesawat Kepresidenan. Meski demikian, pesawat ini menjadi modal bagi Indonesia dalam perjuangan melawan Belanda dengan membentuk pesawat charter bernama Indonesia Airways di Burma.

Quote:
Spoiler for Seulawah:


Quote:
Quote:
GARUDA
Pesawat milik Garuda Indonesia pertama kali digunakan sebagai pesawat Kepresidenan pada saat Presiden Soekarno kembali ke Jakarta dari Yogyakarta, yakni pada 28 Desember 1949. Dan Pesawat yang digunakan pada waktu itu adalah DC-3 beregistrasi PK-DPD. Penerbangan bersejarah itu bahkan ditetapkan sebagai tanggal de facto kelahiran Garuda Indonesia Airways.

Soekarno juga sempat menikmati Pesawat Garuda Indonesia Airways generasi berikutnya ---- Convairliner ---- untuk perjalanan jarak dekat dan pesawat Turboprop Lockheed Electra untuk perjalanan jarak jauh. Kehadiran pesawat jet Convair 990A menjadi pesawat kepresidenan untuk terbang ke luar negeri, diantaranya saat kunjungan ke negara - negara Asia seperti Kamboja, Korea Utara, dan Jepang, serta saat emnghadiri konferensi Asia-Afrika di Aljazair pada tahun 1965.
Quote:
Spoiler for garuda:
Quote:
Quote:
PANAM
Dalam lawat keluar negeri, Soekarno tidak selalu terbang dengan Garuda. Pada April 1961, ketika berkunjung ke AS dan bertemu dengan presiden Kennedy, soekarno justru menyewa pesawat boeing 707 milik Pan American World Airways (PANAM), lengkap dengan crew-nya. Sebab, pada waktu itu Garuda belum memiliki pesawat komersial untuk penerbangan jarak jauh -- Convair 990A baru dimiliki Garuda pada tahun 1963.

Ada kisah menarik ketika Soekarno terbang dengan maskapai PANAM. sudah menjadi kebiasaan bahwa pesawat yang ditumpangi Soekarno selalu dikawal oleh pesawat tempur AURI ketika berada diwilayah Indonesia. Captain PANAM melihat pesawat pengawal tersebut terbang terlalu dekat sehingga dapat membahayakan penerbangan. Karena itulah, dengan setengah memaki, sang captain memerintahkan pilot pesawat pesngawal terbang menjauh dari pesawatnya. Omelan sang pilot ternyata sampai ketelinga Bung Karno. Akibatnya, Soekarno juga marah. Sejak saat itulah pesawat AURI yang mengawal pesawat Kepresidenan tidak pernah lagi terbang terlalu dekat dengan pesawat yang ditumpangi Soekarno. Kisah lainnya, ketika melawat ke Moskow pada Oktober 1960, Soekarno memilih menggunakan pesawat DC-8 PANAM. Nikita Khrushchev (Sekjen Partai Komunis Uni Soviet) sempat berang karena tidak ada satupun pesawat komersial AS memiliki route ke Uni SOviet. Usul menjemput Soekarno dengan pesawat buatan Uni Soviet ditolak mentah-mentah karena pesawatnya dianggap kurang nyaman oleh Presiden RI yang pertama itu. Uni Soviet akhirnya menyerah. Tapi, agar tak kehilangan muka, DC-8 PANAM yang diparkir sengaja diapit oleh dua unit Tupolev Tu-114, milik Aeroflot yang waktu itu menjadi pesawat komersial terbesar di dunia.
Quote:
Spoiler for panam:
Quote:
Quote:
Pelita Air
Orde Lama kemudian tumbang dan digantikan oleh Orde Baru. Sejarah mencatat, bahwa pada 1967, pesawat Douglas DC-8 milik Garuda Indonesia Airways menjadi pesawat Kepresidenan setelah Presiden Soeharto melakukan kunjungan pertama ke luar negeri (Tokyo) untuk mengambil pinjaman dari pemerintah Jepang. sebenarnya, semua pesawat milik Garuda pernah menjadi pesawat Kepresidenan Soeharto. Sebagai contoh, pada 1990-an saat kunjungan ke Myanmar, Laos, dan Kamboja, Soeharto menggunakan Boeing 737 milik Garuda. Airbus A300 milik Garuda juga pernah dipakai Soeharto saat melakukan kunjungan kerja ke Denpasar.

Saat berkunjung ke luar negeri, Soeharto juga sering menggunakan pesawat DC-10. Dan DC-10 yang paling sering digunakan adalah yang beregistrasi PK-GIE. Ketika McDonnell Douglas MD-11 memperkuat Garuda (menggantikan DC-10), maka Soeharto pun beralih ke pesawat baru tersebut. Bahkan MD-11 beregistrasi PK-GIM menjadi saksi bisu bagi perjalanan terakhir Soeharo dari Mesir ke Jakarta sebagai presiden RI di tengah kerusuhan Mei 1998.

BJ Habibie (pengganti Soeharto), tidak pernah berkunjung ke luar negeri selama menjabat sebagai Menristek dan Wapres. ia kerap menggunakan bizjet Gulfstream G-IV yang disewa atas nama IPTN.

Presiden - presiden berikutnya. yakni Abdurachman Wahid, MegawatiSoekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono sering menggunakan Airbus A330-300 Garuda Indonesia ketika melakukan lawatan ke luar negeri. Untuk lawatan di dalam negeri, mereka menggunakan Boeing 737, mulai dari seri 300, 400, 500, hingga 800 NG.

Sejak era Soeharto, pemerintah juga mempercayakan transportasi kepresidenan kepada Pelita Air Service. Pesawat milik Pelita yang sering dipakai adalah Avro RJ-85 PK-PJJ bernama "Wamena". Pesawat lainnya, yakni BAe-146 dan Fokker F70, dikhususkan untuk mengangkut Menteri dan Pejabat Pemerintahan.
Quote:
Spoiler for pelita air:


Bersambung


Reply With Quote