1. Perlu diingat bahwa berdasarkan arsip pada N7W yang juga disebar di internet oleh banyak pihak yang ingin menunjukan bahwa 9818 adalah SMS sah, menurut sepengetahuan N7W sistem pemilihan 9818 itu dapat mengakomodir semua 28 finalis. Namun dengan kenyataan ini, bila benar yang dikatakan bahwa SMS adalah termasuk yang akan dihitung N7W, maka pemilih lokasi keajaiban lain tidak tercatat.
2. Bila ternyata pilihan lokasi lain tetap tercatat secara internal tetapi selalu hanya menjawab Komodo maka inipun dapat membuktikan bahwa sistem tidak akurat dalam mencatat voting.
C. Bahkan kita bisa mengetikan teks apapun ke 9818 dan tetap dijawab bahwa kita telah memilih komodo, saya tidak tahu sejauh mana kriteria 'apapun juga' yang saya maksud disini yang pasti saya sudah mencoba mengetikan 'TOKEK' dan lagi-lagi sistem menganggap saya memilih Komodo. Tambah penasaran dengan keisengan saya maka saya mencoba mengetik 'KORUPTOR' dan sekali lagi saya mendapat jawaban yang sama.
D. Sistem seperti yang dilakukan 9818 mungkin diharapkan dapat menguntungkan pilihan Komodo tetapi dilain pihak apabila pihak N7W mengetahui hal ini maka bukan sangat mungkin semua SMS yang masuk ke 9818 dianulir karena dianggap tidak sah (dengan kesan curang tadi). Kita akan lebih rugi lagi karena seluruh upaya masyarakat kita menjadi sia-sia karena upaya yang tidak transparan.
E. Semua yang saya utarakan diatas tentang SMS KODE LAIN, SMS 'TOKEK' dan SMS 'KORUPTOR' benar adanya dan bisa saya pertanggung jawabkan karena saya menyimpan bukti SMS VOTE serta JAWABAN YANG SAYA TERIMA.
4. Dalam kesempatan telewicara di TV*One pada hari kamis malam minggu lalu dengan ibu Nia Djamhur (sedianya oleh TVOne saya dikatakan akan telewicara dengan ibu Emmy Hafild itu sebabnya saya mau hadir tapi kemudian saat show entah karena alasan apa yang tampil adalah ibu Nia Djamhur) pada kesempatan tersebut saya menyampaikan kepada presenter bahwa pengelola 9818 telah menerima pemasukan sebesar Rp 1 Miliar (hasil perhitungan Rp 1.000,- x 1 juta pengirim sesuai klarifikasi langsung dari pak Jusuf Kala pada acara Bukan 4 Mata di Trans7). Namun saat hal itu diklarifikasikan ke Ibu Nia Djamhur yan bersangkutan menyatakan bahwa mereka tidak menerima apapun dari dana yang dihasilkan tersebut karena uang yang masuk perlu dibayar untuk ongkos ke operator selular, content provider serta 'bagian untuk N7W'. Dengan pernyataan tersebut disini sudah terkesan ada hal terselubung dan vote sudah tidak murni lagi karena ada uang yang berperan didalamnya. karena:
Quote:
a. Pada pemilihan via Internet pihak N7W jelas tidak menerima uang dari peserta karena memang pemilih tidak perlu membayar sedangkan apa bila pemilih melalui SMS 9818 maka pihak N7W mendapat bagian, yang entah berapa yang diberikan hanya pengelola yg tahu. Yang pasti uang tersebut katanya bukan yang USD 199 (yang sudah dibayarkan oleh pemerintah).
b. Dikatakan bahwa Operator Selular mendapat bagian tetapi kenyataannya berdasarkan konfirmasi dari pihak lain dikatakan Operator Selular tidak menerima bagian karena layanan ini merupakan CSR mereka (Corporate Social Responsibility). Mana yang benar? Dengan sistem bagi hasil yang umum maka Operator Selular biasanya mendapat porsi 60%, itu berarti dari Rp 1 miliar tersebut ada sekitar Rp 600.000.000,- dana dari masyarakat yang entah kemana (karena tidak ada pihak yang mengakui).
5. Pada kesempatan telewicara tersebut saya maupun pihak Kemkominfo (Pak Gatot Dewabroto) telah mempertanyakan kepada pengelola SMS KOMODO bagaimana ratio perhitungan SMS ini dengan vote Internet apakah 1:1, 50:1 atau berapa, hal tersebut tidak dapat secara spesifik diutarakan pihak SMS KOMODO. Namun mereka menyatakan bahwa mereka secara periodik selalu mengirim jumlah pemilih ke N7W. Hal ini perlu pembuktian lebih lanjut metoda apa yang digunakan untuk pelaporan, email, web posting, SMS atau apa? Apabila mengutip pernyataan yang bersangkutan bahwa pengelola SMS KOMODO juga memberikan bagian keuntungan bagi N7W maka pelaporan ini mungkin bagian dari penyetoran jatah untuk N7W tersebut. Untuk itu menurut saya sebaiknya ada transaparansi pelaporan ini adalah agar diketahui jumlah sebenarnya SMS yang masuk karena didalamnya ada dana dari masyarakat.
6. Banyak yang beranggapan tidak ada keuntungan yang diraih pengelola SMS KOMODO Karena hanya Rp1,-/SMS. Namun selaku orang yang telah lama pernah berkecimpung pada bisnis SMS premium saya sangat mengetahui ada banyak keuntungan yang diperoleh Content Provider (CP) dari bisnis serupa ini, beberapa diantaranya:
Quote:
a. Public database, yakni nomor aktif dari masyarakat yang telah mengirim SMS kepada CP tersebut. Nomor tersebut walau secara tidak terang-terangan dapat dimanfaatkan atau diperjualbelikan oleh oknum CP yang bersangkutan di mana sebenarnya hal itu tidak etis dilakukan tetapi bagi mereka yang mengerti bisnis itu pasti tahu hal itu dapat (bahkan terlalu mudah) dilakukan tanpa terlacak.
Dan nikmat dari penjualan database adalah satu data bisa dijual berkali-kali kepada berbagai pihak sehingga semakin banyak pihak yang mempunyai data nomor pengguna. Kelak nomor yang diperdagangkan oknum CP tersebut bisa digunakan pihak-pihak yang mengirim SPAM kepada para pengguna ponsel.
b. CP mendapat kesempatan melakukan stress test bagi servernya. Hal ini kelak bisa digunakan sebagai suatu promosi dan bukti kehandalan bahwa sistemnya terbukti stabil dengan gempuran jutaan SMS. Sampai tahap ini tidak ada yang salah dengan upaya tersebut namun bila pada akhirnya segala effort, dana dan semangat masyarakat Indonesia menjadi bagian dari SMS yang terkesan memanipulasi data tentu upaya yang hanya untuk melakukan stress-test server SMSnya menurut saya bukanlah suatu yang etis apalagi di bisnis SMS Premium.
Namun begitu SMS KOMODO ini bukanlah sesuatu yang cukup membanggakan bagi CP tersebut karena intensitas trafiknya pada suatu periode tidak sebanyak yang SMS Idol-Idolan. Selain itu dengan server SMS 9818 fungsinya seolah hanya menjawab setiap SMS Yang masuk tanpa proses data retrieval serta tanpa melakukan olah data (menerima apa adanya setiap SMS yang masuk) tentu ini bukanlah suatu yang lain menjadi pegangan / bukti kehandalan.
c. Lalu apa yang sekiranya dimanfaatkan oleh pengelola layanan SMS KOMODO tersebut? Silakan anda analisa sendiri.
|