JAKARTA, KOMPAS.com - Acara mencari jodoh seperti
reality show "Take Me Out Indonesia" seharusnya untuk
fun saja, bukan sungguh-sungguh mencari jodoh. Untuk menuju ke tahapan serius mesti ada langkah-langkah berikutnya.
Seperti diketahui, pemenang
reality show "Take Me Out Indonesia", Ayu Oktasari (27) dan Yunus alias Egy (33), diguncang kasus foto bugil Ayu. Perjodohan mereka pun terancam.
Psikolog klinis Roslina Verauli M.Psi menyatakan, acara mencari jodoh di TV hanyalah salah satu acara hiburan yang konsepnya mengekspos hal-hal yang sifatnya komersial. Maka, orang yang mengikuti acara tersebut semestinya jangan pernah berniat benar-benar mencari jodoh.
Dengan waktu yang begitu sempit di TV, peserta tidak bisa benar-benar menyaring seseorang perempuan menjadi calon istrinya. "Jangan berpikir untuk cari jodoh, karena risikonya sangat besar. Kalau mau ikut ya niatnya hanya untuk
fun atau mencari
networking saja," kata Roslina dihubungi Warta Kota, Selasa (5/1/2010).
Menurutnya, risiko besar itu terjadi karena dengan waktu yang sempit di acara tersebut, orang tidak bisa benar-benar menyaring apakah peserta itu sesuai dengan kriteria-kriteria mengenai jodoh.
"Pada saat itu tidak bisa dilihat kepribadiannya. Padahal dalam menentukan jodoh, orang bisa menyaring dari pendidikannya, ekonominya, agama, keluarganya. Hal itu tidak bisa dilakukan (sepenuhnya) di TV. Karena itu orang yang mengikuti acara tersebut, dari awal, mindset-nya harus just for fun," ujar psikolog dari RS Pondok Indah itu.
Roslina juga mengingatkan, banyak peserta ajang cari jodoh yang tidak benar-benar mencari jodoh tapi beragam tujuannya. Ada yang cuma kepingen nampang di TV dan sekadar ngetop, ada yang mengejar hadiah.
"Segala kemungkinan bisa terjadi. Jika memang mendapatkan jodoh dari acara TV, tentu tidak langsung terjadi saat itu. Pasti ada prosesnya di luar acara. Ada step-stepnya," katanya lagi.
(Warta Kota/wik/lis)
nyari jodoh memang bukan di acara kyk gitu,,