
17th November 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2011
Posts: 10,852
Rep Power: 28
|
|
Kisah Si A Long, Bocah Yatim Piatu Yang Terkucilkan
Halo ceriwiser
nemu cerita bagus banget neh..
maap klo masih berantakan maklum nubie
Spoiler for cekidot:
maap2 klo udh cari2 si gak ketemu di kaskus..
bantu rate 5 bintang ya gan biar jadi HT
Langsung di simak ya gan ceritanya bikin terharu
gua baca kisah seorang anak pengidap HIV yang hidup sebatang kara di kaki gunung di daerah Guangxi, China. Kedua orang tuanya udah meninggal akibat digerogoti AIDS. Yang bikin gua miris, orang-orang di kampungnya mengucilkan anak itu, sehingga si A Long (nama anak itu) harus melakukan segala sesuatunya SENDIRI. Mulai dari bangun tidur, mencuci pakaian, memberi makan ayam, anjing, hingga belajar dikerjakan sendiri. Malah si A Long belajar membaca sendiri!
Si Tegar A Long

Satu-satunya yang menemani A Long hanyalah seekor anjing hitam yang bernama Lao Hei. Yah, si anjing memang najis, tapi jauh lebih bermartabat daripada orang-orang desanya yang tega mengucilkannya. Mereka takut kalo keberadaan si A Long bikin desanya tertular wabah AIDS. Satu-satunya sanak keluarga yang dimiliki oleh A Long adalah neneknya. Kadang si nenek datang ke lokasi A Long dikucilkan untuk berkunjung. Kalo sudah begitu, si A Long untuk beberapa saat terbebas dari pekerjaannya sehari-hari dan bebas bermain-main dengan anjing kesayangannya. Itu pun si nenek gak datang tiap hari. Patut disayangkan kalo si A Long tidak tinggal bersama neneknya, bisa jadi si nenek agak takut tertular virus HIV.
Kamar Si A Long yang sederhana banget 

Meski di desanya punya klinik, tapi klinik tersebut kadang dokternya gak mau mengobati si A Long. Dulu si A Long sempat kena luka bakar. Dokter kliniknya gak berani mengobatinya. Akhirnya hanya diolesi sendiri oleh A Long pake salep antiseptik. Soal sekolah, pernah si A Long dimasukkan ke sekolah dasar di desanya selama 1 semester. Tapi karena para wali murid keberatan atas keberadaan si A Long dan HIV-nya, akhirnya pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak.
A Long lagi asyik bermain

Yang bikin gua terenyuh adalah ketegaran si A Long. Dia begitu tegar menjalani hidup yang sangat keras untuk anak seumurannya. Mungkin baginya, kehadiran si Lao Hei dan orang-orang baik yang kadang datang mengunjunginya sudah cukup membuatnya bahagia. Makannya pun dia masak sendiri, kadang hanya ditemani oleh nasi dan sayur tanpa garam dan minyak. Bagi A Long, itu sudah cukup. Apalagi dapat kiriman mie dan buah-buahan. Semuanya ia sukuri dengan sepenuh hati.
Anjing Kesayangannya si A Long

Sedang metikin sayuran buat dimasak sendiri

manggul kayu bakar 

Ini neneknya

lagi belajar

Santap makan yang sangat sederhana 

Mungkin di Indonesia anak semacam A Long juga ada, malah cukup banyak jangan-jangan. Tapi bagi gua, kisah si A Long sudah cukup membuat hati gua bergetar. Gua berharap semoga A Long segera mendapat penanganan yang semestinya. Dan gua berharap gak perlu ada lagi A Long- A Long yang lain di muka bumi ini.
Sekian. Capek mata gua berkaca-kaca muluk.
Images credit: http://www.chinasmack.com/2010/stori...an-a-long.html
UPDATE:
Banyak para netizen seluruh dunia yang terharu atas keadaan A Long dan bertanya-tanya bagaimana mereka bisa menyumbang untuk si A Long. Di China sendiri pun bantuan dari para netizen China tidak kalah banyaknya. Alhamdulillah ternyata Tuhan memang Maha Adil. Bantuan pun datang dari penjuru dunia. Akhirnya dari bantuan-bantuan itu dibangunlah rumah yang lebih layak untuk si A Long, tepat di sebelah rumah reyotnya.
Rumah baru si A Long
Yang lebih menggembirakan lagi, si A Long akhirnya diadopsi oleh pasangan suami istri yang baik hati. Mungkin inilah solusi yang terbaik bagi si A Long dan akhirnya dia mendapat kehangatan keluarga yang sesungguhnya. Yang terpenting lagi adalah dia harus mendapat perawatan yang sesungguhnya untuk penyakit yang diidapnya.
sumber
Spoiler for cekidot:
TS mengharapkan
|