
30th November 2011
|
 |
Super Moderator
|
|
Join Date: Apr 2011
Posts: 3,914
Rep Power: 50
|
|
Benarkah Orang Mapan Lebih Peduli Lingkungan?
Benarkah Orang Mapan Lebih Peduli Lingkungan?
Quote:
Bumi adalah tempat berdiam manusia dan makhluk hidup lainnya. Sebagai tempat berdiam dan tempat tinggal, maka bumi adalah milik bersama. Apabila ekosistem bumi terganggu, dampaknya bukan hanya menimpa satu bangsa saja, tetapi menjadi masalah seluruh bangsa dan makhluk hidup yang berada di muka bumi ini.
|
Quote:
Begitu pentingnya bumi sebagai tempat manusia melanjutkan kehidupannya, jangan merasa aneh jika banyak orang yang begitu concern terhadap isu lingkungan. Lihat saja, kalau membahas tentang isu lingkungan banyak yang nimbrung. Sebaliknya, saat aksi penanggulangan masalah kerusakan lingkungan, hanya tinggal sedikit. Apakah ukuran concern itu hanya berkomentar. Lalu, siapakah sebenarnya yang benar-benar concern terhadap lingkungan?
|
Quote:
Matos (1979) dalam penelitiannya di Carribea seperti dikutip Patoatmodjo (1991) melihat adanya kelompok masyarakat yang masing-masing memiliki persepsi berbeda terhadap kesadaran lingkungan. Salah satunya adalah kelompok the arrived (yang telah mapan) yaitu mereka yang sudah “in,” punya rumah, mobil, bisnis dan seorang profesional yang sukses. Mereka memiliki jaminan ekonomi yang pasti.
|
Quote:
Matos melanjutkan, golongan ini adalah penganjur spaceship earth yang dunianya adalah mega environment. Mereka “jagoan” dari masalah hutan belantara, pembangunan yang terkendalikan, lansekap yang indah.
|
Quote:
Bahasanya meliputi “jalur hijau,” ruang terbuka, “rekreasi pasif,” ekologi dan biosfer. Pandangannya global, bahkan cenderung universal.
|
Quote:
Dari penelitian Matos itu dapat dilihat bahwa orang-orang yang mapan itu sangat concern terhadap lingkungan. Sebab, mereka melihat bumi ini dari kacamata mega environment yang berarti dunia ini merupakan satu kesatuan. Artinya, jika di satu sudut dunia terganggu lingkungan hidupnya akan mempengaruhi kawasan lain. Oleh karena itu, upaya melestarikan lingkungan harus dilakukan oleh seluruh masyarakat dunia.
|
Quote:
Pertanyaannya, mengapa mereka begitu concern? Jawabannya gampang! Sebagai kelompok yang telah mapan, mereka tidak berpikir lagi tentang “periuknya.” Mereka sudah punya rumah, mobil, bisnis, jaminan ekonomi dan fasilitas untuk hedonisme. Kemapanan yang mereka miliki akan berkesempatan untuk menikmati alam ini sepuas-puasnya. Kenikmatan itu hanya dapat mereka peroleh jika lingkungannya tetap lestari.
|
Quote:
Oleh karena itu, janganlah heran jika kelompok masyarakat mapan ini sangat proaktif terhadap pembangunan berwawasan lingkungan. Tidak tanggung-tanggung, mereka berani menjadi donatur tetap untuk sebuah NGO atau LSM lingkungan. Jika semua manusia penghuni bumi seperti kelompok ini, barangkali kita tidak perlu khawatir akan jebolnya ozon atau global warming akan terjadi.
|
Quote:
Sayangnya, disekitar kita masih banyak kelompok yang terlihat mapan dari aspek ekonomi tetapi kurang concern terhadap isu lingkungan. Ini artinya, mereka sesungguhnya belum tergolong kelompok yang mapan, tetapi masih berada di tepi kemapanan. Mereka masih berupaya menumpuk kekayaan diantara kehancuran lingkungan sekitarnya.
|
Quote:
Coba perhatikan, apakah orang-orang yang berada disekitar anda berprilaku seperti itu? Kalau benar, katakan padanya bahwa dia belum mapan, karena masih termasuk dalam kelompok the struggling yaitu mereka yang sedang berjuang untuk hidup. Kalau sedang berjuang untuk hidup, cenderung kurang peduli kepada lingkungan. Sebab, kelompok ini masih memiliki motto “apa yang kita makan hari ini.”
|
-sumber-
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌
|