
8th December 2011
|
 |
Super Moderator
|
|
Join Date: May 2010
Posts: 5,443
Rep Power: 43
|
|
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 85:8; 2/4)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (13:33-37)
"Berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah pulang!"
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamana waktunya tiba. Ibaratnya seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing sesuai dengan tugasnya, dan memerintahkan supaya penunggu pintu berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah itu pulang: Menjelang malam atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta. Hal ini Kukatakan supaya kalau ia tiba-tiba datang, jangan sampai kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu Kukatakan kepada semua orang: Berjaga-jagalah!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Mzm 84:13)
Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.
Renungan
Saudara-saudari yang terkasih,
Minggu ini kita sudah memasuki masa adven. Dalam surat gembala menyambut tahun Ekaristi 2012, Bapa Uskup menyampaikan bahwa masa adven dalam arti sempit mengundang kita untuk menyiapkan kedatangan Yesus yang akan kita rayakan pada Hari Natal. Dalam arti luas, Adven juga mengajak kita untuk memperkokoh harapan kita bahwa pada waktunya Tuhan akan datang menyempurnakan karya penyelamatan yang telah dimulai-Nya. (SG. No.2). Untuk dua maksud tersebut satu hal yang diminta dari kita semua, mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Pertanyaannya adalah persiapan yang sebaik-baiknya itu seperti apa?
Untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan, Gereja Keuskupan Agung Jakarta mempunyai arah. Arah ataupun cita-cita tersebut tertuang dalam ARDAS (Arah Dasar Pastoral 2011-2015); semakin memperdalam imannya akan Yesus Kristus, membangun persaudaraan sejati dan terlibat dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat. Supaya cita-cita tersebut tercapai, setiap tahunnya dibuat fokus konsentrasi permenungan. Tahun 2012 fokus permenungan kita adalah Ekaristi. Mengapa tahun 2012 menjadi tahun Ekaristi? Pertama, kita bercita-cita untuk terus menerus memperdalam iman akan Yesus Kristus. Iman yang menyelamatkan itu dipuncakkan, dipusatkan dan dirayakan dalam Ekaristi. Kedua, kita ingin menyelaraskan dengan Gereja semesta, yang pada tanggal 10-17 Juni 2012 mengadakan Kongres Ekaristi ke-50 di Dublin.
Sasaran yang mau dicapai dari itu semua adalah: kita ingin meningkatkan mutu Perayaan Ekaristi. Kita juga ingin memperdalam pemahaman mengenai Ekaristi. Semakin menumbuhkan penghormatan pada Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi dan meningkatkan pelaksanaan perutusan yang bersumber dari Ekaristi. Maka tema tahun Ekaristi tahun 2012 adalah: �Dipersatukan, Diteguhkan, Diutus�. Mengawali itu semua, selama masa Adven ini kita juga akan merenungkan tema: �Ekaristi Sumber Berkat Dalam Keluarga�. Dengan sub-tema: Ekaristi mempersatukan keluarga (pertemuan pertama), Ekaristi meneguhkan keluarga (pertemuan kedua), Ekaristi dasar perutusan dalam membangun keluarga (pertemuan ketiga), Ekaristi dasar perutusan dalam membangun persaudaraan dengan sesama (pertemuan keempat).
Ekaristi, sumber berkat dalam keluarga adalah iya. Masalahnya, maukah kita menjadikan Ekaristi sebagai sumber berkat? Banyak orang akan mengatakan �mau�. Tapi, dengan mengatakan �mau�, setiap kita diundang untuk terus berkembang dari Ekaristi. Setiap kita dipanggil untuk disatukan, diteguhkan dan pada akhirnya diutus. Ada banyak sarana yang membantu kita untuk semakin terlibat di dalamnya. Bahan pendalaman iman untuk masa adven sudah disiapkan. Setiap minggu ada pembekalan untuk mendalami bahan tersebut. Masing-masing lingkungan, setiap minggu mengadakan pendalaman bahan yang sama. Kelompok-kelompok diluar territorial pun juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendalami bahan tersebut. Kecuali itu, sarana penyucian diri juga mendapat sarananya; Ekaristi setiap hari, sakramen tobat, devosi. Semuanya mengarahkan pada cita-cita; semakin memperdalam iman kita akan Yesus Kristus.
Sebagai penutup, saya kutipkan surat gembala menyambut tahun Ekaristi 2012 no. 5; �...setiap orang yang mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi, seharusnya selalu ingin berbuat baik dengan penuh semangat, menyenangkan hati Allah dan hidup pantas sambil membaktikan diri kepada Gereja, melaksanakan apa yang diajarkan kepadanya, dan bertumbuh dalam kesalehan. Ia pun akan siap menjadi saksi Kristus di dalam segala hal, dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup manusia, agar dunia diresapi dengan semangat Kristus. Sebab tidak satu umat Kristiani pun dapat dibentuk dan dibangun, kecuali kalau berakar dan berporos pada perayaan Ekaristi Mahakudus�.
Akhirnya, selamat memasuki masa adven, semoga persiapan kita sungguh mengarah pada cita-cita itu. Semoga keluarga-keluarga sungguh menjadikan Ekaristi sebagai sumber berkat.
Salam dan berkat.
Pastor Antonius Purwono, SCJ
|