Saat negara lain beramai-ramai membangun gedung pencakar langit (skyscrapper), Meksiko justru berniat membangun sebaliknya. Bukannya gedung tinggi menjulang, tapi gedung yang masuk ke dalam tanah alias pencakar bumi (earthscrapper).
Seperti dilansir dari Archdaily, Kamis (12/1/2012), gedung pencakar bumi itu didesain oleh BNKR Arquitectura. Gedung kebalikan dari pencakar langit itu akan dibangun di pusat kota, tepatnya di alun-alun (city square) Mexico City.
Alun-alun kota Meksiko lebih dikenal dengan 'Zocalo', berbentuk bujursangkar seluas 57,600 m2 (240m x 240m), menjadikannya alun-alun terluas di dunia. Di sekelilingnya, ada katedral kuno yang dibangun oleh bangsa Spanyol setelah berhasil menjajah suku Aztec, Istana Negara dan gedung-gedung Pemerintahan.
Tepat di tengah-tengah alun-alun tersebut didirikan tiang dengan bendera Meksiko berukuran sangat besar yang dinaikkan dan diturunkan setiap hari. Lokasi ini menjadi sangat ideal untuk bangunan pencakar bumi tersebut.
Desainnya mirip sebuah piramida, namun terbalik dan masuk ke dalam tanah. Bagian tengahnya dibiarkan kosong supaya sinar matahari dan udara segara bisa masuk ke dalam bangunan. Rencananya, bangunan ini akan digunakan sebagai superblok (mixed use).
Bagian atas pencakar bumi tersebut memang sengaja memakai kaca berukuran tebal, tak hanya untuk ventilasi dan sinar matahari, tetapi juga supaya warga yang tinggal di dalam bisa ikut berpartisipasi dalam acara tahunan yang biasa digelar di alun-alun tersebut. Acara tahunan seperti konser, kampanye politik, pameran, upacara adat dan militer.
Tim Arsitek yang akan membangun gedung ini adalah BNKR Arquitectura bermitra dengan Esteban Su�rez dan Sebasti�n Su�rez.
Sementara yang menjadi kepala proyek seluas 775,000 m2 ini adalah Arief Budiman.