Ketika membicarakana aksi anarkis tentu kita harus tau dulu latar belakang dari anarkis itu sendiri.
DKI itu punya Perda tentang pelarangan tempat hiburan malam beroperasi ketika bulan suci Ramadhan. Nah yang jadi masalah setelah Perda itu muncul adalah Perda itu tidak dipatuhi/dilaksanakan oleh beberapa Pengusaha tempat hiburan malam. Dan hal itu dibiarkan berlangsung selama bertahun oleh Pemda dan aparat. Lalu kenapa Perda itu dikeluarkan kalo tidak untuk dipatuhi atau dilaksanakan.
Mulai muncul gejolak dan keresahan dimasyarakat akibat aksi pembiaran oleh Pemda dan masyarakat, namun tidak pernah direspon oleh Pemda dan aparat, mulai dari aksi protes dan sebagainya mulai bermunculan. Namun tetap tidak digubris, lalu muncullah aksi sweeping dan pengrusakan oleh anggota FPI.
Nah kenapa setelah terjadi aksi anarkis baru pemerintah teriak, aktifis teriak, LSM teriak sampai media pun ikut teriak. Selama ini kemana?
Kemana Pemda, kemana aparat, kemana LSM, kemana politikus disaat ada aturan dilanggar bertahun - tahun. Kemana mereka disaat masyarakat sudah mulai resah.
Makanya salahkanlah Pemerintah dan Aparat jika terjadi aksi anarkis dan konflik ditengah masyarakat. Mereka membiarkan kok, mereka baru turun setelah terjadi.
Lalu ada pertanyaan baru muncul, kenapa tempat hiburan yang dihotel tidak disweeping ketika bulan Ramadhan, karena Perda itu juga mengatur kalo izin operasi hotel merikut fasilitas didalamnya tetap boleh beroperasi ketika bulan suci Ramadhan.
|