
8th May 2012
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Dec 2011
Posts: 351
Rep Power: 14
|
|
Quote:
Originally Posted by awan_ngalam
assalamu'alaikum semua,
sekedar share aja ya... yang masih "ganjel" mengenai masalah dzikir
ada beberapa teknik/tata cara dalam berdzikir
sebenernya tidak ada yang bisa menentukan "nilai pahala", dari dzikir tersebut kecuali Allah swt yang mengetahuinya, dan kita sendiri yang merasakannya
dzikir berasal dari dzikrullah, yaitu mengingat Allah.
dalam artian disaat kita dalam hati mengucap "Allah", kita sudah dalam kategori berdzikrullah.
ada beberapa cara dalam dzikrullah, yaitu:
A.1. tanpa konsentrasi
A.2. dengan konsentrasi
bila berdasarkan jumlahnya, yaitu:
B.1. kuantitas
B.2. kualitas
Persiapan berzikir (optional, sebaiknya dilakukan, tidak juga gpp)
1. wudhu
2. shalat sunnah terlebih dahulu
3. taawudz, basmalah, istighfar, syahadat
3. menghadiahi surat Al fatiha kepada:
- orang tua
- keluarga / istri / suami / kakak - adik
- para guru
- para wali
- para nabi
- dst
A.1. Tanpa konsentrasi
duduk sikap meditasi, punggung harus lurus. kedua tangan tidak boleh bersentuhan.
membaca bacaan / asma'ul husna / istighfar / alfatiha
bernafas teratur selayaknya meditasi
A.2. Dengan konsentrasi, syarat: harus mengetahui secara pas artinya
duduk sikap meditasi, punggung harus lurus. kedua tangan tidak boleh bersentuhan.
membaca bacaan / asma'ul husna / istighfar / alfatiha
menggabungkan bibir, otak,dan hati
misalnya:
bibir mengucap (tidak usah keluar suara): Bismi llah
otak mengartikan: basma (dengan nama) allah (Allah)
hati : (seluruh Al-Qur'an itu terkandung didalam surat Al-Fatihah, sedangkan surat Al-Fatihah itu sendiri terkandung di dalam Bismillah (basmallah). ) resapi dalam hati mengenai rahasia huruf ba sebagai huruf pembuka Al Qur'an- sin- mim... dst (sedikit pengetahuan nahwu shorof akan membantu)
Kuncinya:
bibir adalah pintu kita mengucap/memuji kepada Allah
otak adalah pintu kearifan kita mengartikan isi kalimah Allah
hati adalah kebijaksanaan isi ayat yang kita ucapkan. => makrifatullah
Lebih gampang lagi:
bibir mengucapkan
otak mengartikan
hati adalah "tafsir" dari ayat tsb
masih gak ngerti?
nyerah deh...
dzikir kuantitas ada yang hanya bibir dan otak saja, otak dan hati saja atau gabungan ketiganya. kalau sudah masuk ke tahapan yang lebih jauh,: seluruh anggota tubuh - otak - hati
B.1 Kuantitas
mengejar target, misal 10. 000, 3000, dan lainya
seorang murid biasanya diharuskan membaca bacaan wirid sejumlah tertentu oleh gurunya. bila guru sudah membebaskan jumlah bacaan, maka sebenarnya kita bisa masuk ke tahap selanjutnya
B.2. Kualitas
untuk mengejar kualitas tentu harus dengan dzikir yang konsentrasi dengan menggabungkan bibir, otak, dan hati.
menurut saya pribadi beginilah perbedaan wirid kuantitas vs kualitas kalau dihubungkan dengan power hasil wirid. contoh wirid: bismillahir-Rahmanir-Rahim بسم الله الرحمن الرحيم selama 5 menit wirid secara kuantitas dapat 100x, sedangkan secara kualitas hanya dapat 5x repitisi
wirid kuantitas akan menghasilkan lebih banyak peluru, namun kualitas membesarkan "kaliber" peluru tersebut. ibaratnya kalau dalam olahraga wirid kuantitas akan memperkuat stamina, sedangkan kualitas untuk mendongkrak power.
power untuk apa?
tergantung niatan kita menjalankan wirid tsb, yang pasti harus untuk perbuatan baik yaa...
demikian share dari saya,
semoga Allah membukakan pintu hidayahNya utk saya dan ndan/miss sekalian.. allahuma amiin
|
leres...
kangmas awan pendekar santri mmg oyheee
|