Diperlukan lima belas bulan untuk menyelidiki jatuhnya pesawat buatan Rusia, Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Indonesia.
Demikian jelas Tatang Kurniadi, Ketua KNKT (Komite Nasional Keamanan Transportasi) pada Jum’at (11/5) di Jakarta.
“Hingga kini penyebab kecelakaan yang diduga dipicu oleh ‘human error’ (kelalaian manusia) masih dinyatakan simpang siur,” ujarnya.
Seperti diketahui, pesawat angkut buatan Rusia itu menabrak lereng gunung curam di Gunung Salak, di luar ibukota Jakarta selama dilakukan penerbangan demonstrasi (joyflight) pada hari Rabu kemarin. Dalam kecekalakaan itu setidaknya terdapat 45 penumpang di dalam pesawat termasuk delapan Rusia, satu orang Amerika, satu Perancis, dua orang Italia dan 33 orang Indonesia.
Hingga Jumat pagi ini, sebuah operasi pencarian dilanjutkan di daerah kecelakaan itu. Wajah hampir vertikal Gunung Sakal telah melakukan upaya pencarian sangat sulit.
Diyakini, tak ada korban selamat yang ditemukan di lokasi jatuhnya
pesawat di sekitar Gunung Salak, Bogor. Operasi evakuasi korban masih dilakukan hingga hari ini.
SUMBER