Kasus video dan foto porno �Woman on Top� yang pelaku wanitanya mirip KMN, anggota komisi IX DPR RI dari fraksi PDIP, rencananya akan diangkat dalam sidang Paripurna DPR RI, Selasa (22/05) minggu depan.
Jika itu terjadi, maka untuk kali pertama kasus video dan foto porno menjadi pembahasan di sidang paripurna.
Hal itu dikarenakan Badan Kehormatan (BK) DPR RI hingga saat ini belum mampu menindaklanjuti kasus tersebut.
Fahri Hamzah, anggota BK DPR mengatakan hingga sekarang kesulitan menindaklanjuti kasus tersebut hingga perlu melakukan penelitian sebelum mengambil kesimpulan untuk ditindaklanjuti.
�Kita sedang meminta staf membuat indikasi awal mana ruang yang BK bisa masuk begitu karena kalau dalam konsep yang kita dengar seolah melibatkan lebih dari satu orang tapi yang kita dengar libatkan satu orang� kata Fahri, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/05).
Fahri Hamzah mengatakan identifikasi sementara BK DPR sebelum rapat resmi terkait kasus video porno tersebut, pelaku yang diduga anggota dewan dalam video porno tersebut hanya diperankan satu orang.
Juga bukan sebagai pelaku yabg mengambil gambar, sehingga dapat dijerat dengan UU ITE.
�BK kemarin itu baru ada rapat informal sebelum rapat resmi. Nah dalam identifikasi sementara anggota BK belum ada yang menyaksikan khusus tapi yang bisa dikatakan laporan staf bahwa gambar itu jelas cuma hanya ada gambar satu orang, yang lain hanya kelihatan kakinya� katanya.
Menurutnya, Selasa depan, akan diagendakan BK untuk membawa kasus tersebut ke paripurna DPR setelah menerima laporan hasil penelitian staf BK.
Fahri menegaskan, kasus ini direncanakan selesai secepatnya.
�Pekan ini laporan staf selesai, Selasa lah paripurna bisa dilanjutkan,� jelasnya.
�Wilayah BK masih dalam batas menilai keasliannya saja dan dewan bukan wilayah hukum tapi etik dan tidak tertulis. Jadi itu tadi wilayah BK,� pungkasnya.@suciastuti
SUMBER